Bagi yang Mau Berbisnis di Era "New Normal"

Rupanya, di New York orang yang sakit hati dan mendendam pada toko-toko perhiasan sangat banyak. Maka dalam waktu singkat toko I Do Now, I Don’t milik Opperman itu maju pesat. I

Jumat, 29 Mei 2020 | 10:32 WIB
0
230
Bagi yang Mau Berbisnis di Era "New Normal"
Peluang bisnis di era pandemi (Foto: warta-ekonomi.co.id)

INGAT! Peluang bisnis itu tidak dibatasi oleh model-model yang sudah ada. Jika anda berbisnis mengikuti pola yang sudah ada, anda hanya akan menjadi follower. Daya saing anda tidak akan sekuat pionir.

Bagi orang-orang yang cermat dan kreatif, peluang bisnis itu bisa terdapat pada apapun yang terlihat, terbaca, atau yang terselip jauh di dalam benak berupa ide-ide yang sebelumnya tak terpikirkan. Berikut ini beberapa contoh bisnis unik yang diambil dari situs Money Crasher, Business News Daily dan The Penny Hoarder.

Parcel Kentang

Kemajuan teknologi informasi telah menghasilkan berbagai program aplikasi dan media sosial yang memudahkan siapapun untuk menyampaikan pesan. Namun, terkadang di tengah perkembangan teknologi digital itu ada orang yang ingin kembali beromantis-ria dengan cara-cara konvensional.

Misalnya untuk mengucapkan ‘Selamat Ulang Tahun’, ‘Selamat Lebaran’, ‘Selamat Natal’, ‘Semoga Lekas Sembuh’ atau pesan lainnya.

Di Amerika Serikat, ada perusahaan untuk menyampaikan pesan dengan media kentang. Pada kentang, anda bisa menuliskan pesan, gambar atau ukiran sebagai pesan kepada orang yang diinginkan.

Namun, perusahaan yang didirikan oleh seorang dokter hewan ini, tidak akan melayani pesan-pesan yang bernada kebencian, mengancam, atau yang sifatnya membahayakan. Kini perusahaan ini sudah merambah ke Kanada, Inggris dan beberapa negara di Eropa. Jadi, segeralah tuliskan pada kentang-kentang itu pesan ‘Aku Suka Kamu!’, kirimkan ke orang yang Anda taksir?

Bisnis Membasmi Kutu Rambut

Masalah kutu rambut bukan hanya membuat gatal kulit kepala, tapi juga menjengkelkan. Bayangkan, bagaimana jadinya kalau Anda sedang presentasi proyek bisnis, tiba-tiba ada kutu yang jatuh dari kepala Anda, dan orang-orang di sekitar mengetahui hal itu. Langit runtuh.

Ternyata masalah kutu rambut bukan hanya di Indonesia, tapi juga banyak dialami oleh para bule di Amerika Serikat. Di Houston, Dallas, dan beberapa kota lain di Texas, kini ada salon khusus untuk membasmi kutu rambut, namanya The Lice Place. ‘Tempat yang tepat untuk membasmi kutu di kepala Anda!’, demikian tag dari perusahaan yang dimiliki oleh Penny Warner bersama para perawat profesional.

Salon ini menjamin, dalam 30 hari kutu rambut akan musnah dari kepala Anda. Bisnis menggaruk kepala ini berdiri sejak tahun 2006. Kalau Anda buka di Jakarta, pasti laris.

Tiket Masuk Surga

Apakah Anda ingin mendapat jaminan untuk bisa masuk Surga? Jika karena kelakuan anda di dunia, Anda tidak yakin akan masuk Surga, Anda harus berjaga-jaga dengan memesan tempat di Surga dari Reserve A Spot In Heaven, sebuah perusahaan di Amerika Serikat yang ‘menjual tiket ke Surga’ seharga US$15 per orang.

Memang terdengar lucu. Sebagian orang menyukainya, meski sebagian lain menilainya sebagai ejekan atas agama. Tapi yang pasti, ‘tiket masuk surga’ yang dijual oleh perusahaan ini makin hari, makin banyak.

Pada kolom FAQ di website perusahaan ini, mereka menawarkan ‘garansi 100% uang kembali’ pada semua paket yang dijual. Jika pemegang tiket itu tidak bisa masuk surga dengan alasan apapun, maka Reserve A Spot In Heaven akan mengembalikan uangnya.

Perusahaan ini juga menyediakan paket masuk surga untuk keluarga - termasuk binatang kesayangan, atau group pertemanan. Apakah orang yang sudah masuk Neraka bisa pindah ke Surga dengan membeli tiket ini? Staf Reserve A Spot In Heaven menjelaskan, “Kami tidak bisa menjamin, apakah ‘Penjaga Gerbang’ akan mengetahuinya atau tidak?” Apakah ini joke? Bukan! Ini bisnis.

Bisnis Balas Dendam

Balas dendam? Ya. Begini, setelah bertunangan selama tiga bulan, Josh Opperman seorang warga New York, Amerika Serikat, hancur hatinya ketika mengetahui tunangannya meninggal.

Almarhumah meninggalkan cincin tunangan dari Opperman. Untuk menghapus kenangan bersama tunangannya, ia pergi ke toko perhiasan tempat ia membeli cincin itu. Alangkah kagetnya Opperman ketika cincin yang dibelinya seharga US$10.000, hanya dihargai US$3.500 oleh toko perhiasan itu. Ia sangat marah.

Lalu ia merencanakan balas dendam. Bukan dengan merusak atau menyerang pemilik toko. Mulailah ia bekerja keras dan menabung. Ketika waktunya tiba, ia membuka website I Do Now, I Don’t dan mempromosikannya.

Situs atau toko ini memungkinkan orang menjual perhiasannya dengan harga lebih murah dibanding menjualnya lagi ke toko perhiasan. Namun, jika orang yang menjual perhiasannya itu ingin ‘menebusnya’ atau membelinya lagi, Opperman hanya mengenakan charge keuntungan yang ‘sangat wajar’.

Rupanya, di New York orang yang sakit hati dan mendendam pada toko-toko perhiasan sangat banyak. Maka dalam waktu singkat toko I Do Now, I Don’t milik Opperman itu maju pesat. Itulah, di tangan orang kreatif dendam pun jadi lahan usaha.

Penyewaan Ayam

Banyak orang yang ingin beternak ayam. Persoalannya, mereka belum tahu cara, tidak tahu risikonya. Apalagi kini mereka tinggal di kota besar, dan mereka sangat sibuk, tak ada waktu untuk mengurus ayam-ayam itu. Belum lagi membuat dan membersihkan kandangnya setiap hari. Tidak mudah.

Untuk mewujudkan keinginan itu, kini di kota Traverse, Michigan Amerika Serikat ada sebuah perusahaan bernama Tent-A-Chicken yang menyewakan ayam-ayam untuk dipelihara di sekitar rumah kliennya. Perusahaan ini didirikan dan dikelola oleh sepasang suami-istri, akan mengambil-alih tugas-tugas itu.

Para kliennya, bak seorang juragan ayam, tinggal duduk manis setiap pagi menyaksikan ayam-ayam sewaannya sambil minum kopi. Untuk satu periode ‘beternak ayam’ di musim panas, Rent-A-Chicken mengenakan biaya US$250. Ada yang mau coba buka bisnis penyewaan ayam di Jakarta?

Membanting Piring

Ketika anda sedang kesal dengan pasangan anda, atau merasa stress karena tekanan dari boss anda, rasanya anda ingin meledakkan kekesalan itu dengan melakukan tindakan yang eksplosif. Membanting piring atau cangkir, misalnya. Dengan begitu, energi kesal, marah atau stress yang selama ini tertahan di dada bisa terlampiaskan.

Di Tokyo, Jepang, sebuah perusahaan, The Smashing Place, menjual berbagai barang pecah belah atau barang apapun yang diinginkan pelanggannya, sekaligus menyediakan tempat dengan dinding beton.

Tempat itu disediakan khusus bagi para pelanggannya untuk membanting barang-barang pecah belah atau apapun yang baru dibeli. Para pelanggan bebas membantingkan barang-barang itu sambil mengumpat sesuka hatinya. Para pelanggan juga bisa meminta perusahaan ini untuk merekam aksinya itu, dan mendapatkan copy videonya. Tentu saja dengan biaya tambahan.

Pemilik perusahaan tersebut mengatakan, setelah membanting barang-barang itu sambil mengumpat, para pelanggan merasa seperti lepas landas dari bandara di New York, terlepas dari urusan yang sangat pelik.

Bisnis Alibi

Misalkan Anda ingin bertemu dengan pacar SMA Anda untuk berbicara tentang masa lalu, tetapi Anda tidak ingin istri atau suami Anda tahu. Apa yang bisa Anda lakukan? Memesan alibi!

Betul. Alibi Network akan menyediakan jasa bagi Anda dengan ‘alibi dan absen yang masuk akal disertai isu-isu sensitif agar istri atau suami Anda percaya’. Anda dapat mengatur alibi melalui email, faks atau bahkan operator yang siap untuk cadangan kebohongan Anda.

ABC News melaporkan, bagaimana seorang klien bertemu dengan seorang ‘teman’, padahal seharusnya ia berada di negara bagian lain. Dia memiliki jadwal penuh sebagai alibi, yang disiapkan oleh Alibi Network. Klien itu membayar hingga US$600 atau Rp 7,8 juta, dan ia bisa pulang dengan bahagia, karena keluarganya tidak merasa curiga.

Mike DeMarco, kepala pemasaran Alibi Network mengatakan, sejauh ini timnya bekerja dengan baik. "Kami tidak pernah tertangkap." Wah... kapan buka cabang di Jakarta ya?

***