Lingkungan sekolah di MAN 2 Kota Tangerang turut berperan dalam membentuk kepribadian Hasna.
Konsep diri adalah cerminan bagaimana seseorang melihat, memahami, dan menilai dirinya sendiri. Menurut Hurlock, konsep diri terbentuk dari interaksi seseorang dengan lingkungan, termasuk keluarga, teman, dan masyarakat. Konsep ini sangat berpengaruh pada cara seseorang berpikir, bersikap, dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam pandangan Hurlock, terdapat dua jenis konsep diri:
1. Konsep Diri Positif.
Ditandai dengan keyakinan diri, kemampuan mengelola emosi, dan sikap terbuka terhadap kritik.
2. Konsep Diri Negatif.
Ditandai dengan perasaan rendah diri, sulit menerima masukan, dan cenderung pesimis dalam menghadapi tantangan.
Untuk memahami bagaimana konsep diri positif terbentuk, saya mewawancarai Hasna, seorang siswi kelas 10 di MAN 2 Kota Tangerang. Hasna adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat membangun konsep diri yang sehat melalui dukungan keluarga, lingkungan positif, dan kemauan untuk berkembang.
Pandangan tentang Konsep Diri
Menurut Hasna, konsep diri adalah cara seseorang mengenali dirinya sendiri, baik dari segi kekuatan maupun kelemahan. “Konsep diri itu penting untuk memahami siapa kita dan apa yang bisa kita capai,” ujarnya.
Mengelola Emosi saat Menghadapi Konflik
Dalam kehidupan sehari-hari, Hasna menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengelola emosi. Ketika menghadapi masalah, ia memilih untuk diam dan merenung sebelum bereaksi. “Saya lebih suka berpikir dulu sebelum bertindak, karena kalau terlalu emosional, biasanya justru makin rumit,” jelasnya. Meski kadang merasa sedih hingga menangis, ia percaya bahwa hal tersebut membantunya melepaskan tekanan dan kembali berpikir jernih.
Menyikapi Kritik sebagai Alat Belajar
Ketika menerima kritik, Hasna tidak melihatnya sebagai ancaman, melainkan sebagai peluang untuk belajar. "Kalau kita mau menerimanya, kita bisa memperbaiki diri. Saya percaya kritik bisa membantu saya tumbuh,” katanya. Sikap ini menunjukkan bahwa Hasna memiliki konsep diri positif.
Keluarga yang Harmonis sebagai Fondasi Konsep Diri Positif
Lingkungan keluarga yang harmonis menjadi salah satu fondasi penting bagi Hasna. Ia mengaku mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya, meski mereka tidak pernah memaksakan prestasi tertentu. “Keluarga saya selalu mendukung, tapi tidak pernah memaksa. Itu yang membuat saya merasa bebas untuk mengejar apa yang saya inginkan,” ungkapnya.
Adaptasi di Lingkungan Baru dengan Mudah
Salah satu hal yang mencerminkan konsep diri positif Hasna adalah kemampuannya beradaptasi di lingkungan baru. Dengan latar belakang pendidikan di Madrasah Tsanawiyah (MTs), ia merasa transisi ke MAN tidak begitu sulit. “Saya sudah terbiasa dengan lingkungan berbasis agama, jadi ketika masuk ke MAN, saya merasa nyaman. Apalagi, teman-teman dan guru di sini sangat mendukung,” tambahnya.
Pengaruh Positif Lingkungan Sekolah
Lingkungan sekolah di MAN 2 Kota Tangerang turut berperan dalam membentuk kepribadian Hasna. Pelajaran agama yang mendalam tidak hanya memperkuat pengetahuan, tetapi juga membantu membentuk karakter. “Di sini, saya belajar banyak hal, bukan hanya akademik tapi juga nilai-nilai kehidupan. Kegiatan ekstrakurikuler juga membantu saya mengeksplorasi potensi diri,” ujarnya.
Menjalani Hari dengan Santai tapi Teratur
Dalam kesehariannya, Hasna lebih suka menjalani rutinitas dengan santai. “Saya tidak terlalu memaksakan diri untuk menjadwalkan semuanya, karena sekolah sudah punya jadwal sendiri. Saya tinggal mengikuti saja,” katanya. Baginya, sikap santai namun teratur membantu menjaga keseimbangan antara belajar dan bersantai.
Perubahan dari Konsep Diri Negatif ke Positif
Hasna percaya bahwa siapa pun dapat mengubah konsep diri negatif menjadi positif. Baginya, kuncinya adalah kemauan untuk berubah dan dukungan dari lingkungan sekitar. “Semua orang punya kesempatan untuk berubah. Kalau kita mau berusaha dan dikelilingi oleh orang-orang yang mendukung, perubahan itu pasti bisa terjadi,” tuturnya.
Melalui observasi ini memberikan saya gambaran nyata tentang bagaimana konsep diri positif dapat terbentuk dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dukungan keluarga, lingkungan yang kondusif, serta kemampuan mengelola emosi dan menerima kritik adalah faktor penting yang membantunya tumbuh menjadi individu yang percaya diri dan optimis.
Dengan usaha, dukungan, dan pandangan yang positif, setiap orang memiliki peluang untuk membangun konsep diri yang lebih baik dan berkembang menjadi versi terbaik dari dirinya.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews