Chip RFID Dapat Membuat Serangan Jantung Mematikan Seperti Angin Duduk

Harusnya Indonesia membuat sebuah UU yang melarang dipasangnya chip RFID dalam tubuh manusia. Pelakunya kalau ketahuan, haruslah dipidanakan, karena itu jelas perbuatan kriminal.

Sabtu, 22 Februari 2020 | 05:57 WIB
0
879
Chip RFID Dapat Membuat Serangan Jantung Mematikan Seperti Angin Duduk
Ashraf Sinclair (Foto: beepdo.com)

Beberapa hari yang lalu saya membaca berita tentang kepergian Alm. Asraf Sinclair yang dinyatakan wafat karena serangan jantung. Kira-kira sebulan lalu saya juga membaca berita dari tanah air, bagaimana Alm. Lina juga wafat mendadak karena serangan jantung. Salah seorang teman baik saya juga ada yang wafat mendadak karena serangan jantung. Mereka semua wafat dini hari, atau pagi hari. Mereka dikabarkan tidak punya riwayat sebagai penderita penyakit jantung. Mereka pergi mendadak tanpa tanda-tanda sakit apapun.

Saya berdoa supaya mereka semua diterima Tuhan Maha Pencipta dengan damai. Tanpa bermaksud mengusik kematian mereka, yang saya yakin tidak mungkin dihidupkan kembali, saya menulis tentang kematian karena serangan jantung ini lewat persepsi saya sendiri.

Saya memang getol dan tak suka dengan apa yang disebut dengan teknologi Chip / RFID. Saya penasaran, ingin cari informasi, apa benar, seseorang bisa dibunuh lewat teknologi Chip/ RFID oleh intel-intel jahat?

Jadi saya coba cari informasinya dimana-mana tentang ini. Memang dulu pernah saya tulis, anak-anak yang mengalami mutasi gen, ibunya meninggal karena Sudden Cardiac Arrest (SCA) dan menurun ke anak laki-lakinya, karena mutasi gen, ibuya -- tanpa sepengetahuan dan izinnya -- ditanam chip RFID di jantungnya. Anak-anak penderita SCA biasanya wafat sebelum usia 16 tahun. Tetapi itu dapat juga terjadi ketika yang bersangkutan sudah lebih dari 20 tahun.

Iseng, hasil pencarian saya terhenti pada teknologi chip RFID yang diciptakan untuk mengendalikan jantung manusia. Setelah saya juga membaca artikel jurnal kesehatan bagaimana chip RFID sukses ditanam pada jantung tikus tentunya. Mau tikus sehat, bebas kolesterol dan asam urat, tidak punya tekanan darah tinggi, tikus tersebut dapat mendadak mati kalau ditanam chip RFID bagian jantung, mati karena serangan jantung mendadak.

Bagaimana itu bisa terjadi? Chip RFID tadi mengontrol kecepatan detak jantung, dapat dikontrol dari jauh. Mau mematikan aliran darah dan bikin blood clot (pembekuan darah) pun bisa. Jadi, apakah itu yang disebut dengan angin duduk? Saya menyebut angin duduk itu sebagai hal alami. Mungkin mirip-mirip begitu. Tetapi, dengan teknologi chip RFID itu dapat diatur dan dikondisikan.

Misalnya saya. Saya akan dimotivasi untuk menguruskan badan. Saya dikondisikan jadi orang yang rajin diet dan olahraga. Interval waktu saya makan terakhir hingga waktu makan berikutnya cukup jauh. Bikin perut kembung, tak enak badan, masuk angin, kentut-kentut (maaf). Lalu tubuh saya kelelahan. Saya mandi air dingin. Atau tidur di ruang ber-AC. Saya tidak cukup tidur. Ditambah lagi kalau saya kerokan atau bekam. Jaringan tissue tubuh saya, berikut pembuluh darah saya jadi terbuka lebar. Bukan hanya terbuka lebar, tetapi juga sekaligus rusak. Bikin lebam dan blood clot juga di tempat-tempat dalam dari jaringan tissue tubuh saya.

Saya tidak ada minum teh hangat, jahe hangat, air hangat, dll seperti mengompres bagian dalam tubuh saya yang dingin. Sedang selang waktu antar waktu makan saya terlalu jauh. Saya tidak mandi air panas, atau berendam air panas. Saya tidak makan makanan lunak hangat seperti sup yang mengusir semua "angin jahat" yang terperangkap dalam tubuh saya. Lalu chip RFID di bagian jantung saya diaktifkan dari jauh dengan teknologi satelit, atau lewat hp master mind dan/atau gelombang radio FM/internet/wiFi di mobil, atau di rumah, atau dimanapun saya berada.

Itu diaktifkan kira-kira 6 jam setelah waktu saya makan terakhir. Saya ditargetkan untuk "selesai" di kala bangun tidur dini/pagi hari, atau pada saya masih tidur-tidur ayam. Itu biasanya dini hari, atau pagi hari.

Ketika perut saya kosong. Supaya serangan gelombang dari radio jarak jauh tadi lebih efektif dan cepat membunuh saya. Mungkin imajinasi saya ini berlebihan. Saya hanya mencoba membuat bahasa yang lebih mudah dicerna setelah membaca semua artikel-artikel ini.

Terus chip RFID ini oleh master mind dikendalikan terus, lebih besar frekuensi gelombangnya dan lebih cepat. Apalagi kalau saya habis olahraga. Semua pembuluh darah terbuka dan darah mengalir cepat. Terus tiba-tiba dikunci. Ini yang disebut serangan jantung yang bikin kematian mendadak. Tubuh target sudah dikondisikan untuk diserang oleh si pengontrol chip RFID dari jauh.

Jadi chip RFID yang ditanam di bagian jantung korban, tanpa izin dan pengetahuannya, tentu dapat membunuhnya dari jauh dengan cepat. Walaupun, sekarang sudah juga diklaim bahwa alat itu justru diciptakan untuk menyelamatkan para penderita sakit jantung koroner untuk bertahan hidup, membuat alert system tubuhnya bekerja, karena alat itu dapat mengirimkan sinyal ke rumah sakit juga, bahwa pasien sedang mengalami serangan jantung.

Jadi, apakah teknologi chip RFID itu baik atau tidak? Tergantung motivasinya. Dunia ini tidak terdiri dari orang baik semata.

Intel-intel jahat yang iri hati pada sukses dan kebahagiaan orang lain juga banyak. Intel-intel jahat yang suka menjadikan manusia sebagai kelinci percobaan juga banyak. Intel-intel jahat yang punya pendapatan sampingan dari bisnis orang sakit juga banyak (misalnya: farmasi, klinik, asuransi, radiologi, rumahsakit). Intel-intel jahat sakit jiwa yang senang menyalahgunakan kekuasaan yang diberikan negara juga banyak.

Harusnya Indonesia membuat sebuah UU yang melarang dipasangnya chip RFID dalam tubuh manusia. Pelakunya kalau ketahuan, haruslah dipidanakan, karena itu jelas perbuatan kriminal.

Saya berharap tulisan saya ini tidak menakutkan dan mengecewakan pembaca. Anggap saja ini tulisan nyeleneh pengamat amatir yang ingin dunia ini lebih banyak populasi orang hidup sehat daripada mati. Atau paling tidak, tulisan ini anda baca dan cek sendiri semua link artikel-artikel yang saya lampirkan (di akhir tulisan). Harapan saya, saya dapat menambah wawasan anda tentang kematian mendadak karena serangan jantung.

Yang paling baik adalah memiliki gaya hidup sehat. Rajin dan ceklah jantung andTetapi, kalau anda punya gaya hidup sehat, tidak ada kolesterol dan asam urat, tapi EKG anda nilainya jelek, anda harus cek jantung, kalau perlu di MRI daerah jantung anda. Perhatikan baik-baik, apa ada chip / RFID yang ditanam di daerah jantung anda.

Semoga kita semua diberikan Tuhan kesehatan dan panjang umur.

RIP untuk Alm. Asraf, Almh Lina, dan kawan baik saya yang sudah berpulang beberapa tahun lalu.

 ***

Lampiran artikel: 1, 2, 3, 456, 7, 89, 10, 11