Munafik

Menjadi Adil dan tidak menjadi Munafik itu tidak mudah. Mudah itu kalau makan enak, mahal lalu ditraktir teman.

Jumat, 6 September 2019 | 06:46 WIB
0
437
Munafik
Ilustrasi munafik (Foto: heartps.com)

Saya berusaha mendidik diri saya sendiri untuk tidak punya sifat Munafik. Karena kemunafikan itu membuat kita sulit untuk berbuat ADIL. Sementara Adil dekat dengan Taqwa. Bagaimana ingin meraih derajat ketaqwaan jika kita masih tidak mampu untuk bersikap Adil, baik adil terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Contohnya seperti ini;

Jika saya suka 'meledek' para ustadz seleb yang menghimpun jamaah dengan teknik SEO, kemudian berbisnis dengan cap Islami atau Syar'i dengan memanfaatkan jamaahnya tsb... maka saya juga harus mampu 'meledek' para seleb medsos atau influencers yang berjualan buku, dlsb dengan memanfaatkan para followersnya.

Loh apa bedanya dengan mereka ? 

Mereka sama-sama pemanfaat followers, dan mereka menghimpun followers dengan strategi pemasaran yang sama pula. Ilmunya sama, hanya bungkusnya saja yang berbeda.

Agama bagi para ustadz seleb hanyalah 'bungkus', di tangan seleb lain, bungkusnya bisa Pancasila, Nasionalisme, Jokowi, Prabowo, Anies, dlsb...

So, jika saya hanya mencela para ustadz seleb namun tidak mampu mencela lainnya yang menggunakan bungkus yang berbeda, maka saya sudah bersikap tidak Adil.

Sama seperti jika saya hanya bisa mengkritik lawan saya, orang yang bersebrangan atau tidak saya sukai, namun saya tidak mampu mengkritik kawan saya yang melakukan kekeliruan yang sama, maka saya sudah Dzolim karena tidak bersikap Adil.

Atau saya hanya mampu mengkritik orang lain, tapi tidak mampu mengkritik diri saya sendiri, menganggap diri sendiri selalu benar karena 'berbeda' dengan orang-orang yang saya kritik, namanya saya bukan hanya Dzolim pada orang lain tapi juga sudah mendzolimi diri sendiri. Coz I'm such a jerk!  

Yes. Menjadi Adil dan tidak menjadi Munafik itu tidak mudah. Mudah itu kalau makan enak, mahal lalu ditraktir teman.

Kalau kemudian saya banyak tidak disukai kawan dibenci lawan, demikianlah bagian ketidakmudahannya.

Gapapa...

***