Saya bukan orang yang pengen jabatan. Tanpa jabatan mentereng dipundak saya puluhan tahunpun, alhamdulillah saya hidup dengan nyaman.
Prihatin, tetapi sekaligus jadi mau tertawa ketika melihat tontonan gratis dari pinggir lapangan. Nonton apa? Nonton kelakuan sebagian orang yang tak mengerti siapa dirinya.
Dua tahun lalu, beberapa orang masuk organisasi top dengan perekrutan yang ketat dan di seleksi. Diputuskan dengan pertimbangan yang sangat matang serta melalui keputusan bersama dari petinggi-petinggi organisasi tersebut.
Namun, kemudian karena euforia, yang terpilih merasa sudah sangat mampu, merasa sudah paling pintar dan merasa tanpa kerja keras akan selamat sampai wisuda di tahun ke 5 dengan gelar cumlaude tanpa melakukan kewajiban-kewajiban yang seharusnya dilakukan untuk mereformasi "kapal" yang nyaris karam dari tangan nakhoda sebelumnya.
Setelah dua tahun memegang jabatan, merasa kok tiba-tiba raportnya merah hampir kena DO, digoyang bahkan dari nakhoda lama and the genk, dan bahkan awak kapal barunya sendiri.
Lha terus kenapa panitia ujian seleksi yang anda ingat-ingat lagi untuk disalah-salahkan? Bahkan berani mengatakan, panitia ujiannya meluluskan orang-orang yang gak kompeten, orang-orang jalanan untuk mendampingi jadi pengurus?
Apa yakin, diri sendiri waktu itu sudah jadi lulusan terbaik? Apa yakin, sudah menuding ke arah yang benar? Jangan- jangan tudingan nya bisa menjadi boomerang terhadap diri sendiri? Kok hobi menciptakan hantu bayangan?
Dan, merasa seolah mau dijegal oleh orang yang bahkan bukan ancaman, orang sudah lari kencang untuk mencapai tujuan malah dituding sebagai ancaman lupa bahwa yang harusnya dirangkul dimusuhi.
Musuh yang harusnya dihadapi itu musuh di luar, ini malah asik berebut stempel pengakuan merasa diri paling benar dan paling direstui petinggi organisasi, sampai akhirnya menciptakan konflik di dalam badan sendiri.
Lalu saya, apakah tertarik untuk nyemplung ke arena? Waaah enggak deh, masih banyak yang bisa saya lakukan untuk diri sendiri dan orang lain yang bisa membawa maslahat yang baik.
Saya bukan orang yang pengen jabatan. Tanpa jabatan mentereng dipundak saya puluhan tahunpun, alhamdulillah saya hidup dengan nyaman.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews