Muhadjir juga membezuk tiga orang korban luka-luka yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).
Benar-benar menyentuh hati. Wiyono jatuh pingsan pada saat memeluk Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy pada acara penyerahan bantuan pemerintah terhadap korban musibah kubro (besar) Stadion Kanjuruhan Malang di kantor Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Senin (3/10/2022).
Wiyono (52) adalah ayah Vera Puspita Ayu yang menjadi korban meninggal pada musibah kubro tersebut. Dia bertempat tinggal di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Menurut liputan JatimTIMES.com, Wiyono duduk di kursi merah di lobi kantor kecamatan bersama keluarga korban yang lain. Muhadjir mendatanginya untuk menyerahkan bantuan dari pemerintah. Wiyono bangkit dari duduk untuk menyambut Muhadjir. Lantas dia memeluk Muhadjir sambil menangis sesenggukan. Adegan itu benar-benar mengharukan. Pada saat memeluk Muhadjir itu Wiyono jatuh pingsan.
Muhadjir berusaha menahannya sambil meletakkan di lantai. Melihat peristiwa demikian beberapa orang segera membantu. Menteri Sosial Tri Rismaharini terlihat panik. Dia segera memanggil petugas medis. “Mana medis… mana medis,” kata Risma. Akhirnya Wiyono berhasil dievakuasi ke sofa.
Wiyono segera mendapat pertolongan dari petugas kesehatan dari Rumah Sehat Baznas Kota Malang serta Public Safety Center (PSC) 119 Dinas Kesehatan Kota Malang. Setelah ditangani beberapa menit Wiyono sadar.
Muhadjir didampingi Tris Rismaharini menyerahkan bantuan dari Kementerian Sosial berupa bantuan tunai Rp 15 juta dan satu buah paket sembako. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada 12 perwakilan keluarga korban. Pemkot Malang menyerahkan bantuan Rp 10 juta, dan dari Bank Jatim Cabang Malang sebesar R 5 juta.
Hadir dalam acara itu Wakil Ketua MPR Saleh Basarah, Wali Kota Malang Sutiaji, Ketua DPRD Kota Malang I Made Riandiana Kartika, Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto.
Muhadjir juga membezuk tiga orang korban luka-luka yang dirawat di Rumah Sakit Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Sedang Ibu Wida Muhadjir melakukan takziyah terhadap keluarga Angger Aditya Permana, mahasiswa Jurusan Kehutanan UMM yang menjadi korban meninggal musibah kubro itu.
Anwar Hudijono
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews