Peranan Penting Apoteker dalam Industri Distributor Farmasi

Seorang apoteker juga wajib terlibat untuk memutuskan dalam mengkarantina maupun memusnahkan sediaan farmasi yang bersifat rusak, diduga palsu, kembalian atau hasil penarikan kembali.

Kamis, 19 Mei 2022 | 06:40 WIB
0
146
Peranan Penting Apoteker dalam Industri Distributor Farmasi
image: Freepik

Industri distributor obat-obatan farmasi merupakan perusahaan yang berkegiatan menyalurkan berbagai sediaan farmasi. 

Perlu perizinan secara resmi untuk bisa mendirikan perusahaan farmasi, sesuai dengan aturan perundang-undangan.

Adanya penyaluran ketersediaan farmasi secara merata, masyarakat dengan mudah memperoleh obat-obatan untuk menyembuhkan penyakit. Dengan adanya distributor farmasi, kualitas kesehatan bisa didapat oleh semua lapisan masyarakat.

Baca juga: Peran Penting Apoteker di Distributor Obat-obatan Farmasi

Dalam menjalankan perusahaan distribusi farmasi harus berada di bawah naungan profesional. Seorang apoteker bertindak sebagai penanggung jawab distribusi maupun FBF atau Pedagang Besar Farmasi.

Apoteker menjadi Penanggung Jawab Distributor Farmasi

Bisnis yang dijalankan oleh distributor obat-obatan farmasi meliputi kegiatan, proses pengadaan, penyimpanan, hingga penyaluran obat. Kegiatan tersebut harus dilakukan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Perlunya keterlibatan seorang apoteker demi kelancaran seluruh rangkaian kegiatan bisnis mampu berjalan sesuai dengan aturan. Dalam hal ini, apoteker memiliki peran sebagai penanggung jawab. Apoteker yang dipekerjakan juga tidak sembarangan melainkan seorang apoteker yang telah mengucap sumpah khusus dan mengikuti pelatihan.

Pelatihan khusus ini ada kaitanya dengan pendistribusian obat. Di samping itu, sebagai penanggung jawab harus memiliki izin khusus. Bukan sebagai pengurus maupun jajaran direksi PBF pusat maupun cabang.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang apoteker harus mengacu pada CDOB, yaitu Cara Distribusi Obat yang baik. Dimana dilakukan sesuai dengan aturan perundang-undangan dan tidak menyalahgunakan aturan. 

Peranan Apoteker pada CDOB

Dalam penerapan CDOB pada kegiatan distribusi sediaan farmasi bertujuan untuk memastikan kualitas produk. Terutama di sepanjang jalur penyaluran berdasarkan syarat dan tujuan penggunaan.

Penerapan CDOB yang dilakukan oleh distributor obat-obatan farmasi harus berada di bawah tanggung jawab apoteker. Hal yang harus diperhatikan apoteker seperti, manajemen mutu, organisasi, manajemen dan personalia, bangunan dan peralatan, operasional, inspeksi diri, transportasi, fasilitas penyaluran sesuai kontrak hingga dokumentasi. 

Dengan adanya penerapan CDOB yang sesuai, kegiatan penyaluran obat farmasi dapat berjalan lancar dan tepat tujuan. Apoteker juga bertugas menjadi penanggung jwab untuk memastikan penerapan CDOB telah dilaksanakan demi memenuhi pelayanan publik. 

Peran Apoteker di Distributor Obat-Obatan Farmasi

Selain memastikan penerapan CDOB dilakukan dengan benar, seorang apoteker juga memegang tanggung jawab diantaranya.

1. Sistem Manajemen Mutu

Apoteker bertanggung jawab dalam menyusun, memastikan hingga mempertahankan pelaksanaan penerapan sistem manajemen mutu.

2. Akurasi Kegiatan dan Dokumen

Apoteker harus selalu fokus pada manajemen kegiatan yang menjadi wewenang serta tanggung jawabnya. Seorang apoteker juga harus menjaga akurasi serta kualitas dokumentasi yang ada. 

3. CDOB

Pada perusahaan distributor farmasi, apoteker memiliki tanggung jawab dan memiliki peran dalam penyusunan dan persetujuan program pelatihan dasar hingga lanjutan CDOB. Pelatihan ini dikhususkan bagi anggota yang terlibat langsung dalam kegiatan distribusi.

4. Penarikan Obat

Apoteker bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas penarikan obat dan bahan obat mulai dari koordinasi hingga pelaksanaanya.

5. Keluhan Konsumen

Apoteker bertanggung jawab mengawasi serta memastikan penanganan terhadap keluhan konsumen. Hal itu dapat dilakukan secara efektif.

6. Persetujuan Pengembalian

Dalam menjalankan bisnis distribusi harus menyetujui pengembalian produk obat-obatan ke dalam stok produk yang telah memiliki syarat jual.

7. Kualifikasi Produk

Apoteker bertanggung jawab secara penuh dalam melakukan kualifikasi dan persetujuan terhadap para supplier dan konsumen.

8. Inspeksi

Dalam tugasnya, apoteker harus memastikan pelaksanaan kegiaan inspeksi diri secara berkala. hal ini berdasarkan susunan program dan diikuti dengan tindakan perbaikan sesuai dengan kebutuhan.

9. Menyusun Perjanjian Kontrak

Apoteker yang bekerja di distributor obat-obatan farmasi juga harus bertanggung jawab dan ikut terlibat dalam menyusun perjanjian antara pemberi dan penerima kontrak yang berkaitan dengan kegiatan distribusi maupun transportasi obat.

10. Delegasi Tugas

Apoteker juga menjadi penanggung jawab yang mendelegasikan asisten maupun tenaga teknis kefarmasiaan yang tentunya telah disetujui oleh instansi berwenang untuk bertugas.

11. Karantina atau Pemusnahan Produk

Seorang apoteker juga wajib terlibat untuk memutuskan dalam mengkarantina maupun memusnahkan sediaan farmasi yang bersifat rusak, diduga palsu, kembalian atau hasil penarikan kembali. 

Perusahaan yang beroperasi dalam menyalurkan obat maupun bahan obat harus sesuai dengan peraturan perundang-undangan dengan cara legal.  Perusahaan distributor obat-obatan farmasi juga harus memahami peran apoteker demi kelancaran kegiatan usaha.

Baca juga: 7 Alasan Keberadaan Distributor Farmasi Penting

Setelah mengetahui beberapa penjelasan di atas, Anda mulai bisa menerapkan langkah-langkah diatas. Semoga artikel ini bermanfaat.