Asuransi Terbaik di Dunia Ini Ternyata Shalat Tahajud

Dalam bahasa agama, Shalat Tahajud itu asuransi yang terbaik, dibandingkan dengan apa pun bentuk asuransi yang diciptakan oleh manusia.

Rabu, 13 Mei 2020 | 21:49 WIB
0
315
Asuransi Terbaik di Dunia Ini Ternyata Shalat Tahajud
Ilustrasi asuransi (Foto: futuready.com)

Masalah asuransi merupakan masalah cara berpikir sebagian besar manusia yang hanya mengandalkan otak manusia semata-mata, tanpa memperhitungkan adanya faktor Tuhan. Sebagian besar manusia berpikir setiap kecelakaan yang akan menimpa, yang akan terjadi, harus diantisipasi dengan asuransi. Dengan demikian, jika di kemudian hari, kecelakaan yang khawatirkan tersebut benar-benar terjadi, maka segala bentuk kerugian yang timbul itu diganti rugi oleh Perusahaan Asuransi. Tolong dicatat, diganti rugi itu sangat jauh berbeda sekali artinya dengan diganti untung.

Jika orang mau memberi asuransi kepada Perusahaan Asuransi, maka orang tersebut harus membayar mahal dengan uang rupiah. Di mana letak keliru cara berpikir orang-orang yang membeli asuransi sistem ciptaan manusia tersebut? Pertama-tama, kesalahan berpikir pada niatnya.

Sejak awal, orang-orang yang membeli asuransi dengan membayar uang rupiah tersebut, sudah mempunyai niat jika terjadi kecelakaan menimpa, maka segala bentuk kerugian yang terjadi diganti oleh Perusahaan Asuransi. Itu artinya, sejak jauh-jauh hari orang-orang tersebut sudah berniat siap menerima kedatangan berbagai bentuk kecelakaan yang akan terjadi.

Sebagai contoh yang ilustrasi yang pertama, ada orang yang kaya raya. Orang tersebut mempunyai keyakinan yang sangat kuat, suatu saat, di kemudian hari, pasti sakit, bahkan sakit yang sangat berat sehingga harus dirawat lama dan dengan biaya yang sangat mahal sekali. Untuk keperluan tersebut, orang kaya raya tersebut kemudian membeli Asuransi Kesehatan yang mahal dan dibayar dengan uang rupiah.

Perhatikanlah, cara berpikir orang kaya raya tersebut, orang ini sudah mempunyai niat jatuh sakit di suatu saat, di kemudian hari. Di situlah letak kesalahan berpikir orang kaya raya tersebut. Dalam bahasa agama, seharusnya orang tersebut berpikir: saya niat sehat terus dan terus sehat selama saya hidup di dunia ini.

Apakah seorang manusia dapat hidup dalam keadaan sehat terus-menerus selama hidup di dunia ini? Jawabannya adalah dapat dengan syarat mengetahui SYARATNYA dan mau mengamalkan syarat tersebut rutin di setiap malam hari. Perhatikanlah, di sekitar kita: ada orang jatuh sakit terkena penyakit kanker yang sangat berbahaya sekali. Lihatlah, ada orang yang terkena penyakit stroke dan lumpuh tidak dapat bangun berdiri lagi, hidupnya terkapar di tempat tidur dalam keadaan benar-benar tidak berdaya.

Dan masih banyak lagi, contoh-contoh orang jatuh sakit terkena penyakit-penyakit yang sangat ganas dan mengerikan. Seharusnya, kita-kita yang masih sehat segar bugar ini, mau belajar dan mengambil pelajaran yang sangat berharga dan mahal sekali dari orang-orang yang sudah roboh tersebut, akibat diselimuti oleh penyakit-penyakit yang luar biasa beratnya dan sangat sakit sekali dirasakan.

Singkat penjelasan, orang kaya raya tersebut benar-benar jatuh sakit dan harus dirawat di rumah sakit. Orang kaya raya tersebut sekarang benar-benar berharap semua biaya perawatan di rumah sakit semuanya dibayar oleh Perusahaan Asuransi tadi. Singkat penjelasan, ternyata total jumlah biaya di rawat di rumah sakit tersebut jauh lebih besar dari biaya yang dibayarkan diganti oleh Perusahaan Asuransi kesehatan tadi.

Ternyata, ganti rugi yang dibayarkan oleh Perusahaan Asuransi tadi lebih kecil daripada jumlah seluruh pengeluaran yang harus dibayarkan ke Rumah Sakit. Namanya juga ganti rugi, namanya bukan ganti Untung.

Yang sungguh di luar dugaan, ternyata sakit yang menyerang orang kaya tersebut, tidak ada obatnya. Akhirnya, orang kaya tersebut meninggal dunia akibat dikalahkan oleh penyakit yang sungguh luar biasa hebatnya, sudah berhasil menjadikan orang roboh, bahkan akhirnya berhasil memaksa orang tersebut harus meninggalkan kehidupan di dunia ini.

Itulah pelajaran yang sangat mahal sekali dan luar biasa hebatnya dari orang kaya raya yang sanggup membeli asuransi yang mahal semahal apa pun. Jika kita sebagai orang kaya raya, jangan sekali-kali berharap ditolong oleh uang kita dan harta kekayaan yang kita miliki, yang kita bangga-banggakan, yang selama ini kita kumpul-kumpulkan. Bahwa semua harta benda tersebut sangat kita butuhkan sebagai bekal hidup di dunia adalah ya benar.

Dalam bahasa agama, kita wajib dan harus hanya berharap ditolong oleh ALLAH saja. Itu artinya, pertama-tama dan yang utama kita itu minta tolong dulu kepada ALLAH, minta ijin dulu kepada ALLAH, baru setelah itu kita minta tolong dan bantuan kepada mahluk ALLAH. Maksud saya begini, sebagai contoh kita mau berobat ke dokter. Pertama-tama, kita minta tolong dulu kepada ALLAH: Ya ALLAH, saya memohon kepada Engkau pertolongan yang terbaik dan selamatkan kami, Ya ALLAH, saya mau berobat. Ya ALLAH, saya mohon ijin kepada Engkau, ijinkan saya berobat, dan sembuhkanlah semua penyakit kami ini. Ya ALLAH, kabulkanlah permohonan kami ini. Sesungguhnya hanya Engkau, Ya ALLAH, Tuhan Yang Maha Mengabulkan doa. Ya ALLAH, Engkau lah Yang Maha Menyembuhkan segala macam penyakit apa pun. Setelah itu, kita pergi berobat ke dokter.

Sebagai contoh ilustrasi yang kedua, ada orang kaya raya mempunyai satu mobil mewah yang harganya beberapa milyar rupiah. Orang kaya raya tersebut sudah memprediksi dapat terjadi kecelakaan yang hebat dan mengerikan, yang datangnya kapan tidak dapat diduga-duga, untuk mengantisipasi kemungkinan berbagai kecelakaan yang dapat menimpa dan terjadi pada mobil mewahnya tersebut. Untuk itulah, orang kaya raya tadi membeli asuransi kecelakaan kepada perusahaan asuransi yang harus dibayar mahal dengan uang rupiah. Dengan harapan, jika benar-benar terjadi musibah pada mobil mewahnya tersebut, mendapat ganti rugi atas kecelakaan tersebut.

Dalam bahasa agama, orang kaya raya tersebut sudah punya niat jika terjadi kecelakaan, maka mendapat penggantian dari perusahaan asuransi. Dengan demikian, sejak awal, orang tersebut sudah ada niat jika terjadi musibah kecelakaan.

Singkat penjelasan, mobil mewah orang kaya raya tersebut mendapat musibah berupa kecelakaan maut yang sangat mengerikan di jalan tol. Mobil mewah itu ringsek total bagian depannya. Akhirnya, mobil mewah itu diangkut dengan mobil derek ke bengkel resmi mobil mewah. Setelah diperbaiki, akhirnya semua biaya perbaikan mobil mewah tadi dibayar oleh perusahaan asuransinya.

Meskipun mobil mewahnya diperbaiki dan mendapatkan penggantian dari perusahaan asuransi, tapi orang kaya raya tersebut sangat trauma sekali jika mengingat-ingat kembali saat terjadi kecelakaan maut dan mengerikan tersebut, sebab di saat itu orang kaya raya tersebut ikut naik mobil mewahnya dan duduk di kursi belakang sopir. Akhirnya, orang kaya raya tersebut sadar sesadar-sadarnya bahwa jangan coba-coba menantang datangnya musibah kecelakaan dan mengundang datangnya musibah kecelakaan yang sangat mengerikan, mentang-mentang sudah mempunyai asuransi. Yang paling bagus dan luar biasa sekali adalah tidak terjadi musibah kecelakaan sekecil apapun juga.

Hikmah dan pelajaran yang sangat mahal dan berharga sekali dari orang kaya raya serta mempunyai mobil mewah seharga beberapa milyar adalah jangan mentang-mentang sanggup membeli mahal asuransi kecelakaan dengan uang rupiahnya, lalu orang itu sudah tidak takut lagi jika sewaktu-waktu terjadi musibah kecelakaan yang sangat hebat dan mengerikan sekali. Orang tersebut merasa sudah bersandar kepada perusahaan asuransi sebagai menolongnya nanti, bukan bersandar kepada ALLAH Tuhan Yang Maha Melindungi, Tuhan Yang Maha Menolong.

Semakin banyak saja orang yang mengandalkan perusahaan asuransi sebagai menolongnya jika nanti kedatangan berbagai macam wujud musibah dan berbagai bentuk kecelakaan. Mentang-mentang punya uang banyak, milyaran rupiah atau bahkan Trilyunan rupiah, semua asuransi musibah dan kecelakaan dibeli. Sebagian besar orang-orang tersebut melupakan ALLAH Tuhan Pemilik Seluruh Alam Semesta dan semua isinya, Tuhan Yang Maha Melindungi dan Menolong.

Bagaimana dengan kita yang tidak mempunyai uang jutaan, atau Milyaran, atau Trilyunan rupiah, dan tidak mampu membeli asuransi dengan uang rupiah dalam jumlah besar tersebut? Jangan khawatir dan sedih saudara-saudaraku, sebab ternyata asuransi yang terbaik itu BUKAN asuransi yang dijual oleh berbagai perusahaan asuransi buatan manusia. Tetapi, asuransi yang terbaik itu adalah asuransi yang ditawarkan oleh ALLAH dan harus dibeli dibayar dengan Shalat Tahajud. Ya bayarnya dengan kita rutin mendirikan SHALAT TAHAJUD yang lama di setiap malam hari, dengan ikhlas semata-mata kepada ALLAH saja.

Wahai Saudaraku, ketahuilah, sesungguhnya ALLAH itu tidak menghendaki orang-orang yang mengikuti jalan hidup yang benar yaitu agama Islam untuk mengalami kecelakaan apa pun bentuknya, kecelakaan apa pun wujudnya. Sungguh luar biasa sekali, dalam bahasa agama, ALLAH itu tidak menghendaki hamba-hambaNya celaka. Untuk mendapatkan jaminan langsung dari ALLAH, supaya kita dalam menempuh perjalanan hidup di dunia ini TIDAK PERNAH MENDAPATKAN KECELAKAAN apa pun wujudnya dan apapun bentuknya, tentu ada syaratnya yang harus kita penuhi.

Terbukti, syarat pertama untuk mendapatkan JAMINAN LANGSUNG dari ALLAH, selama kita hidup di dunia ini tidak akan mengalami kecelakaan dalam bentuk dan wujud musibah apa pun itu adalah Kita harus rutin mendirikan Shalat Tahajud di setiap malam hari, dengan penuh keikhlasan dan kegigihan, semata-mata kepada ALLAH saja Tuhan Yang Maha Esa. Kita harus sangat yakin sekali bahwa selain nama ALLAH itu pasti bukan Tuhan.

Dalam bahasa agama, Shalat Tahajud itu asuransi yang terbaik, dibandingkan dengan apa pun bentuk asuransi yang diciptakan oleh manusia. Siapa saja berhak menentukan mau membeli asuransi buatan manusia, buatan perusahaan-perusahaan asuransi, atau "membeli" jaminan keselamatan langsung dari ALLAH yang "bayarnya" dengan Shalat Tahajud. Itulah pilihan hidup yang ditawarkan dalam kehidupan di dunia ini.

Pelajaran Shalat Tahajud ini disampaikan oleh HAKATINDO (Himpunan Keluarga Tahajud Indonesia). MOTIVATOR SHALAT TAHAJUD NO.1 DI INDONESIA. Semoga kita benar-benar dapat menjadi ahli Tahajud di hadapan ALLAH. Biarlah ALLAH sendiri yang menilai Shalat Tahajud yang kita kerjakan secara rutin di setiap malam hari dengan ikhlas semata-mata kepada ALLAH.

Kita harus sangat yakin sekali bahwa janji ALLAH akan selalu MELINDUNGI dan MENOLONG kita dari semua bentuk musibah kecelakaan itu pasti benar. ALLAH itu tidak pernah ingkar janji. ALLAH itu tidak pernah mengantuk dan tidak pernah tidur, selalu waspada setiap saat. Itulah, tanda bukti bahwa ALLAH tersebut Tuhan Yang Maha Melindungi dan Menolong, Pelindung dan Penolong yang terbaik.                                                             

Dr. Noordchamid Ustadi, MSi., motovator shalat tahajud Ni. 1 di Indonesia.

***