Lama kelamaan mereka mulai berhenti mengejek bahkan satu persatu teman-teman yang awalnya menjauh mulai mendekati aku dan berteman baik.
Pagi ini aku berpapasan dengan salah seorang wanita muda dia salah satu dari Personal Trainer [PT] di tempat aku ngegym.
Greeting pertama nya “hi kak."
Aku menjawab “hi juga, eh kamu terlihat beda, potong rambut, ya?"
Lalu dia menjawab “iya kak, cantik ga aku dengan potongan rambut baru dan warna rambut baru?
Sesaat aku memperhatikan potongan rambut pendek sebahunya model rambut yang biasa disebut “bob nungging” dengan warna cat rambut campuran abu-abu dan kuning, aku termenung mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab
"Kak, gimana cantik ga aku?” suaranya menyadarkan aku dari lamunan sesaat.
Lalu dengan singkat aku menjawab, “bagus.”
Dia berkata, “beneran, kak? beneran aku jadi cantik dengan penampilan baru aku ini?
Aku jawab, “ iya bagus.”
Lalu aku pergi, dia mengikuti jalan di sebelah aku berbicara tentang salon tempat dia potong rambut, ketika kami berpapasan dengan serombongan Ibu-Ibu dia langsung bilang “hi ibu–ibu aku baru potong rambut, gimana cantik ga aku?"
Serentak mereka menjawab, “Wow cantik banget kamu, keren abiz.” Dia menjawab "makasi makasi,” dilanjutkan dengan cerita lain yang tidak aku perhatikan, dia bertanya ke setiap orang yang berpapasan dengan nya.
Sampai akhirnya aku memisahkan diri untuk turun ke meja receptionist untuk mengembalikan handuk dan menukar kunci locker, masih terdengar di kejauhan suaranya dari kejauhan berkata “cantik kan aku, iya kan aku cantik?”
Hmm, aku yang biasanya tidak pernah peduli dengan urusan orang mulai tergelitik ingin mencari tahu, kenapa dia terus menerus bertanya dengan pertanyaan yang sama ke semua orang yang dia papasi?
Aneh, karena sebenarnya dia itu sudah sempurna, wajahnya cantik, kulitnya putih halus, dan bodynya pun proporsional sebagai Personal Trainer. Tapi kenapa ada rasa kurang percaya diri dan kurang puas yang membuat dia bertanya berkali-kali ke semua orang. Hmm seperti nya dia mengalami krisis percaya diri yang akut.
Fenomena percaya diri pada wanita
Krisis percaya diri biasanya terjadi pada wanita cantik, beberapa dari mereka tidak yakin dan tidak percaya bahwa mereka cantik, mereka merusak image mereka sendiri, tidak percaya kepada diri sendiri dan tidak percaya kepada orang yang mengatakan bahwa mereka cantik, tidak puas dengan penampilan mereka, terlalu memikirkan pendapat orang lain, dan tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki.
Aku punya beberapa teman yang terlihat sangat percaya diri, mereka tidak cantik, biasa saja, cenderung obesitas akan tetapi ketika mereka berbicara dan berjalan mereka terlihat sangat percaya diri.
Terlihat sekali mereka menghargai apa yang mereka punya, dari cara mereka bercerita, cenderung tidak banyak mengeluarkan kata-kata negatif, tidak mudah tersinggung, dan hidup penuh gairah.
Aku pun mulai membandingkan dengan diriku sendiri, aku merasa tidak ada masalah dengan krisis percaya diri, bahkan menurut beberapa temanku rasa percaya diri aku terlalu berlebihan, tapi tak masalah, sepanjang tidak merugikan orang lain toh.
Menurut aku faktor penyebab seseorang mengalami krisis percaya diri adalah bermula dari bagaimana cara orang tua mendidik dan membesarkan mereka, membangun kepercayaan diri usia dini, mengajak mereka memecahkan masalah, mencari cara untuk membantu sesama, memberi kebebasan anak dalam mengemukakan pendapat , memberi kesempatakan kepada mereka untuk melakukan apa yang mereka mau sepanjang masih dalam jalur normal.Aku ingat waktu SD ibu ku memasukan aku ke salah satu sekolah favourite dan elit, di mana anak muridnya hampir semua diantar jemput oleh mobil mewah, sedangkan aku diantar jemput oleh becak langganan, hampir tiap pulang sekolah aku selalu menangis karena dijadikan bahan ledekan oleh mereka dikarenakan aku satu-satunya murid yang diantar jemput oleh becak.
Akan tetapi ibuku terus menerus memberi semangat kepadaku, beliau bilang kehebatan seseorang tidak dilihat dari mobil mewah atau rumah mewah, tapi dari hati, sifat, tingkah laku dan isi otaknya, dan kata-kata yang paling berbekas di kepala ku adalah kalimat ini "kamu itu harus mencintai diri kamu sendiri, menghargai yang kamu punya".
Pelan-pelan aku mulai terbiasa dengan ejekan-ejekan mereka bahkan aku balas dengan perkataan yang menohok. Lama kelamaan mereka mulai berhenti mengejek bahkan satu persatu teman-teman yang awalnya menjauh mulai mendekati aku dan berteman baik.
Aku yang awalnya di kucilkan karena faktor ekonomi mulai berubah menjadi murid yang mulai di lirik oleh para guru dan teman-teman karena nilai-nilai aku yang selalu di atas rata, bahkan beberapa teman ku rela datang ke rumah untuk belajar bareng denganku.
Allah menciptakan manusia sudah sempurna, tidak ada wanita yang jelak atau buruk rupa, yang ada hanya mereka tidak menyadari kelebihan mereka, yang mereka butukan sangat sederhana yaitu belajar untuk mencintai dan menghargai yang mereka punya.
You got all the world inside you, you just got to see beyond what you can see [Gifted hands movie quotes]
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews