Menjawab Tuduhan Deddy Corbuzier tentang Santa Claus

Dewasa ini industri perfilman Hollywood juga sering membuat film dengan mengangkat tema Santa Claus.

Senin, 30 Desember 2019 | 22:56 WIB
1
1048
Menjawab Tuduhan Deddy Corbuzier tentang Santa Claus
Deddy Corbuzier (Foto: galamedianews.com)

Ketika pemeluk agama Kristen/Katholik pindah ke agama Islam disebut MUALAF. Berpindah agama itu HAL BIASA karena sudah panggilan Illahi dia lebih merasa cocok dengan agama barunya ATAU karena mengikuti agama suami/istrinya yang dinikahinya. Sampai disini tidak ada masalah, karena memeluk agama/keyakinan itu hak pribadi masing-masing individu.

Yang sering jadi pemicu masalah bila ada TOKOH PUBLIK pindah agama dan menganggap agama yang dulu dipeluknya itu buruk, bahkan dijelek-jelekkan tanpa standart kebenaran yang sahih, melainkan hanya OPININYA saja.

Dan di Indonesia menjadi konsumsi publik yang renyah dikunyah dengan segala kenyinyirannya yang terbatas itu. Karena agama "MINORITAS" di republik yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa ini masih menerima perlakuan ketidakadilan saat ingin beribadah dengan damai, dengan peraturan-peraturan yang menyudutkannya.
.
Dengar saja apa kata MUALAF BARU Deddy Corbuzier yang menjelaskan jika Santa Claus yang menjadi ikon Natal dibuat oleh Coca Cola sebagai sarana promosi pada 1920 silam.

“Karakter Santa Claus dibuat oleh perusahaan Coca Cola sejak tahun 1920 dari topi merah sampai perut gendutnya, dll. Jadi, selamat yang selama ini foto-foto, Anda promo Coca-Cola,” tulis Deddy Corbuzier di akun instagramnya.

JAWAB : Santa Claus berasal dari tokoh nyata Santo Nicholas yang berasal dari Myra, Lycia, sebuah provinsi di Anatolia Byzantium (sekarang terletak di Turki). Dia adalah seorang uskup Kristen Yunani yang lahir pada tahun 280 dan terkenal murah hati memberikan bantuan kepada orang miskin.

ARTINYA jauh sebelum Coca Cola menggunakannya sebagai alat promonya itu tokoh SANTA CLAUS itu nyata ada, terpaut 640 tahun lamanya bila menggunakan tahun yang diklaim Deddy Corbuzier 1920 itu, padahal YANG BENAR tahun 1930.

Melihat dari sejarah tempat tinggalnya, kemungkinan besar ciri perawakan Santa Claus awalnya jauh dari gambaran orang-orang saat ini.

Dia justru digambarkan memiliki kulit seperti minyak zaitun khas orang Yunani, mata cokelat, dan berambut abu-abu/perak. Ini diungkapkan oleh para ilmuwan ketika merekonstruksi wajahnya menggunakan teknologi forensik.

Ilmuwan menduga bahwa Santa Claus memiliki hidung yang rusak karena menerima cidera selama penganiayaan orang-orang Kristen di bawah kekuasaan Kaisar Diocletian dari Kerajaan Romawi.

Santo Nicholas adalah seorang Santo non-ALkitab yang paling popular di dunia, terbukti dengan banyaknya gereja di dunia yang mendedikasikan dirinya untuk sosok Santo satu ini.

Seperti 2.000 gereja di Prancis dan Jerman, serta 400 gereja di Inggris. Para seniman juga paling sering menggambarkan Santo Nicholas dibandingkan dengan orang suci dalam Alkitab lainnya, kecuali Maria.
.
Dan akhirnya Illustrator Amerika Serikat kelahiran Jerman, Thomas Nast (1840-1902), dikenal sebagai orang yang pertama kali memperkenalkan sosok Santa Claus dengan ciri dan perawakan seperti yang dikenal sekarang ini.

Nast menciptakan versi modern Santo Nicholas sebagai sosok yang periang, gemuk, dan berbaju serba merah.

Nast juga menulis sebuah puisi yang secara terkenal menempatkan rumah Santa Claus berada di Kutub Utara, meskipun pada kenyataannya ia tinggal di Turki.

Nast kemungkinan besar memilih kutub utara karena pada saat itu ada beberapa eksplorasi ilmiah ke kutub utara, wilayah yang dilihat sebagai jenis tanah yang penuh fantasi, misterius, dan berada di luar jangkauan manusia.
.
Meskipun memiliki sejarah panjang dan terkadang menuai pro dan kontra, tapi dewasa ini sosok Santa Claus justru menjadi bahan komoditas populer banyak perusahaan mempromosikan produk-produk mereka.

Dimulai dari perusahaan yang memproduksi minuman Coca-Cola pada tahun 1930, mereka menggunakan Santa Claus sebagai ikon minuman tersebut karena memiliki kesamaan wana produk dan berharap bagi siapapun yang mengkonsumsi minuman itu akan ceria seperti Santa.
.
Dewasa ini industri perfilman Hollywood juga sering membuat film dengan mengangkat tema Santa Claus. Belum lagi pusat perbelanjaan terkenal banyak menggunakan sosok ini untuk meningkatkan penjualan mereka.

Jadi SEBELUM mengklaim dengan tuduhan ASAL INGET sebaiknya BELAJAR dulu sejarah Santa Claus yang sebenarnya dan LEBIH LENGKAP daripada yang saya tulis di atas itu bila mau mencari kebenarannya.

Bukannya ASAL JEPLAK yang akhirnya menimbulkan kontroversi yang menunjukkan rendahnya literasi dia. Apa memang jadi MUALAF itu harus berusaha keras mencari "kelemahan" (bila nemu) agama yang dianut sebelumnya?

Salam, Pindah Agama Seharusnya Bisa Menjadi Lebih Baik!

Tante Paku

***