Kasus McD Sarinah ini bukan kasus gaya hidup tapi ada permainan bisnis di baliknya untuk siapa yang menguasai lokasi emas Sarinah itu.
Erick Thohir ini mau maenin kesadaran palsu publik soal pemikiran pemikiran Bung Karno lewat Sarinah, pake ngorbanin Mc Donald Sarinah... jangan dikibulin rakyat soal pemahaman modal Bung Karno-lah hanya untuk mematikan saingan bisnis, nggak fair itu namanya.
Kalau mau pake cara Bung Karno itu bukan gaya perang jalanan dengan tutup McD di Sarinah, kalau mau suruh Sri Mulyani Neolib itu jangan ngutang melulu dan bergantung sama IMF... atau bongkar sekalian aliran dana Jiwasraya, Erick pasti taulah sebagian lari kemana.
Politik modal itu juga harus fair jangan manipulasi, kalau manipulasi bisa kesikat kau sama Inggris dan Amerika jago-nya perang modal. Menumbuhkan modal organik harus berani bersaing jangan maen matiin bisnis yang sudah menjadi identitas publik.
Bagi sebagian besar orang McD adalah lambang pembebasan dari tirani, di Moskow dulu orang antri berjam jam di depan gerai McD yang baru dibuka 1990 dan jadi lambang pembebasan dunia di berita berita dunia.
Tahun 1991 McDonald Jakarta buka sekaligus mendobrak sistem industri kuliner secara revolusioner serta memancing kebangkitan industri industri kuliner lokal dengan sistem manajemen restoran yang efektif.
McD Sarinah memang bagian dari modal besar, tapi secara organik bisa menumbuhkan identitas keseharian rakyat, begitu dicintai warga Jakarta dan bila ini kemudian tempatnya dimatikan karena ada agenda lain yang mementingkan kelompok bisnis tertentu maka itu adalah sebuah kejahatan.
Bisnis harus dilawan dengan Bisnis bukan dengan printilan regulasi nggak jelas. Juga jangan sampai ada kelompok usaha tertentu maenin dibalik kasus Sarinah ini.
Erick ini adalah kelompok yang dibesarkan pada era jual beli aset awal tahun 2000-an, kelompoknya juga yang menjadi grup pemain pasar modal jamannya backdoor listing saham-saham batubara.
Salah satu aliran duit Jiwasraya juga masuk ke kelompoknya mengapa ini gak dibuka sekalian. Soal Gedung Sarinah saya gak percaya kalau itu menjalankan model pemikiran Bung Karno, gedung Sarinah sejak awal 90-an sudah jadi rebutan banyak kelompok kelompok bisnis lifestyle yang dibeking anak anak penggede Orde Baru.
Ini sama persis saat salah satu anak Pak Harto mau ambil gedung Garuda dulu yang berada di lingkaran jalan ring satu negara tapi justru Pak Harto yang nolak akhirnya dikasih jalan Kebon Sirih. Kasus McD Sarinah ini bukan kasus gaya hidup tapi ada permainan bisnis di baliknya untuk siapa yang menguasai lokasi emas Sarinah itu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews