Sertifikasi Dosen adalah salah satu instrumen untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas dosen. Karenanya, sertifikasi harus ditindaklanjuti dengan upaya pendampingan dan pembinaan.
Di hadapan peserta Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP), Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) Universitas Islam Raden Fatah Palembang kendati pun sertifikasi dosen tidak sama dengan Sertifikasi Guru, tetapi secara umum ada persamaan. Oleh karenanya portofolio sebagai basis penilaian harus dilakukan inovasi.
Direktorat Diktis berkomitmen untuk mengawal mutu dosen dengan pelbagai layanan, salah satunya melalu Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP).“PKDP menjadi instrument penting mengembangkan semangat kebangsaan dan moderasi beragama juga meningkatkan kemampuan profesionalisme dosen. Adapun Peserta dari IAIN Metro yaitu Abdul Mujib, Aria Septi Anggaira, Enny Puji Lestari, Aliyandi Lumbu, Hotman, Rodhy Harisca, Ani Susilawati, Northa Idaman, Hasrun Afandi US, Ghulam Murtadlo, Fadhil Hardiyansyah, David Ahmad Yani, Kisno, Suryadi, Karsiwan.
Dalam acara pembukaan Laporan ketua panitia oleh Ketua LPM UIN Raden Fatah Palembang, Dr. Syahril Jamil, M.Ag menurutnya PKDP ini adalah yang pertama. Kepastian pelaksanaan baru diterima tanggal 14 Desember 2022. PTP (Perguruan Tinggi Penyelenggara) yang ditunjuk ada 17 PTKIN. Peserta PKPD ini diikuti oleh 120 orang peserta, terdiri dari 5 unsur PT, 25 UIN Palembang. Unsur Dosen dari IAIN SAS Babel, IAIN Metro, Kopertais Wilayah VII, Kopertais Wilayah XV. Pelatihan ini terdiri dari 200 jpl, yang berisi tentang Pedagogik, 4.0, penguatan moderasi beragama, dan kemampuan menulis artikel.
Sambutan Rektor UIN Raden Fatah Palembang oleh Prof.Dr. Nyayu Khodijah, M.SI menyebutkan Dasar pemikiran dilaksanakannya kegiatan PKDP adalah sebagai usaha Kementerian agama dalam rangka membekali dosen di perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri agar memiliki kemampuan Pedagogik yang mumpuni, disamping itu juga membekali para dosen agar melek teknologi dan berkemajuan, kreativitas penggunaan media pembelajaran, penilaian, serta yang tak kalah penting adalah membekali para dosen agar memiliki pemahaman yang mumpuni terkait penguatan moderasi Bergama. Tujuan akhir pelatihan adalah untuk memantaskan posisi dosen agar memiliki kompetensi yang mumpuni dan berdaya saing.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews