Kedisiplinan dan konsistensi masyarakat pada umumnya dan kinerja K/L serta Pemda dalam pengawasan penerapan Prokes anti Covid-19 akan menjadi faktor kunci percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia.
Hampir seluruh provinsi di Pulau Jawa dan Bali mengalami perbaikan penerapan protokol kesehatan. Namun demikian masih ada satu provinsi yakni Banten yang mengalami peningkatan ketidakpatuhan.
Cakupan kelurahan/desa dengan kepatuhan memakai masker yang rendah, paling banyak adalah Banten yaitu 31,76% per 24 Juli 2021. Untuk daerah di luar Jawa dan Bali, kelurahan/desa dengan kepatuhan memakai masker yang rendah per 24 Juli 2021 adalah Provinsi Kalimantan Barat (50%), Sumatera Barat (60%), dan Maluku Utara (66,67%).
Dalam sepekan terakhir, 3 provinsi dengan cakupan kepatuhan protokol kesehatan terendah untuk memakai masker adalah Maluku Utara (66,67%), Sulawesi Tengah (60%), dan Gorontalo (56,39%). Untuk 3 provinsi dengan cakupan kepatuhan protokol kesehatan terendah dalam menjaga jarak berada di Maluku Utara (100%), Gorontalo (55,83%), dan Sumatera Barat (50,51%).
Pemerintah mengapresiasi meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan khususnya di Jawa dan Bali. Pemerintah yakin, capaian yang positif ini terwujud karena kerja keras dan peran aktif Satgas COVID-19 di tingkat RT/RW/Kelurahan melakukan sosialisasi taat prokes.
Pemerintah mengajak Satgas di tingkat RT/RW/Kelurahan bersama Forkopimda, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat terus meningkatkan pembinaan terhadap masyarakat dalam menaati protokol kesehatan. Dengan kekompakan dan gotong royong dari semua pihak maka laju penularan COVID-19 dapat ditekan dan Indonesia pulih.
Pemerintah mengapresiasi meningkatnya kepatuhan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan. Upaya ini harus terus ditingkatkan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat demi menekan laju penularan COVID-19 di wilayah masing-masing.
Bagaimanapun juga, peningkatan konsistensi penerapan Prokes anti Covid-19 akan mempercepat penanganan Covid-19. Pemulihan ekonomi nasional akan bergerak cepat dan kepercayaan luar negeri terhadap Indonesia akan pulih walaupun sebelumnya diwarnai banyaknya warga asing eksodus dari Indonesia akibat penanganan Covid-19 yang lambat perkembangannya.
Presiden dapat memerintahkan Kemenkes dan Komite Penanggulangan Covid-Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) untuk menekankan kepada masyarakat tidak lengah melawan pandemi COVID-19. Upaya pencegahan harus dilakukan terus-menerus demi mempercepat Indonesia pulih.
Sementara, Kementerian Kominfo dan seluruh PPID/Humas di K/L mengintensifkan cipta kondisi dan cipta opini dengan menekankan kepada dua pesan krusial yaitu masyarakat yang sehat, akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang positif serta semakin taat prokes, semakin cepat kita meninggalkan PPKM Level 4.
Sedangkan, Kemendagri dan Forkopimda di seluruh Provinsi/Kabupaten/Kota untuk mengajak masyarakat terus meningkatkan capaian kepatuhan prokes yang sudah cukup baik. (TW Deora)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews