Pelatih Jorden Van Foreest adalah GM Sergey Tiviakov yang juga pernah melatih IM Irene Kharisma Sukandar dan timnas catur putri Indonesia.
Akhirnya ada juga pecatur Belanda yang mampu menjuarai turnamen Tata Steel Masters setelah GM Jan Timman melakukannya tahun 1985. Itu 36 tahun lalu!
Adalah pecatur nomor dua Belanda, GM Jorden Van Foreest dan bukan GM Anish Giri yang melakukannya. Pecatur berusia 21 tahun itu menundukkan Giri di partai playoff Armageddon setelah mereka berdua sama-sama finish di peringkat satu dan dua dengan membukukan 8½ poin dari 13 babak.
"Dahulu, sebagai anak-anak yang bermain pada bagian amatir di Tata Steel, saya selalu bermimpi suatu saat bisa tampil dengan para pecatur terbaik di dunia. Tapi tidak ada dalam mimpi terliar saya sekalipun bahwa saya suatu hari nanti akan mampu memenangkan turnamen ini," tulis Jorden di twitternya.
Selain berhasil merebut gelar juara, Van Foreest juga untuk pertama kali masuk klub 2700. Lahir di Utrecht, 30 April 1999, Jorden sudah mengenal catur saat dia berusia enam tahun tetapi baru reguler bermain setelah usianya 9 tahun.
Pada tahun 2009 dia memenangi kejuaraan catur Belanda untuk kategori U-10 disusul kemudian dengan juara Eropa U-14 tahun 2013.
Van Foreest meraih gelar IM pada usia 14 tahun dan setahun kemudian ia meraih seluruh norma yang diperlukan untuk mendapatkan gelar GM. Ini membuatnya menjadi pecatur Belanda termuda yang pernah meraih gelar bergengsi itu.
Jorden adalah cicit dari Arnold van Foreest dan cicit dari Dirk van Foreest. Baik Arnold dan Dirk adalah juara nasional catur Belanda tiga kali (Arnold: 1889, 1893, 1902; Dirk: 1885, 1886, 1887).
Baca Juga: Dua Pecatur Belanda Juara Bersama
Pelatih Jorden Van Foreest adalah GM Sergey Tiviakov yang juga pernah melatih IM Irene Kharisma Sukandar dan timnas catur putri Indonesia.
Bagaimanakah nasib unggulan pertama dan kedua GM Magnus Carlsen dan GM Fabiano Caruana? Carlsen harus puas pada peringkat keenam dan Caruana lebih baik sedikit di posisi keempat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews