Operasional Tanpa Tarif Tol Layang Jakarta Cikampek II Desember 2019

Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol layang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

Jumat, 11 Oktober 2019 | 05:54 WIB
0
255
Operasional Tanpa Tarif Tol Layang Jakarta Cikampek II Desember 2019
Jalan tol layang Japek (Foto: Dok. pribadi)

Uji coba pengoperasian jalan Tol Cikampek II elevated untuk kendaraan umum pada Desember 2019 ini bakal mengakhiri keruwetan lalu-lintas di Tol Cikampek, khususnya pada libur Lebaran, Natal, Tahun Baru, dan hari libur nasional. Perjalanan ke arah timur serta Jakarta-Bandung pp diprediksi lebih cepat dan memangkas waktu tempuh setengah sampai satu jam.

Hal tersebut terungkap saat Tim Kedeputian I dan Kedeputian IV Kantor Staf Presiden di bawah koordinator Tenaga Ahli Utama Febry Calvin Telelepta melihat langsung perkembangan tahap akhir penyelesaian Tol Jakarta Cikampek II elevated di kawasan simpang susun Cikunir dan kilometer 17, Bekasi, Selasa (9/9/2019).

Di bangun dalam waktu dua setengah tahun, pengerjaan tol layang ini seperti mengulang cerita legenda Bandung Bondowoso saat mendirikan candi Prambanan. Jika melihat skala dan tantangan yang menghadang, penyelesaian tol sepanjang 38 kilometer ini bisa dibilang cepat tanpa sedikitpun meninggalkan mutu konstruksi.

“Nantinya para pengendara bisa langsung masuk tol layang di simpang susun Cikunir dari manapun berasal. Tol Cawang, Jatiasih, dan Cakung,” ucap Dono Parwoto Senior Vice President PT Waskita Karya (Persero) Tbk, kontraktor pembangunan jalan tol ini.

Kini pengerjaan sudah mencapai sembilan puluh delapan persen dan tinggal menyisakan dua persen, termasuk uji beban. Namun justru dibagian ini perlu kecermatan ekstra. “Walaupun sisa dua persen harus hati-hati, karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan berkendara,” tukas Febry di depan kontraktor, pengelola, dan karyawan pembangunan jalan tol ini.

Dalam paparannya, Djoko Dwijono Direktur Utama PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek berterimakasih pada Kantor Staf Presiden yang telah membantu berbagai kendala di lapangan seperti penambahan tiang listrik tegangan tinggi di kilometer 17 yang sempat terhambat.

“Masalah ini kami selesaikan bersama-sama dengan KSP. Dan akhirnya bisa dipindahkan sehingga kami bisa melanjutkan pekerjaan di bawahnya,” terangnya.

Masih menurutnya tantangan pembangunan tol layang Cikunir-Karawang Barat ini luar biasa.

Salah satunya konstruksinya berada di atas jalan tol yang paling sibuk di Indonesia. Berbagai bentangan jembatan sepanjang 60 meter hingga 120 meter membelah jalan arteri yang tak pernah tidur selama dua puluh empat jam. Belum lagi kerumitan di simpang susun Cikunir, di mana pada saat yang bersamaan juga dikerjakan konstruksi kereta ringan dan jalur kereta cepat.

Toh semangat kerja kerja kerja tak bisa dibendung. Kini tujuh persen jalan sudah diaspal, menyisakan pengerjaan sambungan dan uji beban. “Khusus untuk uji beban sudah dilakukan di tiga lokasi, dari minimal 10-14 titik. Rencananya Oktober ini selesai,” ungkap Fathor Rozaq General Superintendent tol laying Japek II.

Sementara itu menurut Adrian Priohutomo Direktur Pengembangan Bisnis PT Jasa Marga (Persero), meski kontruksi jalan tol ini sanggup menahan beban untuk lalu-lintas semua jenis kendaraan, namun secara khusus diperuntukkan untuk kendaraan kecil dan lalu-lintas jarak jauh.

Pada akhirnya pengoperasian penuh tol layang terpanjang ini menurut Febry, membuktikan kehadiran infrastruktur dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan. “Ini legacy yang luarbiasa dan saya kira itu yang diinginkan oleh Presiden Jokowi,” tandasnya.

***