TV [5] Kelebihan dan Kekurangan Tim Virtual

Semua kekurangan ini dapat diatasi dengan mengikuti pendekatan kepemimpinan/manajerial yang berbeda, pelatihan, kejelasan peran yang lebih besar dan strategi komunikasi yang efektif.

Selasa, 22 Desember 2020 | 09:00 WIB
0
1233
TV [5] Kelebihan dan Kekurangan Tim Virtual
ilustr: ezTalks

Tim virtual adalah tren zaman baru yang muncul dengan pengikut di seluruh sektor bisnis. Sama seperti tren baru lainnya, tim virtual juga harus menjalani pemeriksaan ketat terhadap para peneliti untuk menimbang kelebihan dan kekurangannya sebelum diterima oleh para profesional. Kelebihan dan kekurangan dari tim virtual dapat dilihat dari tiga tingkatan - individu, organisasi dan masyarakat secara keseluruhan. Artikel ini merangkum berbagai perspektif tentang kelebihan dan kekurangan dari tim virtual dan berfungsi sebagai panduan referensi yang siap untuk anda.

Kelebihan Tim Virtual

Penghematan Biaya - Kelebihan terbesar dari tim virtual yang dinikmati oleh suatu organisasi adalah penghematan biaya terkait. Organisasi dapat menghilangkan pengeluaran besar untuk real estat, ruang kantor, tagihan utilitas seperti gas, listrik, air, dan lain-lain, serta perjalanan eksekutif. Banyak organisasi mengalihdayakan operasi mereka ke daerah berbiaya rendah. Dengan demikian biaya produksi juga berkurang dengan berkurangnya biaya bahan baku, biaya operasional dan upah karyawan yang lebih rendah di lokasi geografis tersebut.

Memanfaatkan Bakat Global - Tim Virtual memungkinkan organisasi mencari bakat di luar negara asalnya. Ini menyatukan para ahli dan spesialis dari seluruh dunia untuk bekerja sama dalam proyek. Peningkatan berbagi pengetahuan dan inovasi yang lebih besar terjadi saat sumber daya manusia organisasi berbagi pemahaman mereka tentang pasar global dan lokal serta praktik bisnis terbaik.

Peningkatan Produktivitas dan Keuntungan Lebih Tinggi - Anggota tim virtual cenderung lebih fokus pada tugas yang sedang dikerjakan. Sebagai praktik, tim virtual mendukung struktur organisasi yang lebih datar. Para anggota tidak harus berurusan dengan birokrasi yang tidak perlu yang memperlambat pengambilan keputusan. Ini meningkatkan produktivitas yang menunjukkan keuntungan yang lebih tinggi.

Mengurangi Waktu ke Pasar - Karena anggota menjangkau zona waktu, mungkin ada tim berbeda yang mengerjakan proyek yang sama 24 * 7, jadi ketika satu anggota tidur akan ada anggota lain di tempat lain yang akan mulai bekerja di tempat yang sebelumnya telah pergi. Hal ini mempersingkat waktu pengembangan produk serta waktu respons yang lebih cepat terhadap permintaan di pasar global dan lokal.

Peluang Lebih Baru - Jika kita melihat di tingkat masyarakat yang lebih besar, tim virtual telah menciptakan peluang baru bagi orang-orang yang kurang bergerak dan ragu-ragu untuk pindah karena kebutuhan keluarga atau tantangan fisik. Sekarang tugas apa pun yang tidak memerlukan kehadiran fisik seseorang dan yang dapat didukung oleh teknologi komunikasi memberi peluang bagi banyak kandidat yang layak.

Kekurangan Tim Virtual

Biaya Teknologi - Keberhasilan kerja tim virtual didukung oleh penggunaan berbagai teknologi komunikasi yang efisien seperti pesan instan, email, dan konferensi video, antara lain. Tidak ada alat yang dapat memberikan dukungan lengkap. Biaya yang terkait dengan peralatan instalasi dan pemeliharaan ini sedikit lebih mahal.

Konflik, Kurangnya Kepercayaan dan Kolaborasi - Perbedaan budaya antara anggota tim virtual menimbulkan sejumlah konflik. Misalnya, ketika seorang Amerika akan menulis email langsung yang menjelaskan situasi buruk, ini akan dianggap tidak sopan oleh anggota tim Asia Selatan (katakanlah Jepang). Hal ini akan menimbulkan konflik, ketidakpercayaan, dan kesulitan dalam kolaborasi yang bermanfaat yang sangat penting untuk keberhasilan fungsi tim virtual. Tantangan ini juga dipicu oleh tidak adanya isyarat non-verbal yang sangat intrinsik untuk interaksi tatap muka.

Isolasi Sosial - Banyak anggota tim virtual terpengaruh oleh kurangnya interaksi fisik. Sebagian besar komunikasi di lingkungan virtual berorientasi pada tugas. Dalam masyarakat saat ini di mana pekerjaan adalah kekuatan sosial yang penting bagi kebanyakan dari kita karena banyak dari rekan kerja kita juga merupakan teman dekat kita, hal ini memberikan perasaan isolasi sosial yang tidak terlalu baik. Hal ini pada gilirannya mempengaruhi produktivitas serta menyebabkan stres.

Semua kekurangan ini dapat diatasi dengan mengikuti pendekatan kepemimpinan/manajerial yang berbeda, pelatihan, kejelasan peran yang lebih besar dan strategi komunikasi yang efektif. Organisasi baik yang besar seperti IBM, Microsoft, Whirlpool maupun UKM sedang menuai keuntungan dari tim virtual untuk beberapa waktu sekarang. Telah menjadi fakta yang diakui dengan baik bahwa Tim Virtual bukanlah gelombang yang lewat tetapi akan tetap ada.

***
Solo, Selasa, 22 Desember 2020. 8:41 am
'salam sukses penuh cinta'
Suko Waspodo