Menurut pelatih nasional Iran, GM Ivan Sokolov, Firouzja memiliki potensi menjadi juara dunia kelak. Namun lawannya di babak ketiga bukan pecatur sembarangan, ia adalah GM Ding Liren.
Dua partai Piala Dunia Catur 2019 yang paling layak tonton dalam dua hari ke depan adalah partai antara pecatur China, GM Ding Liren (2811) vs GM Alireza Firouzja (2702) dari Iran dan pecatur Belanda, GM Anish Giri (2780) vs Jeffery Xiong (2707) dari AS.
GM Alireza Firouzja adalah pecatur prodigy asal Iran. Ia melaju ke babak ketiga setelah menyingkirkan pecatur Armenia, GM Arman Pashikian dan GM Daniil Dubov dari Rusia pada babak pertama dan kedua.
Lahir tahun 2003, nama Firouzja mulai dikenal setelah memenangi Kejurnas Iran pada usia 12 tahun. Firouzja menjadi pecatur termuda Iran yang pernah menjuarai turnamen itu. Pada bulan Juli lalu, ia sukses melampaui Elo rating 2700 diusia 16 tahun.
Menurut pelatih nasional Iran, GM Ivan Sokolov, Firouzja memiliki potensi untuk menjadi juara dunia kelak. "Saya melihat Anand di dalam dirinya saat pecatur India itu masih muda," ujar Ivan yang satu generasi dengan legenda catur asal Chennai itu.
Namun lawannya di babak ketiga bukan pecatur sembarangan. Dia adalah GM Ding Liren yang baru saja merebut tahta peringkat dua dunia dari tangan GM Fabiano Caruana.
Magnus Carlsen sebenarnya sudah wanti-wanti bahwa pecatur China itu bisa saja kalah karena bermain sepanjang tahun tanpa istirahat. Tetapi Ding Liren tetaplah Ding Liren. Pecatur yang sangat sulit untuk ditaklukkan bahkan oleh Magnus sendiri. Ramuan China mungkin sudah cukup untuk membuat Ding tetap bugar.
Baca Juga: Langkah Nihal Terganjal
Pada meja lain yang juga menarik untuk ditonton, salah satu anggota Young Stars USA angkatan pertama, GM Jeffery Xiong, akan berhadapan dengan pecatur Belanda peringkat 4 dunia, GM Anish Giri.
Jeffery bisa memanfaatkan kelelahan Anish yang bermain hingga partai Armageddon untuk bisa melaju ke babak ketiga saat menaklukkan pecatur Rusia GM Evgeniy Najer tadi malam.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews