Perbedaan lantai vinyl dan SPC perlu diketahui sebagai referensi bagi Anda yang hendak mengubah konstruksi flooring di hunian Anda. Banyak yang masih kesulitan membedakan antara lantai vinyl dan lantai SPC.
Tak mengherankan, karena kedua jenis lantai ini memiliki tampilan yang hampir serupa namun bila ditilik lebih jauh sesungguhnya tak sama. Ketahui beberapa poin yang bisa menjadi patokan untuk membedakan antara lantai vinyl dan lantai SPC!
7 Perbedaan Lantai Vinyl dan SPC yang Harus Anda Ketahui
Lantai adalah salah satu elemen rumah yang tidak bisa dianggap remeh. Agar rumah bisa memberikan kenyamanan bagi Anda, maka pilihlah lantai yang paling sesuai dengan kebutuhan. Terdapat beberapa jenis lantai yang bisa Anda jadikan opsi, tak terkecuali lantai vinyl dan lantai SPC. Lantas, apakah yang membedakan kedua lantai tersebut?
1. Konstruksi
Konstruksi dari lantai vinyl dan lantai SPC jelas memiliki perbedaan. Bahan dasarnya berbeda, lantai vinyl terbuat dari Polyvinyl Chloride (PVC) yang memiliki kemampuan ketahanan air serta elastisitas yang baik.
Sementara itu, SPC merupakan kombinasi dari 30% PVC dan 70% bahan komposit. Karena perbedaan bahan material dasar ini yang kemudian membuat konstruksi lantai vinyl lebih halus fleksibel. Sementara untuk lantai SPC lebih kasar dan kurang lentur begitu disentuh.
2. Ketebalan
Perbedaan lantai vinyl dan SPC berikutnya adalah ketebalan lantainya. Setiap lembar vinyl ketebalannya 3,3 – 7 mm. Ada juga lantai vinyl dengan ketebalan 0,5 – 2,2 mm.
Sedangkan untuk ketebalan lantai SPC adalah 5,5 – 8 mm. Tingkat ketebalan ini baru akan terasa begitu Anda melangkahkan kaki dan melakukan aktivitas di atas lantai tersebut.
3. Kekokohan dan Kekuatan
Dikarenakan bahan dasar lantai vinyl dan SPC yang berbeda seperti disebutkan di atas, maka mempengaruhi tingkat kekuatannya juga. Lantai vinyl lebih cocok dipakai jika ruangan tidak menampung beban berat atau aktivitas yang melibatkan banyak pergerakan. Karena rentan terjadi kerusakan seperti retak ataupun penyok.
Sementara lantai SPC memiliki kekuatan yang sedikit lebih baik dari lantai vinyl jika untuk mengemban bobot perabotan yang berat.
4. Tampilan Lantai
Dari segi penampilannya, kedua lantai ini memiliki model penampilan yang memberikan kesan berbeda. Lantai SPC tampak lebih unggul dan lebih realistis dan bertekstur dibanding lantai vinyl. Namun hal ini kembali lagi kepada preferensi dan juga budget yang Anda miliki.
5. Subfloor
Baik untuk lantai vinyl ataupun lantai SPC, keduanya sama-sama membutuhkan kehadiran subfloor untuk dapat diaplikasikan. Karena keduanya tidak bisa ditempelkan langsung ke semen. Kedua jenis lantai ini bisa diaplikasikan langsung ke lantai keramik dan plywood. Vinyl lebih dinamis dan fleksibel dalam mengikuti kontur lantai dasarnya.
6. Stabilitas Lantai
Membicarakan mengenai stabilitas lantai vinyl dan lantai SPC, maka perlu dicatat bahwa kedua lantai ini bisa Anda pasang di mana saja kecuali area kamar mandi.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan lantai vinyl dan SPC yang belum cukup dalam mengatasi kelembaban di area penuh air seperti kamar mandi. Namun, perlu diingat juga bahwa kedua lantai ini tetap memiliki stabilitas dalam menghadapi kelembaban suhu baik untuk suhu tinggi maupun suhu rendah.
7. Harga
Perbedaan paling mencolok bisa diketahui dari segi harga. Untuk harga yang lebih ekonomis dan pemasangan yang praktis, Anda bisa memilih lantai vinyl. Sementara itu untuk harga lantai SPC memang cenderung lebih mahal.
Jadi, itulah perbedaan lantai vinyl dan SPC yang bisa menjadi referensi bagi Anda sebelum membuat keputusan. Jangan sampai salah pilih dan sesuaikan juga dengan budget dan kebutuhan Anda. Untuk dapat memiliki vinyl dan lantai SPC terbaik, mengunjungi Vatana Group.
Vatana Group sebagai pelopor lantai kayu & vinyl terbaik di Indonesia siap sedia mewujudkan keinginan dan kebutuhan Anda. Info lebih lanjut kunjungi laman kontak Vatana Group dan dapatkan penawaran harga ideal sekarang!
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews