Rusia atau Moskow benar-benar merealisasikan janjinya yang akan mengirimkan rudal S-300 untuk pemerintah Bashar al Assad. Seperti ditegaskas oleh menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov, bahwa Rusia sudah membekali Suriah dengan rudal S-300 untuk melindungi wilayah udara dari serangan Israel. Dan keterangan pers ini diucapkan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB.
"S-300 mulai kami serahkan kepada Suriah",terang Sergey Lavrov,Jumat (28/9/2018).
Dan sebagai bukti kebenaran bahwa Rusia mengirim rudal S-300, Rusia sudah mengapalkan S-300 dengan kapal kargo yang sangat besar,yaitu kapal Ro-Ro Sparta III yang saat ini sedang dalam perjalanan menuju pelabuhan Tartous di barat Suriah.
Pengiriman rudal S-300 adalah imbas tertembaknya pesawat intai Rusia oleh tentara Suriah dengan rudal S-200.
Dengan dibekali rudal S-300 tentu pemerintah Suriah sangat senang,karena selama ini wilayah Suriah sering diserang oleh pesawat-pesawat tempur Israel, yang terkadang tidak bisa menangkis serangan tersebut.
Tapi pihak Israel lewat pernyataan menteri pertahanan Lieberman, kalau Suriah berani menembak pesawat tempur Israel dengan rudal S-300,maka Israel tidak segan-segan untuk menghancurkannya.
Menurut Liberman, setiap sistem anti pesawat yang menembak pesawat Israel,maka akan dihancurkan.
Selama ini Israel sudah berkali-kali melakukan lobi kepada Rusia untuk tidak mengirim atau memberikan rudal S-300 kepada pemerintah Bashar al Assad.Dan permintaan itu dipenuhi pihak Moskow dengan tidak mengirim rudal S-300.
Akan tetapi setelah tertembaknya pesawat intai Rusia dan menewaskan 15 personilnya,Rusia terpaksa tidak bisa tinggal diam,dan membekali tentara Suriah dengan rudal S-300 sebagai bentuk untuk mempertahankan wilayah udara dari serangan Israel.
Tentu dengan dibekali rudal S-300 oleh Rusia kepada pemerintah Suriah,akan menambah ketegangan kawasan timur tengah,terutama antara Israel dengan pemerintah Bashar al Assad. Sekalipun Isreal sering berdalih,bahwa mereka melakukan serangan hanya ditujukan kepada campur tangan Iran di Suriah.
Memang keberadaan tentara Iran di Suriah menjadikan Israel semakin ketakutan dan selalu melakukan serangan ke wilayah yang ditempati oleh tentara Iran di Suriah.
Konflik Suriah akan semakin memanas dan akan belum berakhir,sekalipun para kelompok teroris bisa ditumpas atau dilokalisir ke provinsi Idlib. Karena sekarang yang konflik adalah negara-negara sponsor teroris dengan sekutu pemerintah Bashar al Assad.Semua mempunyai agenda atau kepentingan politik masing-masing.
Semoga kedamaian bisa tercipta di negara Suriah yang hancur lebur karena perang yang hampir delapan tahun.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews