Penelitian tersebut menjadi acuan dalam meningkatkan langkah – langkah selanjutnya dalam kompetensi pendagogik seorang guru sekolah dasar ke depan.
Di dalam pembelajaran pada abad ke-21 sekarang guru dituntut untuk bisa memberikan pengajaran yang baik dan inovatif bagi siswanya. Di Musim Pandemi Covid-19 Siswa dituntut untuk melakukan pembelajaran secara online terus menerus hingga pandemi Covid-19 berakhir. Disini peran guru sangat penting dalam menerjemahkan materi pembelajaran kepada anak didik secara online sehingga siswa memahami materi yang sudah diajarkan oleh guru tersebut.
Tinggi dan rendahnya kwalitas pengajar anak didik ditentukan oleh seberapa besar penguasaan guru terhadap penguasaan kompetensi pendagogik. Kompetensi Pedagogik pada guru sekolah dasar merupakan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik selain itu kompetensi pendagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didiknya dalam memahami pembelajaran yang sudah dilakukan oleh Guru.
Didalam kompetensi pendagogik terdapat unsur – unsur yang harus dipahami oleh Guru yang harus dilaksanakan dan dikembangkan ketika sedang melaksanakan pembelajaran dikelas. Kurang lebih sebanyak 7 indikator yang harus dikuasai oleh Guru ketika melaksanakan Kompetensi Pendagogik dengan baik dan benar. 7 Indikator kompetensi Pendagogik tersebut antara lain : Menguasai karakteristik peserta didik, Membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik, menguasai teori belajar dan prinsip – prinsip pembelajaran yang mendidik, Pengembangan kurikulum, kegiatan pembelajaran yang mendidik, memahami serta mengembangkan potensi dan komunikasi peserta didik.
Dalam upaya meningkatkan kompetensi Pendagogik kepada Guru Sekolah Dasar, Dosen prodi Pendidikan Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta yaitu Elinda Rizkasari dan Ifa Hanifah berkolaborasi dengan Dosen dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto yaitu Prima Trisna Aji untuk mengadakan penelitian multidisiplin bersama dengan judul “Upaya Meningkatkan Kompetensi Pendagogik Guru Sekolah Dasar Dalam Menghadapi Tantangan Pembelajaran Abad 21”.
Penelitian bersama tersebut sudah terbit pada Jurnal Pendidikan dan Konseling Universitas Pahlawan Indonesia. Dalam penelitian tersebut peneliti melakukan penelitian tentang kompetensi Pendagogik pada Guru Sekolah Dasar di Sekolah Dasar Negeri Jumapolo I Karanganyar. Penelitian tersebut menjadi acuan dalam meningkatkan langkah – langkah selanjutnya dalam kompetensi pendagogik seorang guru sekolah dasar ke depan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi pedagogik pada Guru di SDN 01 Jumapolo dan mendeskripsikan kendala yang dihadapi sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan desain penelitian fenomenologis. Teknik analisis data dilakukan dengan model analisis interaktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Kompetensi pedagogik guru perlu dioptimalkan pada aspek menguasai teori belajar dan prinsip pembelajaran yang mendidik, komunikasi dengan peserta didik dan evaluasi; (2) Kendala yang dihadapi dalam pemberdayaan kompetensi pedagogik guru adalah kurangnya kemampuan guru dalam melaksanakan TIK.
Dosen Spesialis Medikal Bedah “Prima Trisna Aji” menyampaikan bahwa meskipun kompetensi pendagogik merupakan salah satu kompetensi khas yang dimiliki oleh seorang Guru Sekolah Dasar, tetapi ke depan penelitian akan diarahkan pada penerapan kompetensi pendagogik pada Dosen yang akan melakukan pembelajaran perkuliahan dikelas. Hal ini dikarenakan dengan seiring kemajuan perkembangan zaman, kita harus dituntut bisa mengkolaborasikan berbagai ilmu untuk meningkatkan komnpetensi pengajar baik Guru ataupun dosen ke depan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews