Mati Mulia atau Hidup Mulia?

Kalau kita mau mulai berpkir bagaimana caranya hidup mulia, mulai berpikirlah serius tentang pendidikan sekolah anak-anak kita.

Minggu, 25 April 2021 | 16:32 WIB
0
193
Mati Mulia atau Hidup Mulia?
Ilustrasi hidup (Foto: Bola.com,)

Yang akan menjadi penguasa dunia adalah penguasa teknologi.

Ini menjawab bagaimana China, yang baru membangun dalam waktu bersamaan dengan negara Asia lainnya, ternasuk Indonesia, bisa menjadi negara adidaya, mengalahkan Amerika.

Di awali dengan barang KW-KW, yang selalu menjadi bahan olok-olok seluruh penduduk dunia, sekarang China sudah leading menguasai hi-tech. Semuanya berproses. Tidak ada yang instan. 

Dan tentu saja semuanya berawal dari pendidikan. 

Di Indonesia, sejak tahun 2000an, menjamur pendidikan umum berbasis agama. Pesantren-pesantren menjamur di mana-mana, dari kelas bebek hingga eksklusif dengan modal hibah dari negara-negara Arab. 

Rerata orang tua berlomba menyekolahkan anaknya ke sana. Semakin bergengsi sekolahnya, tentu akan semakin bangga. 

Para orang tua cenderung hanya memperhatikan gedung dan fasilitas sekolah. Tidak berpikir, siapa gurunya dan apa yang akan diajarkan kepada anak--anak kita. 

Kalau sekolah hanya untuk mengejar bagaimana agar 'mati mulia', sambil berharap masuk surga, lalu untuk apa manusia hidup? 

Semestinya sekolah itu agar manusia punya modal untuk 'hidup mulia', dengan menjadi semulia-mulianya manusia, yaitu yang paling bermanfaat bagi sesama. 

Dan kenyataan hidup, teknologilah yang paling membantu kehidupan umat manusia lebih bermanfaat dan bermartabat. 

Demikian besar jasa para pencipta teknologi membantu kehidupan umat manusia. Sayangnya mereka adalah yang oleh kita sebut sebagai 'Ahli Neraka'. 

Ironinya, justru sekolah-sekolah berbasis agama, ingin memisahkan antara agama dan teknologi.

Saat negara-negara Arab yang biasa menjadi acuan agama, sedang berusaha mengejar ketertinggalan agar juga mampu menguasai teknologi bagi kehidupan yang lebih baik. 

Dan di Indonesia, agama ingin 'reborn' dengan pengharaman terhadap teknologi. Kehidupan madani seperti apa yang ingin dicita-citakan dengan cara mundur seperti ini?

Kalau kita mau mulai berpkir bagaimana caranya hidup mulia, mulai berpikirlah serius tentang pendidikan sekolah anak-anak kita. 

Apakah sekolah anak-anak kita mengajarkan untuk 'mati mulia' atau 'hidup mulia' ?! 

***

Heni Nuraini 

#042521