Dalam diskusi nanti rencanannya akan dihadiri kalangan pegiat media sosial seperti kalangan blogger, youtuber, vlogger, dan content creator lainnya serta wartawan lokal maupun nasional.
Keberadaan warganet diharapkan dapat berkontribusi terhadap suksesnya kemajuan bangsa, salah satunya saat ini melalui perannya ikut mengawal jalannya demokrasi yang konstruktif terutama di ruang media publik guna bersinergis memberikan dukungan dan masukan kepada pemerintah secara benar dan tidak bersumber dari basis data hoax apalagi ikut menyebarkan berita hoax .
Disisi lain warganet juga diharapkan dapat menangkal berita-berita hoax dan berbagai konten negatif yang dapat memecah belah anak bangsa seperti penyebaran konten radikalisme atau SARA, hal ini agar proses pembangunan nasional berjalan sesuai yang direncanakan serta untuk sebesar besarnya meningkatkan kesejahteraan rakyat maka dibutuhkan peran bersama dalam menjaga persatuan dan kemajuan bangsa.
Berkaitan dengan hal tersebut, Gerakan Literasi Terbit (GESIT) akan menggelar diskusi dengan kalangan warganet dan insan media serta eksponen lainnya dengan tema "Gerakan Melawan Hoax dan Posting Konten Positif untuk Persatuan Indonesia dan Kemajuan Bangsa" yang rencananya akan digelar Senin, (29/07/2019) pukul 14.00 WIB hingga selesai di Hotel Mega Menteng, Cikini, Jakarta Pusat.
"Peran Warganet diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap tumbuhnya optimisme bangsa dalam mensukseskan berbagai program pembangunan nasional karena ranah media sosial terbukti menjadi penggerak utama dalam menghasilkan beragam opini, wacana dan kesadaran masyarakat terhadap sesuatu yang terjadi dan berjalan seperti pelaksanaan pembangunan. Artinya warganet juga diharapkan dapat menangkal berbagai opini atau konten negatif yang dapat mendistorsi semua kerja keras bangsa dan bahkan dapat memecah belah seperti konten konten radikalisme dan konten konten negatif lainnya alias Hoax. Oleh karena itu komunitas ini (GESIT) hadir" ujar Hafyz Selaku Ketua Gerakan Literasi Terbit dan juga Pemred Media Kata Indonesia dalam pernyataannya..
Sementara itu, Zuhairi Misrawi Politisi PDIP yang juga Ketua Baitul Muslimin Indonesia mengatakan, kegiatan yang diinisiasi oleh GESIT harus bisa mengajak Warganet untuk menyebarkan narasi positif dan optimis guna mengajak masyarakat merajut persatuan dan menggapai Kemajuan Bangsa.
"Gerakan Posting Konten Positip bersama ini ditujukan sebagai tekad merajut kembali persatuan dan menumbuhkan optimisme di tenfah masyarakat demi persatuan dan Kemajuan bangsa, terlalu bodoh jika ruang media publik hanya dipenuhi oleh berita berita hoax yang dapat memecah belah bangsa , padahal bangsa kita punya banyak hal yang dapat diunggulkan yang bisa menjadi kebanggaan dan dapat dipublikasikan di jagat media, " kata Zuhairi.
Senada dengan Zuhairi, Mohammad Guntur Romli selaku Influencer Sosial Media mengatakan bahwa menjadi warganet harus menjadi warganet yang optimis dan membangun dengan tidak memproduksi hoax maupun membuat konten negatif lainnya terutama menyebarkan paham paham yang dapat merusak kebangsaan kita.Warganet harus bisa memproduk konten positip berdasarkan data serta fakta yang benar sebagai bagian dari manifestasi pengabdian bagi bangsa dan negara dalam konteks melaksanakan kebebasan yang bertanggung jawab sebagai wujud demokrasi yang konstruktif.
"Untuk itu peran warganet sangat dibutuhkan guna mengawal dan memberikan semangat literasi Positip untuk tumbuh kembangnya demokrasi yang konstruktif dalam rangka mensukseskan pembangunan 5 tahun kedepan tanpa kegaduhan yang bersumber dari info info Hoax apalagi paham-paham radikal ” jelas Guntur Romli.
Dalam diskusi nanti rencanannya akan dihadiri kalangan pegiat media sosial seperti kalangan blogger, youtuber, vlogger, dan content creator lainnya serta wartawan lokal maupun nasional.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews