Inner game berlangsung di dalam diri atlet. Bagaimana dia mampu mengelola mentalnya, fokus pada permainan, tenang menghadapi lawan, mengelola kepercayaan diri, mengatasi kecemasan.
Apakah seorang Coach ketika melakukan coaching harus mahir dan menguasai permainan catur? Jawabannya TIDAK.
Mengapa TIDAK? Di Part 2 saya sudah jelaskan bahwa Coach bukanlah seorang yang memberikan solusi dan tidak mengajari, jadi dia tidak perlu menguasai permainan catur.
Bagaimana kalau seorang Coach adalah Pelatih catur? Itu adalah hal yang sangat baik, merupakan kelebihan dan nilai tambah yang dimiliki seorang pelatih. Beruntunglah atlet yang mempunyai pelatih yang juga menjadi seorang coach.
Kalau saya ibaratkan sebuah komputer, pelatih membangun hardware sedangkan coach membangun software-nya. Hardware dan software sangat penting untuk menjalankan program yang ada, apabila salah satunya tidak berfungsi dengan baik maka program tidak akan berhasil dengan sempurna.
Dalam permainan catur selalu terdiri dari 2 bagian: outer game dan inner game. Outer game nya adalah permainan menghadapi lawan, mengatasi hambatan dan mencapai tujuan di luar diri. Outer game ini terkait dengan pengetahuan tentang bagaimana melakukan dan memahami opening, middle dan ending, kalkulasi langkah, taktik, manajemen waktu, dll.
Menguasai outer game saja tidak akan menghasilkan penguasaan (mastery). Pencapaian mastery dalam sebuah keahlian merupakan kombinasi antara outer game dan inner game.
Inner game berlangsung di dalam diri atlet. Bagaimana dia mampu mengelola mentalnya, fokus pada permainan, tenang menghadapi lawan, mengelola kepercayaan diri, mengatasi kecemasan, dll.
Inner game ini akan mempengaruhi outer game. Apa yang terjadi di dalam diri akan mempengaruhi performa luar kita. Tanpa penguasaan inner game, keahlian yang kita miliki tidak akan muncul dengan kondisi terbaiknya.
Ketidakselarasan antara outer game dengan inner game dapat tergambarkan dengan kalimat sbb :
"Saya tahu apa yang seharusnya saya lakukan, saya hanya kesulitan melakukannya."
"Setiap kali saya berusaha melakukan langkah catur terbaik, saya melupakan bagaimana langkah yang telah saya pikirkan itu."
"Musuh terbesar diri saya adalah saya sendiri, saya sulit mengendalikan pikiran dan perasaan saya."
Kalimat-kalimat di atas mencerminkan ketidakselarasan diri. Mencerminkan ketidakmampuan diri memunculkan kemampuan terbaiknya.
Di artikel berikutnya saya akan bahas bagaimana memahami inner game ini.
***
Tulisan sebelumnya: Coaching Pelatih Catur [2] Perlunya Atlet Memiliki Pelatih
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews