Mustahil negara asing intervensi langsung ke Indonesia. Maka, digunakanlah orang-orang oportunis yang hanya mementingkan perutnya sendiri.
Dulu, ada ungkapan, barangsiapa menguasai minyak maka ia akan menguasai dunia. Tidak ada mesin yang tidak membutuhkan bahan bakar. Dan bahan bakar yang paling mudah dimanfaatkan adalah minyak.
Maka, berlomba-lombalah negara-negara maju menancapkan pengaruhnya ke negara yang kaya minyak. Awalnya cara baik yang digunakan. Pakai lobi-lobi politik bantuan teknologi dan kemanusiaan. Jika negara kaya minyak itu susah dilobi, perang pun dikobarkan. Isu-isu sensitif dihembuskan : syiah, nuklir, senjata pemusnah massal dan lain-lain.
Kita lihat Iran dan Suriah. Iran dan Suriah adalah negara yang punya deposit gas alam terbesar di Asia. Kedua negara itu sulit ditaklukkan barat. Maka, isu syiah dikobarkan. Belum takluk juga, isu nuklir. Belum takluk juga, embargo ekonomi dan politik diterapkan barat hingga kini.
Kuwait, Irak, Libya, Venezuela diobok-obok barat. Isu senjata pemusnah massal digunakan. Begitu Saddam Husein dan Moammar Qadhafi berhasil dibunuh, minyak mereka dijarah. Ngeri banget menyaksikan kesengsaraan warga negara-negara yang dahulunya makmur sentosa.
Namun, cepat atau lambat, minyak pasti habis. Kita lihat budaya konsumsi minyak yang tidak terkendali. Satu mobil satu orang, tapi bisa menghabiskan puluhan hingga ratusan liter minyak. Parahnya lagi, minyak dibakar dan selesai....!!!
Maka, mulailah negara-negara maju melirik sumber energi alternatif. Tak lain dan tak bukan adalah nikel. Ya, nikel. Apa sih keistimewaan nikel?
Nikel adalah bahan utama pembuatan baterai. Baterai adalah penyimpan energi. Tanpa nikel, energi tak mungkin bisa disimpan di baterai.
Indonesia adalah pemilik deposit nikel terbesar sedunia. Jokowi, Presiden Republik Indonesia, paham banget bahwa harus dicarikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dan dipilihlah nikel.
Kita punya seabrek sumber energi : air, angin, gelombang, dan sinar matahari. Sumber energi itu harus diolah. Energi yang dihasilkan perlu disimpan. Dan baterai menjadi pilihan utama untuk dijadikan penyimpanan energi tersebut.
Pabrik-pabrik Eropa blingsatan alias bingung ketika Indonesia menghentikan ekspor nikel. Indonesia ingin ekspor nikel jadi dan turunannya, bukan nikel mentah. Dan tentu ini bikin hati orang-orang Eropa mendidih. Marah karena sulit merayu Indonesia.
Kita, Indonesia, bisa menjadi raja di dunia. Kita punya segalanya. Tuhan begitu pemurah kepada bangsa ini. Maka, marilah kita jaga persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan mudah terprovokasi oleh mereka-mereka yang ingin mengacaukan Indonesia.
Mustahil negara asing intervensi langsung ke Indonesia. Maka, digunakanlah orang-orang oportunis yang hanya mementingkan perutnya sendiri. Dan fenomena itu sudah terlihat akhir-akhir ini.
Waspadalah.....
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews