Bagi Pelatih Catur ketika Anda dapat mengkombinasikan ilmu catur dan ilmu coaching, saya yakin Anda akan menciptakan atlet catur yang luar biasa.
Seorang coach (pelatih) akan mengajak atlet yang di coachingnya agar dapat memahami pola pikir diri sendiri dan mengenali motivasi internalnya. Ketika ini sudah terbangun maka langkah selanjutnya akan menjadi lebih mudah.
Timothy Gallwey yang mempopulerkan inner game dalam bukunya The Inner Game of Tennis memberikan gambaran bagaimana agar seseorang melakukan tindakan mulai dari dalam pikirannya. Pikiran kita akan mempengaruhi tindakan dan tindakan akan menentukan hasil akhir.
Saya mencoba memahami inner game ini dalam olahraga catur di mana atlet catur dapat membiarkan kesadarannya timbul secara all out sewaktu bertanding. Kesadaran ini akan membuat diri kita rileks dalam mengeksekusi teknik catur tanpa beban, yang pada akhirnya akan dapat memunculkan keahlian terbaik kita.
Menurut Timothy Gallwey ada 3 hal yang harus diperhatikan agar kesadaran itu muncul :
1. Memvisualisasikan (membayangkan) dengan jelas teknik catur yang ingin Anda munculkan.
Sebuah teknik bermain catur tidak akan muncul hanya dengan menghapalkan caranya. Teknik tersebut akan muncul saat kita mampu membayangkannya dengan jelas, detil dan berwarna dalam benak kita.
Visualisasi adalah jembatan antara outer dan inner game. Kita harus melatihnya terus menerus.
2. Trust pada diri sendiri untuk perform pada kondisi terbaik.
Ketika kita mengatakan trust to yourself, yang kita maksud adalah trust pada kesadaran kita. Jangan mengkritik dan mengevaluasi. Sisihkan sementara kesadaran analitis kita dan biarkan kesadaran intuitif kita bekerja.
3. Melihat tanpa mengevaluasi (non-judgmentally).
Melihat segala sesuatu apa adanya. Tidak gentar melihat kesuksesan lawan kita. Tidak takut menghadapi kesaktian lawan kita. Tidak pula meremehkan dan mengerdilkan lawan kita.
Melihat segala sesuatu secara netral, tanpa penilaian baik buruk, benar salah. Perform ya perform saja, jangan pikirkan apakah tekniknya benar atau salah saat Anda bertanding. Kecuali saat Anda berlatih, Anda boleh berpikir benar atau salah.
Saat bertanding, apapun yang terjadi tanding saja. Adapun kemudian Anda sukses atau gagal, belajarlah dari sana.
Menyelaraskan outer dan inner game menghasilkan momen yang disebut oleh Abraham Maslow sebagai “Peak Experiences” – “Pengalaman Puncak.” Sebuah pengalaman yang dapat diwakili oleh frasa: spontan dan kreatif, menyatu dengan permainan, effortless, unconscious mastery, flow.
Sejatinya, penguasaan inner game adalah tentang melatih kesadaran (awareness). Berpikir dan bertindak lebih sadar. Melihat sesuatu apa adanya. Melakukan sesuatu tanpa beban. Let it go and let it happen. Saat kita mampu menguasai inner game kita, maka kita akan mampu menghasilkan performance di bidang apapun dengan excellent.
Di akhir tulisan ini, contoh pertanyaan yang saya suka ajukan kepada atlet catur adalah "Apa tujuan Anda bermain catur?" , "Apa yang ingin Anda capai?" Ketika dia mulai menjawab biasanya jawabannya normatif.
Saya tidak akan menilai jawabannya apakah benar atau salah, baik atau buruk, karena saya sedang berfungsi sebagai seorang Coach. Ingat artikel-artikel sebelumnya bahwa Coach tidak memberikan solusi tetapi hanya bertanya untuk menimbulkan kesadaran diri sendiri.
Saya akan terus bertanya berdasarkan jawaban dia, dia menjawab saya bertanya lagi atas jawaban dia, sampai saya menemukan kerangka berpikir dia. Jawaban pertama pasti belum menemukan kerangka berpikirnya, sampai pertanyaan kelima atau lebih biasanya mulai menemukan tujuan sebenarnya dia bermain catur.
Ketika kita berhasil menemukan kerangka berpikir dia, maka kita sebagai coach dapat membereskan pola pikir tersebut agar tujuan yang ingin dicapai dan kerangka berpikir dia selaras.
Ketika pertanyaan saya sudah sampai kepada kerangka berpikirnya, dia akan dapat menangis dan merenung. Itu salah satu tanda bahwa kesadaran dirinya mulai timbul.
Bagi Pelatih Catur ketika Anda dapat mengkombinasikan ilmu catur dan ilmu coaching, saya yakin Anda akan menciptakan atlet catur yang luar biasa.
***
Tulisan sebelumnya: Coaching Pelatih Catur [3] tentang "Inner Game" dan "Outer Game"
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews