Merayakan 3.500 Tahun Profesi Penulis

Selama 40 tahun karir saya sebagai penulis, merumuskan tagline “Satu Putaran Saja,” adalah “tulisan saya yang paling pendek tapi riset yang paling kompleks,” yang pernah saya lakukan.

Minggu, 14 Maret 2021 | 10:10 WIB
0
236
Merayakan 3.500 Tahun Profesi Penulis
Epic of Gilgamesh (Foto: Ancient Origin)

Dari Epic of Gilgamesh Hingga Tagline “Connecting People”

Penulis tak hanya salah satu profesi paling tua dalam sejarah. Hingga kini profesi ini tetap bertahan bahkan berkembang.

Penulis juga profesi yang sangat dalam mempengaruhi peradaban. Ia memberi narasi. Ia mengarahkan. Ia juga memberi makna dan drama.

Penulis juga profesi yang berubah dengan berubahnya zaman. Di zaman mitologi, science hingga budaya populer, penulis menyesuaikan diri.

Renungan itu yang muncul ketika saya membaca dua dokumen dalam rentang 3.500 tahun.

Pertama adalah Epic of Gilgamesh. Dokumen ini dianggap fosil peradaban tertulis paling awal, era Mesopotamia, sekitar 1.300 tahun sebelum masehi. 

Dalam dokumen ini terdapat dua kisah yang kemudian muncul kembali dalam kitab suci Taurat (Hebrew Bible) dan Injil perjanjian lama (Book of Genesis).

Kisah Nabi Adam dan Hawa diduga terinspirasi oleh kisah Enkidu dan Shamhat dalam Epic of Gilgamesh.

Juga kisah Nabi Nuh dan banjir besarnya diduga dipengaruhi oleh kisah tokoh bernama Utnapishtim dalam Epic of Gilgamesh itu.

Kedua adalah tagline “Connecting People” yang digunakan Nokia sejak tahun 1992.

Baik Epic of Gilgamesh (3.500 tahun lalu) dan Tagline “Connecting People” (1992), dua duanya dirumuskan oleh penulis. 

Sekitar 3.500 tahun lalu, sang penulis disebut Shaman. Ia diduga memiliki kontak dengan spirit yang gaib.

Kini, kasus tagline “Connecting People,” sang penulis disebut Copy Writer. Ia dipastikan memiliki hubungan dengan Big Company.

Sin-Leqi-Unninni pada waktunya akan dikenang sebagai penulis pertama yang sangat berpengaruh. Ia yang dianggap menulis epic of gilgamesh, 3.500 tahun lalu.

Dua kisah yang Ia tulis menginspirasi kisah Nabi Adam dan Hawa. Juga kisah Nabi Nuh. 

Kata “menginspirasi” dalam kalimat di atas, mohon diartikan, kisah yang ditulisnya hadir sebelum datangnya Taurat, Perjanjian Lama.

Dalam epic itu, ditulis soal seorang lelaki bernama Enkidu berasal dari tanah yang disentuh oleh dewa menjadi manusia.

Lalu Enkidu dikenalkan dengan seorang wanita bernama Shamhat. Wanita itu menggodanya. Sang wanita memberi lelaki itu makanan.

Seekor ular ikut membantu wanita menggoda pria. 

Akibat tergoda, akhirnya Enkidu dan Shamhat harus meninggalkan tempatnya yang indah. Mereka tak pernah kembali lagi.

Di Taurat/ Perjanjian lama, Enkidu menjadi Adam, san Shamhat menjadi Eva.

Kisah nenek moyang pertama manusia, Adam dan Eva atau Hawa, siapa yang menduga, diinspirasi oleh seorang penulis Mesopotamia 3.500 tahun lalu? (1)

Hal yang sama dengan kisah Uthnapishtim. Dikisahkan Uthnapishtim diminta seorang dewa bernama Enki. 

Sang dewa memintanya meninggalkan hidup duniawi untuk membuat perahu raksasa. Dewa memberi tahu akan datang banjir sangat besar ke wilayah itu.

Uthnapishtim diminta Dewa membawa serta keluarganya. Tapi juga jangan lupa membawa banyak hewan dan makanan. Banjir besar akan memusnahkan apapun yang tak ikut dalam perahu.

Di Perjanjian lama, nama Uthnapishtim menjadi Nabi Nuh. (2)

Kita sering mendengar kisah Nabi Nuh, juga Adam dan Hawa. Namun seberapa banyak yang tahu Sin-Lekki-Unninni, yang menulis kisah itu pertama kali, sebelum tertulis di kitab suci?

Peradaban pun bergerak. Dunia dewa-dewa berganti dunia ilmu pengetahuan.

Penulis pun berubah dari latar belakang Shaman, yang memiliki hubungan dengan alam gaib, menuju dunia riset dan penelitian.

Lahirlah akademisi, ilmuwan, scholar. Penulis tak lagi merenung dalam meditasi atau doa. Tapi mereka sibuk di univesitas, labolatorium dan pengamatan empirik.

Datanglah dunia perdagangan. Perusahaan besar lahir. 

Sebagian penulis pun berubah menjadi copy writer. John Emory Powers (1837-1919) dikenal sebagai copy writer pertama yang full time dan sangat berpengaruh. (3)

Ia tak menulis puisi, cerpen atau novel. Ia menuliskan iklan komersial, tagline, image buiding untuk dunia usaha.

Kini semua perusahaan besar memiliki Tagline nya masing masing:

1. Nikke: Just Do It !

2. Apple: Think Different

3. Coco Cola: Open Happines

4. Nokia: Connecting The People

5. Airbnb: Belong Anywhere

Tak hanya dunia bisnis, copy writer juga melanda dunia politik praktis. Sebagian penulis juga menjadi pembuat narasi dan tagline calon pemimpin.

Lahirlah tagline untuk politik

1. Obama: Yess We Can

2. Donald Trump: Make America Great Again.

3. Kennedy: We Can Do Better

4. Martin Luther King: I Have a Dream

5. Ronald Reagan: Are You Better Off Than Four Years Ago?”

Saya sendiri di Indonesia membuat tagline dalam pilpres 2009 untuk SBY: “Satu Putaran Saja! “

Walau hanya tagline, pengalaman saya pribadi, itu dibuat berdasarkan riset mendalam. Saya membutukan 2 survei nasional dalam rentang 3 bulan. Fokus Grup Discussion dan Marketing Testing untuk menuliskan tagline itu.

Tagline yang efektif tak hanya harus sederhana. Tak hanya harus punya efek dramatik. Tak hanya harus menggambarkan keinginan calon pemimpin. Tapi ia harus juga resonansi keinginan mayoritas pemilih.

Merumuskan tagline “Satu Putaran Saja” memerlukan riset yang lebih dalam ketimbang riset ketika saya membuat tesis Ph.D saya di Ohio State University, Amerika Serikat.

Hasilnya luar biasa. Saya dicaci maki. Tapi SBY memang menang satu putaran. Akurat! Dan saya mendapat hadiah dari persatuan wartawan (PWI- Jaya) sebagai Newsmaker of Election 2009. (4)

Kuatnya efek tagline “Satu Putaran Saja” saat itu menenggelamkan isu besar lain.

Selama 40 tahun karir saya sebagai penulis, merumuskan tagline “Satu Putaran Saja,” adalah “tulisan saya yang paling pendek tapi riset yang paling kompleks,” yang pernah saya lakukan.

Sepanjang 3.500 tahun sudah profesi penulis. Kita melihat, penulis selalu hadir di setiap tahap sejarah.

Kadang sang penulis menjadi shamans (semacam orang sakti yang berhubungan dengan dunia gaib). Kadang Ia menjadi penyair, novelis, cerpenis.

Kadang sang penulis tampil sebagai ilmuwan, scholar, akademisi. Kadang ia tampil pula sebagai blogger, copy writer dan konsultan politik.

Riwayat 3.500 tahun profesi penulis adalah taman yang besar. Aneka bunga tumbuh di sana, mulai dari shamans, penyair, scholar, penulis skenario film, copy writer, hingga konsultan politik. 

Di taman itu, tumbuh penulis yang sangat idealis hingga pragmatis. Yang bekerja untuk publik atau untuk raja. Yang hidup asketis hingga yang trilyuner.

Itu semua pilihan pribadi dan keberuntungan masing masing. Tapi semua sama sama penulis.

***

Maret 2021

Denny JA

CATATAN

1. Kemiripan kisah Adam dan Hawa dengan kisah di Epic Gilgamesh, lihat (Later Influence): en.m.wikipedia.org › wiki › Epic_o...Web resultsEpic of Gilgamesh - Wikipedia

2. Kemiripan kisah Nabi Nuh dengan kisah di Epic Gilgamesh, lihat (Later Influence): en.m.wikipedia.org › wiki › Epic_o...Web resultsEpic of Gilgamesh - Wikipedia

3. Lahirnya Copy Writer Full Time pertama

https://en.m.wikipedia.org/wiki/John_Emory_Powers

4. Anugrah PWI Jaya “Newsmaker of Election 2009” untuk Denny JA

republika.co.id › berita › denny...Web resultsDenny JA Dapat Penghargaan "PWI Jaya ...