saham TMPO turun itu sudah lama dan bertahun-tahun ya bagitu adanya hidup segan mati pun tak mau, bukan karena pengaruh gara-gara membuat sampul siluet Pinokio.
Warganet atau nitizen menyangka turunnya saham PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) karena imbas sampul siluet Pinokio presiden Jokowi di majalah Tempo.
Apakah benar turunya saham TMPO seperti turunya rating aplikasi Tempo Media di PlayStore disebabkan sampul siluet Pinokio presiden Jokowi? Tidak sama sekali! Dan tidak ada hubungannya dengan sampul siluet Pinokio presiden Jokowi.
Mengapa?
PT Tempo Inti Media Tbk. mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indoensia pada tanggal 8 Januari 2001 dengan harga Rp300.
Artinya emiten dengan kode saham TMPO sudah hampir 19 tahun melantai di bursa.
Apa yang terjadi selama perjalanan 19 tahun itu? Apakah saham TMPO semakin naik atau justru sahamnya semakin terjun bebas? Dan apakah saham TMPO diminati atau dikoleksi oleh investor atau trader?
Saham TMPO ternyata tidak diminati oleh investor atau para trader saham. Apa buktinya?
Saat ini saham TMPO pada penutupan sore, hari Jumat, pukul 16.00 WIB ditutup di harga 162 dan penutupan pada hari sebelumnya Kamis yaitu 151. Ada kenaikan 11 poin. Tapi itu kenaikan semu atau kenaikan yang tidak wajar karena jumlah lot antara pembeli (Bid) dan Penjual (Offer) sangat kecil dan tidak normal. 1 lot sama dengan 100 lembar.
Jadi kalau di saham itu ada namanya Bid (pembeli) dan Offer (penjual). Untuk harga saham antara 50 sampai dengan 200 fraksinya 1, maksudnya kelipatan naik dan turunnya. Misal: 151, 152, 153 dan seterusnya. Ini kalau naik dan warnanya hijau. Kalau turun warnanya merah, misal:151, 150, 149 dan seterusnya. Kalau warna kuning yaitu penutupan harga sebelumnya.
Nah, pada perdagangan hari Jumat 20/9/2019, saham TMPO sangat sepi seperti hari-hari biasanya, bulan dan tahun ya begitu yaitu sepi. Bisa dikatakan hidup segan mati pun tak mau.
Masak harga saham 151 sampai dengan 200 jumlah lotnya sangat kecil dan tidak normal atau tidak beraturan. Misal ada yang pasang beli: 1 lot, 5 lot, 10 lot 20 lot, 25 lot, begitu juga sebaliknya yang pasang jual: 1 lot, 5 lot , 41 lot, 33 lot.
Artinya kalau ada investor atau trader mau menjual saham dengan jumlah misal 100 lot, tidak bisa atau tidak bisa terserap karena yang mau membeli hanya sedikit jumlah lotnya. Mau dijual rugi pun juga tidak bisa. Apalagi kalau mau menjual yang jumlahnya ribuan lot.
Baca Juga: Ada Apa dengan Tempo?
Seperti pada pada Jumat kemarin harga Bid (pembeli) 150/20 lot artinya yang mau membeli di harga 150 ada 20 lot. Sedangkan di posisi offer atau penjual pasang harga 164/41 lot. Artinya yang mau menjual di harga 164 ada 41 lot.
Nah itu satu contoh Bid (pembeli) dan offer (penjual) tidak normal. Harusnya setelah harga 150 kelipatanya 151, 152, 153, 154 tapi tiba-tiba melompat ke harga 164.
Harusnya harga saham TMPO sudah di atas 1.000, karena sudah cukup lama melantai di bursa yaitu 19 tahun. Artinya pula kinerja atau laba emiten TMPO tidak bagus dan tidak liquid. Investor tidak berminat untuk membeli saham TMPO.
Jadi saham TMPO turun itu sudah lama dan bertahun-tahun ya bagitu adanya hidup segan mati pun tak mau, bukan karena pengaruh gara-gara membuat sampul siluet Pinokio.
Sebagai informasi tambahan: Pendapatan usaha emiten PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) sebesar Rp291,55 miliar pada tahun 2018. Dan pendapatan pada tahun 2017 sebesar Rp287,43 miliar. Artinya naik sebesar 1,43%.
Sedangkan laba tahun 2018 yaitu Rp2,85 miliar dan tahun 2017 rugi Rp15 juta.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews