Temuan Hebat Alghozi

Tentu saja ini penemuan genius, yang jika benar bisa sangat sangkil dan mangkus melakukan penanggulangan dan pencegahan coronavirus. Tentu perlu test atau uji coba.

Rabu, 22 April 2020 | 17:31 WIB
0
374
Temuan Hebat Alghozi
Alghozi (Foto: Facebook/Sunardian Wirodono)

Tulisan Dahlan Iskan, dalam kolom ‘disway’ (21/4/20), soal Ahmad Alghozi, tak dengan segera saya percaya kebenarannya. Karena sebelumnya, dalam kasus coronavirus pertama di Indonesia, DI telah meruntuhkan kredibilitasnya. Adalah biasa jika reputasi jatuh (dalam dunia komunikasi dan informasi), kepercayaan tak mudah diraih kembali.

Melalui tulisan DI, saya kemudian harus menelusuri sosok Ahmad Ghozi, hingga menemukan beberapa data pribadi, dan unggahan berita mengenainya dari laman Pemerintah Provinsi Bangka Belitung.

Memang benar Gubernur Bangka Belitung, Erzaldi Rosman, akan menggunakan aplikasi seluler untuk memantau mereka yang berstatus Orang Dalam Pengawasan (ODP), terkait pencegahan Covid-19.

Pihak Pemprov Bangka Belitung akan bekerjasama dengan Tim IT Rumahan Indonesia untuk menerapkan aplikasi tersebut guna membantu kinerja Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Founder IT Rumahawan Indonesia, Ahmad Alghozi mengatakan pihaknya akan mendukung penuh Pemprov Babel dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Menurut Alghozi, saya kutip dari laman Pemprov Babel, aplikasi tersebut mampu melakukan penelusuran (tracing), pelacakan (tracking) dan pengurungan (fencing) terhadap ODP di Babel secara real time selama 14 hari.

Selain itu, jelas Al Ghozi, aplikasi tersebut mampu menampilkan history aktivitas ODP walaupun handphone ODP dalam keadaan offline.

Akan tetapi ODP akan diingatkan tegas untuk tidak mematikan telepon selularnya selama 14 hari sejak terdata. “Aplikasi berbasis mobile, android dengan fitur #LiveLoveTracking merupakan real time Penelusuran (Tracing), Pelacakan (Tracking), dan pengurungan (Fencing) orang yang masuk Babel,” ungkapnya dalam video conference dengan Gubernur Bangka Belitung, Jumat (03/04/20).

Alghozi memastikan ODP akan terpantau keberadaannya selama 14 hari, sehingga petugas dapat memastikan ODP tidak keluar rumah atau bepergian jauh. Itu artinya, ODP benar-benar menjalankan protokol karantina yang sudah ditetapkan pemerintah. Apabila ODP keluar rumah, maka aplikasi akan memberikan tanda (alert) kepada petugas. Jika ODP keluar lebih dari 50 meter dari rumah, petugas dapat segera mendatangi posisi ODP.

Baca Juga: Lima Harmal

Canggih banget. Tentu saja ini penemuan genius, yang jika benar bisa sangat sangkil dan mangkus melakukan penanggulangan dan pencegahan coronavirus. Tentu perlu test atau uji coba. Dan kalau misalnya benar, kagak ngibul, Jokowi tak perlu buru-buru menjadikan sebagai stafsus. Lakukan dalam konteks bisnis biasa. Jokowi, punya otoritas itu.

Sekali lagi, jika sekiranya produk Ahmad Alghozi itu bener-bener canggih. Karena kalau melihat berita lengkapnya, membandingkan dengan tulisan DI, perbedaannya dalam framing dan sudut pandang yang dibangun. Setidaknya, tak sedramatik tulisan DI. Jangan nyemplungin anak muda dalam kepentingan politik dan ekonomi praktis mulu.

@sunardianwirodono

***