Sejarah Wanita

Sudah tau suami yang menikahinya bejad dan tidak bertanggung jawab tetapi tetap bertahan karena kakinya terpasung di bawah doktrin.

Kamis, 25 Februari 2021 | 20:27 WIB
0
282
Sejarah Wanita
Wanita (Foto: winnetnews.com)

Pada zaman Jahiliyah, nasib wanita selalu berada di posisi yang tidak menguntungkan. Bahkan saat itu apabila anak yang lahir perempuan dianggap sial dan langsung dibunuh.

Kemudian zaman berkembang. Kedudukan wanita mendapat tempat yang cukup diperhitungkan. Saya pernah membaca sejarah mengenai kerajaan di Cina pada zaman dahulu. Dimana posisi wanita sangat penting. Karena mereka bahkan bisa jadi penentu arah politik dan pemerintahan.

Kita juga mengetahui peran Siti Khadijah sebagai pendamping nabi Muhammad SAW, dikisahkan sebagai wanita cerdas, tangkas dan pintar berniaga. Ada juga Ratu Cleopatra yang kecantikannya sangat memukau. Wanita pintar dan berdedikasi bagi kerajaannya.

Kemudian ada lagi era Kartini, Tjut Nyak Dien, Nyi Ageng Serang, Martha Christina Tiahahu, dan beberapa pahlawan wanita lainnya. Dimana kontribusi mereka dalam merubah negeri ini cukup signifikan.

Seiring waktu lahir pula para Kartini muda yang pernah membawa harum nama bangsa, Ada Susi Susanti, Yayuk Basuki, Elsa Manora Nasution, Megawati Soekarno Putri yang pernah jadi presiden kita. Ada Sri Mulyani, Retno Marsudi, dan sederet nama wanita-wanita inspiratif lainnya.

Mereka semua adalah wanita-wanita hebat yang namanya tercatat dalam sejarah dan akan dikenang sebagai wanita-wanita perkasa yang menyadari potensi dirinya. Mereka layak jadi panutan.

Cita-cita R A Kartini yang ingin memajukan wanita dengan mencetuskan Emansipasi Wanita bisa terwujud. Sungguh membanggakan!

Namun...!

Entah apa yang merasukinya!

Sesudah beberapa pencapaian wanita-wanita hebat di atas, di belahan bumi lain lahirlah peradaban yang membuat wanita kembali ke abad jauuuuhhhh di belakang.

Mereka masuk ke dalam paham yang sudah menutup akal sehat mereka. Ada yang membungkus tubuh dengan hanya terlihat mata dan telapak tangan saja. Mengikuti budaya padang pasir karena kiblat mereka di sana.

Baca Juga: Krisis Kepercayaan Diri pada Wanita

Padahal saat ini wanita-wanita Arab sudah mulai mengepakkan sayapnya, lha di sini malah mengadaptasi budaya tersebut dengan tulus ikhlas.

Ada yang dijadikan pabrik anak, ada yang menerima dijodohkan padahal belum cukup umur. Ada yang menerima harga dirinya diinjak-injak dengan menerima dijadikan istri kedua, ketiga, dan keempat! Ada yang bucin juga!

Sudah tau suami yang menikahinya bejad dan tidak bertanggung jawab tetapi tetap bertahan karena kakinya terpasung di bawah DOKTRIN!

Shame On You! Kapokmu kapan?

***