Kita tidak menjadi lebih baik atau lebih buruk karena jenis mobil yang kita kendarai, ukuran rumah kita, atau jumlah uang di rekening kita.
Anda boleh percaya boleh tidak tapi berdasarkan penelitian yang cukup intens dan masif ternyata UANG TIDAK DAPAT MEMBELI KEBAHAGIAAN.
Ini adalah Rahasia Hidup Bahagia No 99. Saya sendiri antara percaya dan tidak percaya. Really...?! Soalnya saya memang bisa melihat bahwa banyak orang kaya yang hidupnya tidak bahagia. Banyak orang kaya yang malah bunuh diri.
Banyak orang kaya yang keluarganya berantakan, dlsb. Banyak orang kaya yang punya istri dan selingkuhan dua atau tiga orang. Eh, ini lain lagi deng...!
Tapi di sisi lain saya juga dengan mata kepala sendiri melihat betapa banyaknya orang yang hidupnya menderita alias tidak bahagia karena hidup miskin tak punya uang sama sekali. Orang-orang seperti ini jika mendapat uang seratus atau dua ratus ribu secara tiba-tiba akan merasa seolah dunianya terang benderang.
Sebaiknya Anda jangan sok berfilsafat pada orang-orang seperti ini. Kuatirnya mereka akan bilang, "Baiklah. Berikan semua uang Anda pada saya agar saya bisa membuktikan kebenaran kata-kata Anda. Saya yakin bisa merenggut kebahagiaan Anda jika Anda memberikan semua uang Anda pada saya sehingga kebahagiaan akan berpindah pada saya."
Jadi bagaimana menurut Anda? Apakah menurut Anda uang tidak dapat membeli kebahagiaan? Soalnya pas jalan-jalan di mall saya dapat tulisan di dinding yang bikin saya ngakak. "Those who say money cannot buy happiness surely do not know where to shop." Istri gua banget nih...!
Of course your money cannot buy happiness when you do not know how to spend it.
Ada artikel yang membahas tentang mengapa 'money cannot buy happiness' ini kalau mau tahu.
Gini aja deh. Percaya aja. Lha wong ini hasil penelitian dengan begitu banyak bukti. Yang penting jangan salah memahami kesimpulan ini.
Jangan lantas menyimpulkan bahwa karena uang tidak dapat membeli kebahagiaan lalu Anda menyimpulkan bahwa kemiskinanlah yang membuat orang bahagia. Geblek banget mah itu namanya.
Tentu saja ada banyak orang miskin yang bisa tetap bahagia dengan kemiskinannya. Tapi sebagian besar, atau sebaiknya saya katakan sebagian sangat besar, orang miskin hidupnya menderita. Kemiskinan adalah MUSUH kehidupan. Jangan mau hidup miskin dan anjurkan semua anggota keluarga, kerabat, dan teman-teman kita agar bisa hidup kaya. Bagaimana caranya agar bisa kaya mah lain lagi ceritanya.
Itu mah ada kunci-kuncinya yang lain. Pada tulisan ini saya hanya mau sampaikan bahwa berdasarkan penelitian ternyata UANG TIDAK DAPAT MEMBELI KEBAHAGIAAN. Mungkin banyak juga yang tidak percaya makanya kunci ini diletakkan di nomor 99.
Kunci ini mungkin berhubungan dengan Kunci Rahasia Hidup Bahagia No 27 yang berbunyi JANGAN MENGUKUR KESUKSESAN DENGAN MATERI. Katanya kita tidak menjadi lebih baik atau lebih buruk karena jenis mobil yang kita kendarai, ukuran rumah kita, atau jumlah uang di rekening kita.
Sebuah studi yang dilakukan dengan menggunakan survei dan pengamatan harian menyimpulkan bahwa adanya sumber seperti teman dan keluarga ternyata 9 kali lipat lebih penting ketimbang kebahagiaan karena ketersediaan sumber-sumber material. Bagaimana penjelasannya tidak dijelaskan.
Tapi saya yakin bahwa Anda akan lebih bahagia jika Anda memiliki rumah yang lebih besar dan mewah, punya mobil Pajero Sport terbaru, dan rekening bank yang lebih gendut daripada yang sekarang.
Anda pasti akan merasa lebih sukses dalam hidup. Entahlah kalau Anda ternyata sudah memilih untuk hidup menjauhi materi seperti petapa. Amitabha...! Tuhan memberkati...!
Madigondo, 18 Maret 2021
(Tamat)
Satria Dharma
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews