Budidaya terong tahap ke dua ini bisa menjadikan jutawan hanya dengan modal mandiri, cukup mengambil modal tahap pertama sebesar Rp18 juta.
Bingung dengan dampak covid19 seperti sekarang ini sulit mencari pekerjaan, terkena PHK, pergerakan dibatasi dan lainnya. Jangan putus asa, asal ada kemauan kuat dan ada lahan menganggur, berdayakan. Cukup tanam terong dengan modal awal tiga jutaan, tahap pertama tanam bisa dapat jutaan memasuki tanam taham kedua bisa jadi jutawan.
Timbul pertanyaan klasik, tidak punya modal? Ada uang pesangon, uang tabungan atau jual kendaraan buntutnya, masih tidak ada? Coba usaha pinjaman ke saudara, teman, tetangga, Bumdes. Sampaikan saja buat modal awal rencana tanam terong 1.200 pohon dan hasilnya sangat menjanjikan, tidak percaya?
Saya akan ungkap rahasianya dengan cukup modal awal tiga juta rupiah bisa dapat puluhan juta di tahap pertama. modal pula bisa kembali berlipat ganda bahkan sudah bisa mandiri untuk budidaya terong tahap kedua bahkan dari pendapatan tahap pertama budidaya terong sudah bisa beramal ibadah seperti bayar zakat, sodakoh, infak dan lainnya.
Apalagi nanti di tahap kedua ini, bisa dapat penghasilan ratusan juta sekali tanam tentu bagi yang jomblo bisa dapat gadis kembang desa, kenapa tidak?
Baca Juga: Sesat Pikir Gubernur Ridwan Kamil Canangan Revolusi Pertanian 4.0
Jangan sepelekan budidaya terong, berdasar data dari Badan Pusat Stasistik (2017), konsumsi terong tahun 2015 mencapai 699,83 juta terong dengan jumlah penduduk 254,89 juta jiwa. Tahun 2016 mengalami peningkatan konsumsi terong 740.81 juta dengan jumlah penduduk 257,89 juta jiwa, sehingga kebutuhan terong terus meningkat.
Data membuktikan konsumsi terong sepanjang tahun terus meningkat, peluang budidaya terong semakin tahun sangat menjanjikan dan jangan dilewatkan segera membudidayakan dengan modal awal tiga juta rupiah dan populasi tanam perdana terong 1.200 pohon, perhitungan budidaya tanaman terong:
A. Biaya tanam / produksi Rp. 2.500/phn x populasi 1.200 = Rp. 3.000.000,-
B. Produksi / panen dari 1.200 pohon rerata 2,5kg x 1.200 phn = 3.000 Kg.
Sedang harga jual komoditas terong di pasar Cipeundeuy Subang pada harga jual Rp 10.000/Kg berisi 4 hingga 6 buah terong perkilonya, Kamis, 25 Februari 2021.
Dari harga pasaran kita bisa menentukan pendapatan kotornya yakni dari produksi 3.000 Kg x Rp. 10.000,00 = Rp. 30.000.000,- dikurangi modal tanam sebesar Rp. 3.000.000,00 petani mengantongi pendapatan bersih sebesar Rp. 27.000.000,00 (terbilang: Duapuluh tujuh juta rupiah)
Luar biasa bukan? dari pendapatan ini selain bisa beramal ibadah seperti membayar zakat, bisa lebih memberi sodakoh, infak, membantu saudara bahkan bisa mulai menabung untuk ibadah Haji atau Umroh, Insya Allah akan selalu membawa berkah.
Betapa tidak bahkan budidaya terong tahap ke dua ini bisa menjadikan jutawan hanya dengan modal mandiri, cukup mengambil modal tahap pertama sebesar Rp. 18.000.000,- dengan biaya perpohon sebesar Rp. 2.500,00 didapat populasi tanam terong sebanyak 7.200 pohon, sedang produksi rerata per pohon 2,5 Kg maka didapat produksi 18.000 Kg.
Sedang harga jual komoditas terong di pasar Cipeundeuy Subang, harga jual Rp 10.000/Kg berisi 4 hingga 6 buah terong perkilonya, Jumat, 26 Februari 2021.
Maka akan diketahui pendapatan budidaya terong kotor sebesar 18.000 Kg x Rp 10.000,00 = Rp 180.000.000,00. Pendapatan dikurangi modal: Rp 144.000.000,00 - Rp. 18.000.000,00 = Rp. 126.000.000,00 terbilang seratus dua puluh enam juta rupiah pendapatan bersih budidaya terong.
Bagaimana, menarik bukan jadi petani / buruh tani cukup dengan budidaya terong modal awal tiga juta bisa jadi jutawan (SS)
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews