Dengan semangat kemerdekaan, generasi milenial harus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan untuk menyukseskan pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB).
Generasi milenial punya peranan penting sebagai agent of change and beacon of hope, yaitu memiliki tanggung jawab untuk menjadi agen perubahan dan suar harapan sebagai inisiator untuk menerapkan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) saat ini di tengah masyarakat.
Generasi milenial dapat memulainya dengan menghilangkan budaya nongkrong, menghindari keramaian dalam berolahraga, membiasakan diri menggunakan masker, rajin mencuci tangan, menjaga kesehatan dan pola makan, serta berbagai kegiatan positif lainnya. Kegiatan-kegiatan ini dapat kita bagikan di berbagai platform yang kita punya dan mengajak masyarakat khususnya orang terdekat kita untuk melakukannya juga.
Meskipun terbilang sepele, hal ini dapat berpengaruh besar dalam kehidupan sosial masyarakat mengingat generasi kita lah yang menguasai sosial media saat ini.
Saatnya kelompok milenial menjadi pahlawan di era pandemi Covid-19, dengan memberikan kontribusi positif, sehingga nama generasi muda akan dicatat dalam tinta emas sejarah bangsa ini. Bukan sekedar omong kosong belaka, tetapi memang benar jiwa muda yang berkobar membuat harapan menjadi kenyataan.
Saat ini, kalangan muda dihadapkan pada situasi sulit karena adanya pandemi COVID-19, selain kalangan muda dibombardir oleh tsunami informasi yang bisa merusak kondisi kejiwaan seseorang, terutama informasi yang sifatnya hoaks atau kabar bohong dan banyak berseliweran di media sosial seperti Facebook maupun Twitter.
Karenanya, kalangan muda mesti bisa membedakan mana informasi yang sifatnya fakta dan opini atau pun hoaks, demi mencegah rusaknya independensi dan idealisme generasi muda yang mampu membawa bangsa ini bangkit dari beribu cobaan yang menimpa.
Peran milenial dalam melakukan literasi dan edukasi kepada masyarakat untuk memasuki era Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) sangat diperlukan. Milenial harus tampil terdepan memberikan literasi dan pencerahan kepada masyarakat sebagaimana masyarakat tetap melakukan standar protokol kesehatan dalam berdampingan hidup dengan pandemi Covid-19.
Sementaraitu, belakangan ini kedisplinan masyarakat mulai kendor dan banyak yang tidak menerapkan protokol kesehatan. Padahal kunci sukses pencegahan penyebaran Virus Corona adalah kedisplinan melakukan protokol kesehatan. Tidak hanya itu, menerapkan pola hidup sehat juga diperlukan untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh dalam melawan segala penyakit.
Oleh karenanya, pada kondisi saat ini perlu ditanamkan nilai-nilai Pancasila di setiap individu masyarakat Indonesia. Beberapa nilai-nilai Pancasila yang paling berperan dalam menghadapi pandemi Covid-19, yakni nilai kemanusiaan dan semangat gotong royong.
Kedua nilai tersebut harus terus dipupuk dan digalakkan, bahkan tidak hanya dalam melawan Covid-19, akan tetapi juga dalam mengatasi berbagai persoalan yang melanda negeri ini agar persatuan bangsa terus terjaga serta tujuan berbangsa dan bernegara dapat tercapai.
Dengan semangat kemerdekaan, generasi milenial harus meningkatkan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan untuk menyukseskan pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan bersama tolak serta lawan berita hoaks demi terwujudnya percepatan penanganan pandemi Covid-19.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews