Apa sebenarnya alasan pecatur berusia 31 tahun ini tidak begitu nyaman lagi menjadi juara dunia?
Pernyataan GM Magnus Carlsen bahwa dia tidak lagi ingin mempertahankan gelarnya di Kejuaraan Dunia tahun depan memantik banyak komentar di media sosial.
"FIDE harus meminta Magnus untuk menandatangani surat pernyataan bahwa dia tidak lagi bersedia mempertahankan gelar juara dunianya," tulis salah satu netizen.
Maksudnya agar peserta Turnamen Kandidat di Madrid bulan Juni mendatang tidak terganggu karena pernyataan ini.
Carlsen sendiri kepada media Norwegia Aftenposten kemarin mengatakan bahwa "Jika tenggat waktunya sekarang, akan jadi sangat, sangat jelas tidak. Tetapi tidak ada salahnya menunggu sampai Turnamen Kandidat selesai lalu membuat keputusan akhir."
Dua hari lalu dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Times of India (TOI) Magnus mengatakan bahwa saat ini dia lebih suka tampil di turnamen seperti Norway Chess atau Olimpiade Catur.
Bermain di turnamen seperti itu membuat pecatur Norwegia ini lebih bahagia daripada bermain di Kejuaraan Dunia.
"Saya suka bermain catur tapi tidak suka bermain di Kejuaraan Dunia," ujarnya.
Apa sebenarnya alasan pecatur berusia 31 tahun ini tidak begitu nyaman lagi menjadi juara dunia? Menurut Carlsen yang membuatnya tidak suka adalah apa-apa yang dilakukannya selalu dikaitkan dengan gelarnya itu.
Misalnya salah satu sponsor utama Magnus sekarang adalah Unibet situs judi online. Kesannya Magnus adalah seorang penjudi. Dan tentu saja masih ada hal lainnya yang membuatnya tidak nyaman.
Saat ditanya apakah Magnus akan mengambil bagian di Olimpiade Catur 2022 di Chennai? Magnus menjawab begini:
"Untuk saat ini, saya hanya bisa mengatakan bahwa kemungkinan besar saya akan ambil bagian di dalamnya. Sudah hampir 9 tahun sejak saya mengunjungi Chennai karena saya belum pernah ke sana sejak Kejuaraan Dunia tahun 2013," ujarnya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews