Coaching Pelatih Catur [3] tentang "Inner Game" dan "Outer Game"

Inner game berlangsung di dalam diri atlet. Bagaimana dia mampu mengelola mentalnya, fokus pada permainan, tenang menghadapi lawan, mengelola kepercayaan diri, mengatasi kecemasan.

Minggu, 31 Januari 2021 | 06:51 WIB
0
285
Coaching Pelatih Catur [3] tentang "Inner Game" dan "Outer Game"
Saya melatih (Foto: dok. pribadi)

Apakah seorang Coach ketika melakukan coaching harus mahir dan menguasai permainan catur? Jawabannya TIDAK.

Mengapa TIDAK? Di Part 2 saya sudah jelaskan bahwa Coach bukanlah seorang yang memberikan solusi dan tidak mengajari, jadi dia tidak perlu menguasai permainan catur.

Bagaimana kalau seorang Coach adalah Pelatih catur? Itu adalah hal yang sangat baik, merupakan kelebihan dan nilai tambah yang dimiliki seorang pelatih. Beruntunglah atlet yang mempunyai pelatih yang juga menjadi seorang coach.

Kalau saya ibaratkan sebuah komputer, pelatih membangun hardware sedangkan coach membangun software-nya. Hardware dan software sangat penting untuk menjalankan program yang ada, apabila salah satunya tidak berfungsi dengan baik maka program tidak akan berhasil dengan sempurna.

Dalam permainan catur selalu terdiri dari 2 bagian: outer game dan inner game. Outer game nya adalah permainan menghadapi lawan, mengatasi hambatan dan mencapai tujuan di luar diri. Outer game ini terkait dengan pengetahuan tentang bagaimana melakukan dan memahami opening, middle dan ending, kalkulasi langkah, taktik, manajemen waktu, dll.

Menguasai outer game saja tidak akan menghasilkan penguasaan (mastery). Pencapaian mastery dalam sebuah keahlian merupakan kombinasi antara outer game dan inner game.

Inner game berlangsung di dalam diri atlet. Bagaimana dia mampu mengelola mentalnya, fokus pada permainan, tenang menghadapi lawan, mengelola kepercayaan diri, mengatasi kecemasan, dll.

Inner game ini akan mempengaruhi outer game. Apa yang terjadi di dalam diri akan mempengaruhi performa luar kita. Tanpa penguasaan inner game, keahlian yang kita miliki tidak akan muncul dengan kondisi terbaiknya.

Ketidakselarasan antara outer game dengan inner game dapat tergambarkan dengan kalimat sbb :

"Saya tahu apa yang seharusnya saya lakukan, saya hanya kesulitan melakukannya."

"Setiap kali saya berusaha melakukan langkah catur terbaik, saya melupakan bagaimana langkah yang telah saya pikirkan itu."

"Musuh terbesar diri saya adalah saya sendiri, saya sulit mengendalikan pikiran dan perasaan saya."

Kalimat-kalimat di atas mencerminkan ketidakselarasan diri. Mencerminkan ketidakmampuan diri memunculkan kemampuan terbaiknya.

Di artikel berikutnya saya akan bahas bagaimana memahami inner game ini.

***

Tulisan sebelumnya: Coaching Pelatih Catur [2] Perlunya Atlet Memiliki Pelatih