Empaskan Ahok, Prabowo Mengaku Banyak Mencuri Ilmu dari Zulkifli

Senin, 17 September 2018 | 18:46 WIB
0
289
Empaskan Ahok, Prabowo Mengaku Banyak Mencuri Ilmu dari Zulkifli

Saat pembekalan caleg PAN di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Minggu 16 September 2018 lalu Prabowo Subianto yang merupakan capres di Pilpres 2019 memberikan sambutan. Apa yang mengejutkan dari sambutan capres yang baru-baru ini didukung Ijtima Ulama GNPF dan 212 itu?

Nah, dalam sambutannya itu Prabowo menceritakan peran Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Bukan peran biasa, melainkan peran Zulkifli, politikus yang pernah dipermalukan aktor Harrison Ford, ini dalam strategi menurunkan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari kursi gubernur.

Prabowo memuji peran Zulkifli sebagai salah satu peran operator politik hebat di Indonesia dan ia banyak mencuri  atau belajar ilmu dari Zulkifli Hasan dalam strategi penurunan Ahok.

"Pak Zul (Zulkifli Hasan) ini salah satu operator politik hebat di Indonesia. Mungkin beliau sadar atau tidak, saya banyak curi ilmu dari beliau. Banyak sekali yang saya contoh dari PAN. Banyak ilmu-ilmu dari beliau. Beliau sampaikan bagaimana merancang strategi menurunkan Ahok," kata Prabowo dalam sambutannya di Pembekalan Caleg PAN, di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat.

Bahkan, Probowo juga menceritakan bagaimana strategi Zulkifli Hasan untuk menurunkan tokoh-tokoh  langsung turun ke tingkat RT dan tidak usah melalui rapat akbar.

Mungkin dalam sambutannya niat Prabowo untuk memuji dan meninggikan peran Zulkifli Hasan dalam penurunan Ahok sebagai gubernur.

Puja dan puji lumrah dilakukan oleh pasangan capres dan cawapres untuk memperoleh dukungan. Akan tetapi, cerita Prabowo dalam pembekalan caleg PAN seakan membuka tabir peran Zulkifli Hasan dalam penurunan Ahok sebagai gubernur.

Prabowo yang niatnya memuji malah membuka tabir yang sayup-sayup mulai dibuka di publik, peran-peran tokoh dalam menurunkan Ahok sebagai gubernur. Bochoor-bohcoor...!!!

Sebenarnya masyarakat atau publik sudah tahu bahwa banyak tokoh-tokoh yang terlibat dalam penurunan Ahok sebagai gubernur. Cerita Prabowo hanyalah menambah bukti, bahwa para tokoh-tokoh partai atau masyarakat dengan sengaja berniat menurunkan Ahok sebagai gubernur.

Tuduhan penistaan terhadap ayat suci Alqur'an hanyalah pembuka jalan untuk menggoreng isu agama untuk kepentingan politik semata. Dan itu memang berhasil dan selalu ingin dicobakan kepada Jokowi dalam berbagai versi atau varian.

Mudah-mudahan dalam pilpres 2019 tidak ada isu-isu agama atau suku yang dimainkan atau digoreng untuk kepentingan politik dalam pemenangan pilpres.

Semoga harapan bukan tinggal harapan

***