UMKM Penopang Perekonomian Nasional

Dengan adanya penguatan UMKM, maka banyak lapangan kerja akan kembali terbuka dan kesejahteraan rakyat dapat kembali terjaga.

Selasa, 11 Januari 2022 | 09:07 WIB
0
160
UMKM Penopang Perekonomian Nasional
UMKM Penopang Perekonomian Nasional


Usaha Mikro dan Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu sektor penting yang ikut menopang perekonomian nasional. Pemerintah pun terus berupaya untuk membangkitkan UMKM dalam rangka menggerakan kembali roda ekonomi.


Kebangkitan ekonomi secara nasional, tentunya merupakan tanggung jawab bersama. Tak hanya di satu sektor yang mampu menopang hal ini, namun adanya kerjasama saling berkaitan, sektor satu dengan lainnya. Sebut saja di bidang UMKM yang ternyata mampu menyumbangkan pertumbuhan ekonomi cukup besar dan mendominasi.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno pun menyatakan bahwa UMKM memiliki peran penting dalam menopang ekonomi Indonesia meskipun di tengah situasi pandemi Covid-19. Buktinya, UMKM tercatat mampu berkontribusi hingga hampir Rp9.000 triliun.

Sandiaga menambahkan, UMKM juga berkontribusi menciptakan lapangan kerja dengan persentase 97 % dari keseluruhan lapangan kerja di Indonesia. Pelaku UMKM juga merupakan penggerak 62% ekonomi negara. Pelaku ekonomi di Indonesia juga didominasi oleh pekerja kreatif dengan persentasi 70%.

Pada kesempatan berbeda, Sandiaga memaparkan bahwa kunci pemulihan ekonomi berkaitan erat dengan protokol kesehatan. Berkaca pada destinasi wisata saat libur tahun baru memberikan hasil cukup baik. Yakni, adanya kedisiplinan, kepatuhan atas prokes yang bisa diapresiasi. Apalagi momentum tahun baru menjadi sesuatu yang anyar di tengah pandemi ini. Yaitu, mensiasati cara berwisata namun tetap dengan prokes ketat melalui bantuan aplikasi PeduliLindungi. Sebagai informasi untuk destinasi wisata Ragunan dan Ancol mendapatkan sistem preregistrasi.

Adapula capaian cukup membanggakan yakni, beberapa provinsi dilaporkan mampu menerapkan pengendalian protokol kesehatan tersebut. Diantaranya ialah Kalimantan Utara, Kepulauan Riaua, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Bali.

Sebagai contoh pemulihan ekonomi Di Bali yang juga berasal dari UMKM serta sektor pariwisata. Bali, mulai dibuka untuk umum namun tetap dengan prokes ketat. Bali yang sempat mengalami penutupan kini mulai bergeliat kembali. Bukan tak mungkin jika di wilayah lainnya akan segera menyusul. Sehingga, makin banyak UMKM yang kembali hidup, makin cepat pula kebangkitan ekonomi Indonesia segera tercapai.

Laporan dan capaian ini tentunya mencakup pula sektor UMKM dengan beragam bidang. Dalam industri wisata, ada banyak sekali UMKM pendukung yang mana mampu menopang jalannya wisata itu sendiri. Tak hanya jual beli produk, namun layanan jasa sekelas vila, hotel tentu juga memberikan sumbangsihnya.

Bahkan, stan-stan kecil seperti layanan makanan hingga minumanpun tak luput dari kontribusi ini. Maka dari itu, pemerintah enggan menyepelekan masalah tersebut. Pemerintah juga memikirkan bagaimana mendongkrak Parekraf ini agar semakin maju. Kaitannya tentu masih perihal membangkitkan stabilitas ekonomi nasional.

Dalam perjalanannya, sektor UMKM ini mulai menemukan jalan untuk kembali bangkit. Penerapan pembelian delivery order hingga take away, kini makin ramai dan diminati oleh masyarakat. Kini, mereka lebih sadar bagaimana cara berbelanja kebutuhan maupun jasa namun tetap aman dan nyaman.

Pelaku UMKM telah memanfaatkan dengan baik tren digitalisasi ekonomi. Dengan adanya optimalisasi penggunaan teknologi tersebut, UMKM diharapkan dapat kembali survive dan menyerap banyak tenaga kerja. Di sisi lain, Pemerintah terus membangun ekosistem digital dan memberikan stimulus bagi pelaku UMKM, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19.

Masyarakat mendukung sepenuhnya upaya Pemerintah dalam memajukan UMKM. Dengan adanya penguatan UMKM, maka banyak lapangan kerja akan kembali terbuka dan kesejahteraan rakyat dapat kembali terjaga.

***