Yane Oktaviana Ansanay dan Laboratorium Papua

Selain menjadi doktor fisika perempuan pertama di Papua, Yane Ansanay juga menjadi pendiri Gerakan Papua Muda Inspiratif, sebuah yayasan yang menghimpun sumber daya manusia muda berprestasi

Jumat, 18 Oktober 2019 | 09:30 WIB
0
264
Yane Oktaviana Ansanay dan Laboratorium Papua
Yane Oktaviana Ansanay (Foto: Facebook/Sunardian Wirodono)

Kembali ke kampung halaman, usai menyelesaikan studi di AS, Yane Oktovina Ansanay (33), bertekad mengakhiri krisis energi di Papua. Melalui pemanfaatan teknologi energi baru dan terbarukan.

Doktor Fisika Perempuan pertama asal Papua itu, meraih gelar doktor (Ph.D) di bidang Fisika dari North Carolina State University di Amerika Serikat pada tahun 2015. Sebelumnya ia menamatkan studi master Fisika juga di almamater yang sama.

Ia mengungguli ilmuwan fisika dari berbagai negara seperti Jepang, China, Amerika dan Eropa. Mendapatkan beasiswa Graduates Research Assistant -PhD Candidate dari North Carolina State University.

Lama mengenyam pendidikan di luar negeri, tak membuat perempuan kelahiran Jayapura ini lupa dengan tanah kelahirannya. "Saya lihat ini sangat dibutuhkan di Papua dan potensinya sangat besar," katanya saat ditemui ABC di Jakarta.

Di Papua belum semua desa atau kampung mendapat aliran listrik. Walau ada program pemerataan listrik dari pemerintah tapi prakteknya sendiri mengalami kendala karena topografi Papua yang memang sulit berbukit-bukit atau pegunungan. Jadi harus ada pendekatan lain yang lebih sesuai dengan alam Papua untuk penuhi kebutuhan energy.

Tidak hanya untuk energi listrik, masyarakat Papua juga membutuhkan sumber energi alternatif untuk menggantikan minyak tanah yang masih digunakan secara luas di Papua. Jika banyak daerah sudah umum pakai gas, di Papua masih umum pakai minyak tanah.

Yane mengaku telah mengujicobakan proyek bio etanolnya ini, namun diakui masih perlu jalan panjang merealisasikan mimpinya menghadirkan sumber energi alternatif.

Selain menjadi doktor fisika perempuan pertama di Papua, Yane Ansanay juga menjadi pendiri Gerakan Papua Muda Inspiratif, sebuah yayasan yang menghimpun sumber daya manusia muda berprestasi dari berbagai lintas disiplin ilmu pengetahuan asal Papua. Gerakan ini didapuk untuk mengawaki pembangunan sumber daya manusia Papua yang inovatif.

Baca Juga: Papua Youth Center

"Saya dipercaya oleh RI 1, Pak Jokowi, untuk membangun laboratorium terpadu bersertifikasi. Nantinya ini akan menjadi lab gabungan fisika, kimia, biologi dan IT untuk menghasilkan berbagai penelitian untuk menghasilkan produk industri dari sumber daya alam yang ada di Papua dan dikelola oleh orang Papua," ungkap Yane.

Sesuatu yang membanggakan. Gerakan dari daerah, oleh anak-anak muda setempat. Lebih konkret dan menggetarkan. Sebagaimana belum lama lalu, dalam acara Kongres Mahasiswa Jember, sang bupati, Dr. Hj. Faida MMR., memberikan bea-siswa kepada 10 ribu lebih mahasiswa D3, D4, S1, S2 hingga S3, khususnya dari keluarga tak mampu. Ini kabar baik yang menyemangati.

***