Lebih baik posting gila gilaan sekalian seperti pamer tiktok yang meski norak menjurus jijik tapi kita terhibur.
Work From Home (WFH) nampaknya berdampak pada perilaku penghuni planet maya ini. Lini masa saya penuh dengan aneka warna yang mencerminkan betapa kanal maya dipakai sebagai saluran pembuangan kebosanan dan kejenuhan. Mirip got.
Disclaimer saya: tidak semua postingan para teman maya saya seperti got atau parit. Banyak yang justru menginspirasi dan informatif.
Yang saya maksud dengan postingan got adalah arena gelud (berhantam) maya yang makin lama makin norak.
Di lini masa saya, ada gelud sengit soal virus. Debat itu makin kopad kapid (orang Jawa pasti tahu maksudnya) menuju saling unjuk kemarahan. Lengkap dengan kata kasar dan makian. Yang nyasar menjadi adhominem satu sama lain.
Perawan tua. Caleg gagal. Dokter nganggur dan kata-kata pelecehan lainnya. Para kaum gelud ini juga saling buka jejak digital satu sama lain yang semuanya bertujuan untuk merendahkan orang.
Ini sama sekali tidak patut.
Dilihat sekilas, gelud maya ini pelakornya eh.. salah... para pelakonnya kebanyakan kaum Kartini. Yang educated. Pengusaha. Motivator. Dokter. Mantan caleg. Yang harusnya mereka ini berwawasan dan intelek dalam bermedsos.
Yang ikut gelud ada juga yang lakik. Mereka juga kegenitan niimbrung nambahin komentar yang gak kalah nyinyirnya kayak emak-emak rumpi.
Eskalasi saling caci kini kian liar dan kalap. Bahkan ada yang bawa gelud maya itu ke ranah hukum dengan mengatasnamakan penghinaan wilayah tinggal. Mereka tag postingan dan komen mereka ke orang-orang besar supaya para penggede itu kebakar juga emosinya sampai ke pantat-pantat kalo bisa.
Yang diadukan nampaknya juga ngeri ngeri berani basah (artiin sendiri) dalam meladeni ancaman transpormasi gelud maya ke gelud hukum.
Ini sama sekali gak mutu. Semua yang suntuk ketika disuruh WFH sebaiknya jangan sampai kepleset berkelakuan wadepak.
Lebih baik posting gila gilaan sekalian seperti pamer tiktok yang meski norak menjurus jijik tapi kita terhibur.
Atau kita ngakak abis ketika melihat postingan plesetan ngentiaw..
Ayo dong jangan gelud. Jangan lampiaskan kebosananan anda lewat posting ala got. Yang menjadikan dunia Maya saluran pembuangan belaka.
Itu kelakuan yang nirfaedah. Get real. Bagus kalo aktif get laid. Orgasmelah di situ. Sambil teriak ngentiaw keras-keras..
Biar positif kalian semua..
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews