Contoh penggunaan CRC secara umum yaitu untuk peralatan rumah tangga, perabotan logam, struktural pesawat terbang, peralatan listrik.
Tak sedikit dari kita yang belum memahami perbedaan antara hot rolled steel dengan cold rolled steel. Hot rolled steel biasa dikenal sebagai baja hitam, sedangkan cold rolled steel disebut sebagai baja putih.
Karena materialnya yang sama-sama terbuat dari baja inilah yang membuat banyak orang mengalami kesulitan dalam membedakannya. Di Indonesia sendiri, kedua jenis baja ini sering disebut dengan istilah hot rolled coil (HRC) dan cold rolled coil (CRC) agar lebih mudah dipahami.
Jika Anda berniat untuk menggunakan kedua jenis baja ini untuk keperluan konstruksi, pastikan Anda memahami hal-hal yang mendasari perbedaan keduanya. Hal ini karena perbedaan material di antara keduanya juga mempengaruhi fungsi keduanya.
Pada kesempatan kali ini, kami akan membahas perbedaan hot rolled steel dengan cold rolled steel. Simak penjelasan berikut ini selengkapnya!
Pokok Perbedaan antara HRC dengan CRC
Dari banyaknya perbedaan yang ada antara hot rolled steel dengan cold rolled steel, berikut 5 pokok perbedaannya.
1. Berdasarkan Pengertiannya
Perbedaan hot rolled steel dengan cold rolled steel yang pertama bisa kita tinjau dari pengertiannya. Hot rolled steel atau hot rolled coil (HRC) adalah salah satu jenis produk baja yang sering kali disebut dengan baja gulungan hitam.
Sedangkan cold rolled steel atau cold rolled coil (CRC) adalah produk baja yang terkenal dengan sebutan baja gulungan putih.
2. Dari Proses Pembuatan
Proses pembuatan hot rolled steel adalah dengan menggunakan suhu sangat tinggi. Sedangkan CRC dalam proses pembuatannya menggunakan suhu lebih rendah bahkan mendekati suhu ruangan dengan proses anil setelahnya.
Sebenarnya CRC merupakan proses selanjutnya dari HRC ketika sudah didinginkan kemudian diproses ke tahap anil (annealing). Proses annealing ini sendiri merupakan proses pemanasan baja pada temperatur austenit yang ditahan beberapa saat. Karena prosesnya lebih panjang membuat CRC memiliki kekuatan lebih hingga mencapai 20%.
Baca Juga: Ragam Spesifikasi dan Kegunaan Besi Siku yang Perlu Anda Ketahui
3. Berdasarkan Keunggulannya
HRC dalam proses produksinya membutuhkan biaya lebih rendah, sifat fisik jauh lebih baik dan dapat dicat atau dilapisi galvanis. Sangat cocok untuk proyek yang tidak terlalu mementingkan permukaan dan kekuatan material.
Sedangkan CRC sangat cocok digunakan dalam pengerjaan proyek yang mengutamakan estetika dan daya tarik visual. Sangat mudah dibentuk, sifat fisiknya lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
4. Berdasarkan Penggunaannya
Contoh penggunaan CRC secara umum yaitu untuk peralatan rumah tangga, perabotan logam, struktural pesawat terbang, peralatan listrik. Juga dipakai untuk automotive body parts, automotive oil filter dan masih banyak lainnya. Sedangkan contoh penggunaan hot rolled steel antara lain gas cylinder/LPG Bottle, Ship Plate & Buildings. Automotive parts & frames, containers, boiler & pressure vessels, general pipe & tubes dan lainnya.
Baca Juga: Yuk Pahami Proses Pembuatan Besi dan Baja
Nah, apakah Anda telah memahami perbedaan hot rolled steel dengan cold rolled steel? Jika Anda tertarik untuk mempelajari informasi yang lebih lengkap mengenai beragam jenis besi, kunjungi laman KPS Steel selaku distributor besi Jakarta terpercaya. Kunjungi juga laman produk kami untuk informasi mengenai produk besi di KPS Steel. Anda juga dapat melakukan pemesanan, dengan menghubungi KPS Steel melalui WhatsApp.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews