Virus covid-19 pasti bisa dipukul dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga disiplin dalam menjaga kebersihan dan imunitas tubuh. Kita pasti bisa menang melawan corona.
Fase new normal yang baru saja kita mulai menjadi pro dan kontra di masyarakat. Masih ada saja yang takut akan terjangkit virus covid-19. Padahal kenyataannya kita bisa beraktivitas normal lagi, asal disiplin dalam menjaga kebersihan dan kesehatan, karena corona hinggap di tubuh yang imunitasnya rendah.
Melonjaknya pasien covid-19 membuat banyak orang mencemooh kebijakan new normal. Padahal yang terjadi adalah memang jumlah pasien bertambah karena pengetesan swab maupun rapid test lebih gencar dilakukan akhir-akhir ini. Lebih baik tahu jumlah pasien dan segera tertangani, daripada diam-diam meninggal karena corona. Jadi bukan karena pembukaan era new normal.
Ketua gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Doni Monardo menyatakan bahwa masih banyak orang yang salah dalam mengartikan new normal. Jadi ketika ada kasus corona baru, bukan karena salah pemerintah yang membuka gerbang new normal. Namun karena new normal diartikan sebagai keadaan kembali ke normal. Bebas keluar rumah seperti dulu, tanpa masker atau pelindung wajah apapun.
Bahkan sudah berani nongkrong di warung kopi tanpa menjaga jarak dan mengajak keluarga untuk piknik ke luar kota.
New normal adalah fase transisi menuju normal. Jadi masyarakat diharap tetap disiplin, seperti saat awal pandemi covid-19 yang lalu. Disiplin yang paling sederhana adalah memakai masker ketika keluar rumah dan menutupi mulut dan hidung, bukannya ditaruh di dagu. Selain itu, masker juga wajib dipakai ketika sampai di tujuan dan tidak boleh dilepas begitu saja. Ketika masuk ke suatu tempat atau rumah sendiri, juga wajib cuci tangan dengan sabun anti bakteri. Di dalam tempat umum yang sudah dibuka ketika era new normal, seperti Mall atau Bank, wajib menjaga jarak antar orang.
Kedisiplinan yang lain adalah menjaga asupan gizi dengan makan buah dan sayur. Jika perlu minum herbal seperti sari jahe atau kunyit untuk menjaga imunitas tubuh. Badan yang kuat tentu tidak akan mudah tertular virus covid-19. Namun jangan pula sembarangan membeli obat corona, apalagi nekat memesan di black market. Karena termasuk jenis obat keras dan harus dikonsumsi sesuai dengan resep dokter.
Mengapa harus disiplin sedemikian rupa? Karena ia adalah senjata dalam melawan corona. Jika kita tetap disiplin walau sudah masuk era new normal, baik dengan physical distacing maupun menjaga imunitas tubuh, maka tidak akan tertular corona. Jumlah pasien akan turun dan diharapkan pandemi covid-19 akan segera berakhir di Indonesia.
Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanudin, juga menghimbau masyarakat untuk tetap disiplin mandiri dan menaati protokol kesehatan. Jadi ketika semua orang mau tertib dan mematuhi anjuran pemerintah, catatan pasien corona akan berkurang. Sekali lagi, kedisiplinan adalah kunci. Jadi Indonesia bisa menang melawan virus covid-19 karena semua rakyatnya mematuhi protokol kesehatan dengan serempak.
Disiplin memang terlihat sulit pada awalnya, namun lama-lama kita akan terbiasa. Jangan pula mudah mengeluh, mengapa harus tetap pakai masker atau face shield? Mengapa harus cuci tangan sesering mungkin dan membawa hand sanitizer? Karena semua ini demi kesehatan bersama. Jika semua orang tertib dan sehat, maka akan terbentuk herd immunity sehingga corona tidak akan menular satu sama lain.
Kedisiplinan adalah kunci dalam melawan corona di era new normal ini. Cobalah untuk menerapkan disiplin mandiri dan menaati protokol kesehatan, minimal pakai masker saat keluar rumah. Jangan sedikit-sedikit mengeluh dan menyalahkan corona. Virus covid-19 pasti bisa dipukul dengan menerapkan pola hidup sehat dan juga disiplin dalam menjaga kebersihan dan imunitas tubuh. Kita pasti bisa menang melawan corona.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews