Ustadz Dedi Natadiningrat Jelaskan Cara Menemukan Buhul Sihir Sesuai Syariat, Begini Caranya

Teruslah bermunajat, bertawakal dan memohon perlindungan Allah s.w.t yang bertujuan agar Allah segera menyembuhkan dan hindarkan dari pengaruh sihir yang diderita.

Jumat, 12 Agustus 2022 | 21:24 WIB
0
572
Ustadz Dedi Natadiningrat Jelaskan Cara Menemukan Buhul Sihir Sesuai Syariat, Begini Caranya
Cara menemukan buhul sihi

Biasanya ketika seseorang yang menggunakan ilmu sihir yang bertujuan untuk mencelakai korbannya maka mereka memerlukan media tertentu untuk melakukan sihir tersebut.

Adapun, media sihir tersebut yang biasa disebut dengan buhul. Buhul sihir ini bisa berupa boneka, rambut, celana dalam dan media lainnya.

Lebih lanjut, buhul sihir sendiri yang merupakan media para tukang sihir yang memiliki tujuan untuk mencelakai atau menyakiti korban yang ditujunya sehingga mau tidak mau buhul sihir tersebut harus ditemukan dan di ambil agar korbannya dapat sembuh dari pengaruh sihir tersebut.

“Kalau bisa kita sebagai peruqyah harus secepatnya untuk cara menemukan buhul sihir yang tersembunyi ini , kita harus cepat temukan kalau misalnya buhul sihir ini buhul yang berada di luar. Yang artinya buhul yang ditanam di luar area tubuh seseorang,” ungkap Ustadz Dedi Natadiningrat, seperti yang dikutip media cirebon melalui Ruqyah Cirebon pada Jumat 12 Agustus 2022.

Peruqyah aswaja Ustadz Dedi Natadiningrat telah mengungkapkan, mengenai bagaimana cara agar dapat menemukan buhul sihir yang tersembunyi atau tertanam di area halaman.

Ustadz Dedi Natadiningrat pun menyebutkan, bahwa salah satu cara untuk menemukan buhul sihir yang tersembunyi adalah dengan cara meminta dan berdoa memohon kepada Allah SWT, tujuannya agar dibukakan petunjuk mengenai penyakit apa yang sedang diderita pasien tersebut.

Ini menurut Ustadz Dedi Natadiningrat adalah salah satu cara ampuh menemukan buhul sihir sesuai dengan yang Rasulullah SAW ajarkan, karena Nabi Muhammad pun pernah terkena sihir, hal ini sesuai di dalam Hadits yang bersumber dari Aisyah RA.

Bahkan Aisyah telah mengisahkan sihir tersebut membuat Nabi Muhammad berhalusinasi mendatangi istri-istrinya, padahal tidak sama sekali.

Lantas Rasulullah SAW pun bersabda sebagai berikut di bawah ini : 

"Hai Aisyah, apa kamu telah mengetahui bahwa Allah s.w.t itu telah mengabulkan doaku ketika aku meminta dan memohon kepadanya? Dua orang pun mendatangiku. Salah seorang di antara mereka duduk di dekat kepalaku, sedangkan yang lainnya duduk di dekat kakiku." Orang yang duduk di dekat kepalaku ini pun berkata kepada yang lain, "Bagaimana keadaan kondisi orang ini?" Yang ditanya dan menjawab, "Dia terkena sihir." Yang satu bertanya lagi, "Siapakah yang telah menyihirnya ?" Yang lain pun menjawab apa yang ditanyakan, yang menyihirnya adalah "Labid bin al- A'sham.

Dia seorang sekelompok dari Bani Zuraiq. Dia merupakan sekutu orang Yahudi, dia orang yang munafik." Yang satunya pun bertanya lagi, "Di mana buhul sihir itu diletakan?"

Yang lainnya pun menjawab, "pada sebuah sisir dan juga rontokan rambut rasulullah. Yang satu bertanya, "di mana benda sihir itu diletakkan dan ditempatkan?" Yang lain pun menjawab, "Diletakan di kulit mayang kurma, tepatnya di bawah batu, di dalam sumur Dzarwan." Aisyah pun melanjutkan pembicaraannya. "Lalu, beliau pun segera pergi mendatangi sumur Dzarwan itu dan beliau berkata, 'inilah yang namanya sumur Dzarwan yang diperlihatkan ke padaku. Air yang ada di sumur ini seperti air rendaman pacar. Sedangkan ujung dahan pohon kurmanya bagaikan seperti kepala-kepala syetan.'" Aku bertanya, "Ya Rasulullah, apakah engkau tidak mengabarkan hal ini?" Beliau menjawab, "tidak." Allah s.w.t telah menyembuhkanku dari sihir yang aku derita dan aku tidak ingin menyebabkan hal ini menjadi keburukan bagi orang lain." (HR Bukhari).

Bahkan, menurut Dedi Natadiningrat dalam kitab Fathul Bari Ibnu Hajar al-Asqalani telah menjelaskan bahwa Rasulullah SAW ketika terkena sihir itu selama 40 hari 40 malam barulah Allah s.w.t memberitahu bahwasannya yang dideritanya itu adalah sihir.

Kemudian, selama 40 hari 40 malam tersebut Rasulullah SAW selalu bermunajat memohon kepada Allah SWT, memperbanyak doa, dan kemudian menjadikan sabar yang merupakan banteng dan penolong pertamanya, serta ketawakalan Rasul ini telah disempurnakan secara baik.

Maka dari itu alangkah baiknya kita sebagai umat Rasulullah SAW saat tertimpa sihir kalian jangan dulu merasa putus asa hingga hilang harapan pada diri kita, teruslah bermunajat, bertawakal dan memohon perlindungan Allah s.w.t yang bertujuan agar Allah segera menyembuhkan dan hindarkan dari pengaruh sihir yang diderita.

***