Apa Iya Kemanusiaan di atas Agama?

Apakah manusiawi ketika kita memandang latarbelakangnya baru kita mau menolong para korbannya?

Jumat, 4 Maret 2022 | 06:18 WIB
0
739
Apa Iya Kemanusiaan di atas Agama?
Humanity Above Religion

Secara desain grafis, foto yang saya tautkan dalam postingan ini, keren. Respek sama yang mbuat, walaupun aku tak tau siapa yang mbuat. Tapi aku gak bermaksud membahasnya di postingan ini.

Yang menarik untuk dibahas, idenya itu. Humanity Above Religion. Kemanusiaan di atas agama. Ide yang menciptakan pro dan kontra.

Variasi pesan itu cukup banyak. Pernah disampaikan oleh berbagai tokoh dari berbagai belahan dunia. Sangat sulit melacak siapa yang pertama kali menyampaikannya. Menurutku, hal itu tidak begitu penting.

Dari satu sisi memang ada kerancuan.

Tidak tepat, tidak logis mengatakan bahwa kemanusiaan lebih penting atau berada di atas agama apapun yang kita kenal sebagai agama yang baik di dunia ini, karena kemanusiaan itu adalah bagian utama yang tak terpisahkan dari agama. Jadi, ianya bukan di atas, di bawah, atau di samping agama.

Kemanusiaan adalah ruhnya agama.

Berdasarkan pengetahuanku yang sangat terbatas, kemanusiaan adalah segala hal yang berkaitan langsung atau tidak langsung dengan kabaikan atau kesejahteraan hidup manusia di bumi ini. Saling menghormati. Saling tolong menolong. Saling mensejahterakan. Saling menjaga atau saling menegakkan kebenaran, keadilan dan atau kebaikan yang sifatnya universal.

Misalnya menolong seseorang yang sedang kelaparan, yang sedang mengalami kecelakaan lalu lintas, yang sedang dizalimi oleh seseorang yang menafikan kemanusiaannya seperti seseorang yang dirampok atau diperkosa.

Contoh tragedi kemanusiaan yang sedang terjadi, peperangan antara Rusia dengan Ukraina yang telah mengorbankan ribuan nyawa manusia dan korban luka-luka yang tak terhitung.

Apakah manusiawi ketika kita memandang latarbelakangnya baru kita mau menolong para korbannya? Tentu tidak, bukan?

Kita melakukannya dengan hati yang tulus, samasekali tanpa memandang apapun latarbelakangnya. Tidak memperdulikan rasnya, jenis kelaminnya, warga negaranya, sukunya dan agamanya.

Itulah inti, hakikat dari kemanusiaan.

Berdasarkan pengertian tersebut, berdasarkan konteks tersebut, ide bahwa kemanusiaan diatas agama memang masuk akal.

Dari sudut pandang yang lain, ide ini memang berpotensi menimbulkan suatu permasalahan. Mengesankan bahwa agama itu lebih rendah, agama bukanlah segala-galanya atau semua agama adalah sama.

Jadi, pengertiannya ya bergantung kepada konteks atau baiknya dikembalikan kepada pengetahuan, pengalaman dan keyakinan masing-masing.

[- Rahmad Agus Koto -]