Malam Dingin yang Mematikan

Ketika Anda mendukung, mendorong, dan menginspirasi orang lain, maka Anda akan menemukan dukungan, dorongan dan inspirasi dalam kehidupan Anda sendiri juga.

Minggu, 7 Juli 2019 | 13:36 WIB
0
517
Malam Dingin yang Mematikan
Ilustrasi pelukan (Foto: Terasjakarta.id)

Ada seorang pria Yahudi bernama Yankel pemilik toko roti di kota Crown Heights Jerman. Dia selalu bertanya, "Tahukah kalian kenapa saya masih hidup hari ini?"

Dia lalu bercerita, "Saya masih remaja saat di Jerman. NAZI membunuhi orang-orang Yahudi tanpa ampun. Kami dimasukkan di gerbong kereta lalu dibawa ke Auschwitz oleh NAZI. Malam datang dan udara sangat dingin di gerbong itu.

Jerman meninggalkan kami di kereta semalaman, kadang berhari-hari, tanpa makanan. Tidak ada selimut untuk menghangatkan kami. Salju jatuh di mana-mana. Angin dingin menerpa pipi kami terus menerus.

Ada ratusan orang di gerbong di malam yang sangat dingin itu. Tidak ada makanan. Tidak ada air. Tidak ada tempat berlindung. Tidak ada selimut . Darah di tubuh kami mulai membeku menjadi es.

Di sebelah saya, ada seorang lelaki Yahudi tua yang sangat baik dari kota asal saya. Dia menggigil dari kepala hingga ujung kaki, dan kondisinya sangat buruk. Jadi saya memeluknya untuk menghangatkannya. Saya memeluknya erat-erat untuk menghangatkan tubuhnya. Saya menggosok lengannya, kakinya, wajahnya, lehernya. Saya memohon padanya untuk tetap bertahan hidup. Saya terus memeluknya agar lebih hangat.

Sepanjang malam, saya membuat pria ini tetap hangat. Saya sangat lelah dan kedinginan. Jari-jari saya mati rasa, tetapi saya tidak berhenti berusaha menghangatkan tubuh lelaki tua itu. Jam demi jam berlalu. Akhirnya, pagi datang dan matahari mulai bersinar. Saya melihat sekeliling untuk melihat orang lain.

Sungguh mengerikan...!

Yang bisa kulihat hanyalah tubuh-tubuh diam yang membeku. Yang bisa saya dengar hanyalah kesunyian yang mematikan. Tidak ada orang lain di gerbong itu yang hidup. Malam yang beku itu membunuh mereka semua. Mereka mati karena kedinginan.

Hanya dua orang yang selamat: pria tua itu dan saya. Pria tua itu selamat karena saya menghangatkannya. Dan saya bertahan hidup karena saya menghangatkannya. 

Bolehkah saya memberi tahu Anda rahasia untuk bertahan hidup di dunia ini?

Saat Anda menghangatkan hati orang lain, hati Anda juga akan tetap menghangat. Ketika Anda mendukung, mendorong, dan menginspirasi orang lain, maka Anda akan menemukan dukungan, dorongan dan inspirasi dalam kehidupan Anda sendiri juga.

Teman-teman, Itu adalah rahasia untuk hidup bahagia. Ketika kamu baik untuk orang lain kamu baik untuk dirimu sendiri. Ketika kamu membuat orang bahagia, orang akan membuat kamu bahagia Sanggup menanggung beban satu sama lain dan dengan demikian memenuhi hukum Tuhan.

Surat Al-Isra Ayat 7 "Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri..."

***