Di sisi lain, jika warna sebenarnya dari mobil tidak diketahui, persepsi kita sebagian besar akan tergantung pada panjang gelombang cahaya.
Ilusi persepsi terjadi ketika suatu stimulus dirasakan secara tidak akurat. Ini sama-sama dapat dijelaskan sebagai distorsi sensorik dalam bahasa ilmiah.
Bagaimana Menjelaskan Ilusi?
Ilusi memberi kita petunjuk penting tentang kemampuan pemrosesan informasi otak kita. Bahkan penyelidikan ilmiah dengan cara penelitian empiris mungkin memiliki keterbatasan karena informasi yang dirasakan melalui pengamatan langsung juga bisa sangat menyesatkan. Apa pun yang kita rasakan dari faktor lingkungan di sekitar kita tidak harus selalu benar. Bahkan mungkin ada kesalahan persepsi. Gambar jatuh langsung ke retina yang kemudian diproses dan ditafsirkan oleh otak. Penafsiran mungkin tidak selalu benar dan kesalahan interpretasi informasi yang dirasakan oleh reseptor sensorik kita disebut sebagai ilusi. Sebagai contoh, dalam kegelapan kita dapat menganggap tali sebagai ular.
Ilusi dapat terjadi dengan indera kita. Diberikan di bawah ini adalah deskripsi tentang berbagai jenis ilusi:
Penyebab Ilusi
Ilusi kognitif adalah contoh yang baik untuk membuktikan bagaimana harapan kita dapat memengaruhi persepsi kita. Ilusi dapat dialami oleh siapa saja dan ini tidak selalu merupakan gejala dari beberapa masalah kejiwaan seperti halusinasi, karena halusinasi dapat terjadi tanpa adanya rangsangan eksternal. Seseorang dapat mengalami ilusi karena banyak alasan efek pencahayaan pada suatu objek, kurangnya ketersediaan informasi sensorik yang berkaitan dengan suatu objek atau bisa juga dimungkinkan karena kesalahan dalam pemrosesan detail sensorik oleh seorang individu. Kondisi tertentu yang disebut halusinasi semu dapat menjadi tanda kondisi kejiwaan, yang dialami individu dalam situasi kecemasan atau ketakutan.
Ilusi dapat disebabkan oleh beragam faktor seperti faktor stimulus, faktor budaya dan faktor psikologis. Ini menunjukkan apa pun yang kita alami sangat tergantung pada beberapa proses yang jauh melampaui input sensorik (Morgan et al, 1986). Studi mengungkapkan bahwa dalam beberapa kasus ketika konstanta perseptual gagal, ilusi terjadi. Dalam kasus persepsi keteguhan, otak memproses informasi seperti komputer dengan mempertimbangkan semua parameter atau isyarat yang mungkin untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan ukuran kemungkinan serta jarak objek.
Keteguhan Persepsi
Fenomena keteguhan persepsi diharapkan terjadi ketika seseorang menganggap objek itu sama, meskipun perubahan inderanya. Dengan tidak adanya keteguhan persepsi akan ada kekacauan dan banyak kebingungan di sekitar kita, karena objek akan tampak berbeda, setiap kali kita melihatnya. Keteguhan persepsi dapat dijelaskan sebagai kestabilan dalam persepsi kita tentang lingkungan di sekitar kita, bahkan ketika objek itu dirasakan dalam variasi atau keadaan yang luas. Mari kita memahami dua tipe penting dari Keteguhan Persepsi:
Keteguhan Bentuk: Misalnya, ketika kita melihat suatu objek dari sudut yang berbeda, gambar yang berbeda di retina muncul. Namun, bentuk yang dirasakan oleh pengamat tetap sama. Itu karena benda-benda yang akrab membantu dalam mencapai keteguhan bentuk. Itu karena benda-benda yang dikenal membantu dalam memahami jarak dan ukuran benda dengan cukup akurat. Keteguhan bentuk sangat tergantung pada interaksi konstan kita dengan dunia luar dan menentukan bagaimana kita memandang objek.
Keteguhan Ukuran: Dengan bergerak menjauh dari suatu objek, ukuran objek itu tampak lebih kecil dan semakin kecil dengan semakin jauh jaraknya. Sebaliknya, dengan semakin berkurangnya jarak, ukuran objek akan tampak semakin besar. Tetapi, dalam kedua pengalaman ini ukuran objek tetap sama. Ketika persepsi tentang ukuran tidak berubah disebut Keteguhan Ukuran. Itu karena kita memang memiliki kecenderungan untuk memahami perubahan pada gambar retina bersamaan dengan jarak yang dirasakan. Jarak dirasakan dengan bantuan isyarat yang berbeda di sekitar kita.
Keteguhan Warna: Ini adalah kecenderungan mengamati objek yang memiliki warna yang sama bahkan di bawah pengaturan pencahayaan yang berbeda (Rathus, 1990). Misalnya mobil warna hijau akan dianggap sebagai warna hijau yang sama apakah itu terlihat dalam cahaya redup, sinar matahari cerah atau dalam pengaturan yang berbeda.
Di sisi lain, jika warna sebenarnya dari mobil tidak diketahui, persepsi kita sebagian besar akan tergantung pada panjang gelombang cahaya.
***
Solo, Rabu, 11 September 2019. 11:44 pm
'salam hangat penuh cinta'
Suko Waspodo
suka idea
antologi puisi suko
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews