Saya gak perlu pamer dan gak perlu bilang ke beliau, saya udah bisa punya mobil BMW biru dari bisnis souvenir tahun 1998 itu.
Baheula, seorang insinyur Teknik Sipil ITB pernah membully saya. Saat itu bersama istrinya, mereka berdua sedang membujuk saya untuk ikut bergabung menjadi kliennya pada suatu MLM terkenal asal Amerika, Axxxy.
Kejadian ini berlangsung di rumah kontrakannya di Jl. Ranggamalela, Bandung. Pulang dari kampus, sore itu saya abis kuliah S-2 Seni Rupa di ITB, saya datang naik motor GL Pro merah. Sengaja datang untuk mengiyakan undangannya, diprospek menjadi "downline" beliau.
Saat itu dibilangnya: "Sabar, kamu gak akan pernah bisa sukses & punya banyak duit jika hanya dari jualan kerajinan souvenir. Udahlah tinggalin kerjaan gituan. Gabung aja ke bisnis MLM, seperti yang saya dan istri saya jalani!"
Demi meyakinkan, dipamerkannya saya mobil Dhaihatsu Charade merah yang parkir di halaman. Katanya dengan bangga, itulah mobil yang berhasil didapatkannya karena sukses berbisnis MLM setelah bergabung beberapa tahun. Begitulah dia mencoba merayu saya...hehehe
Di atas "standing whiteboard", dengan spidol warna-warni, dicorat-coretnya semua detil perhitungan. Tentang cuan gede yang bakal saya dapatkan setiap bulan. Itu jika berhasil menjual produk Axxxy, lewat sebanyak-banyaknya anggota yang bisa saya gaet.
Semakin banyak anggota baru (downline) yang bisa dilibatkan, semakin gede pendapatan yang bisa saya kantongi. Kepincutkah saya dengan semua bonus-bonus fantastis yang dia gombalkan? Jujurly, sore itu sulit saya menelan segala hiperbola kedua sejoli ini.
Fast forward...
Beberapa tahun kemudian dan tak terduga, kami bertemu lagi di lobby Bandung Indah Plaza (BIP). Kamipun saling cerita. Ternyata, dia udah ganti profesi. Dia jadi salesman kartu kredit di lobby mal itu. Sementara, bisnis saya berekspansi di lantai 3 BIP. Diapun gak nyangka, saya bisa punya 3 gerai di mal itu.
Saya gak perlu pamer dan gak perlu bilang ke beliau, saya udah bisa punya mobil BMW biru dari bisnis souvenir tahun 1998 itu. Entah apa yang terjadi, bila baheula saya patah semangat akibat usaha saya dibully oleh insinyur ITB ini. Lalu saya menyerah & ikut bergabung di MLM Axxxy nya!
Jangan remehkan kreativitas seni, bro.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews