Siapa tak mengenal Erick Thohir? Bungsu dari pasangan Mochamad Teddy Thohir dan Edna Thohir, yang tak lain adalah pengusaha muda yang sukses. Terlahir di Jakarta 30 Mei 1970, Erick lebih memilih berkecimpung di bisnis yang berhubungan dengan olahraga dan media.
Namanya melambung tinggi di kalangan pecinta sepakbola, khususnya pecinta Liga Italia, karena dialah sosok pemilik klub kenamaan Inter Milan. Bagaimana tidak menjadi idola dan inspirasi anak muda di Indonesia, karena banyak anak-anak muda yang kagum setelah mengetahui pemilik klub Inter Milan itu adalah pengusaha muda asal Indonesia.
Seperti telah diketahui, beberapa klub olahraga yang dimiliki Erick Thohir, di antaranya klub basket Mahaka, klub basket NBA Philadelphia 76ers, klub sepakbola MLS DC United, Internazionale Milan, dan Persib Bandung.
Tidak sedikit kalangan yang menilai, calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) begitu jeli melihat peluang dan memanfaatkannya. Penunjukkan Erick Thohir sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) atau Timses Jokowi-Maruf Amin adalah sesuatu yang tepat dan sangat strategis.
Pertimbangann Jokowi, bukan hanya melihat momen kesuksesan dalam penyelenggaraan pesta olahraga terbesar se-Asia, Asian Games 2018 yang masih hangat-hangatnya, melainkan juga kelebihan-kelebihan lain yang melekat pada diri suami dari Elizabeth Tjandra Thohir ini.
Salah satunya, usia yang masih relatif muda jadi kelebihan Erick Thohir. Artinya, sosok Erick Thohir bisa dibilang mewakili kaum muda atau generasi milenial, dan bisa dihadapkan secara head to head dengan Sandiaga Uno. Sandiaga Uno yang juga sahabat Erick pun tidak menduga Erick akan menerima pinangan Jokowi. Sebagai sahabat, tentu saja Erick sedikitnya mengetahui sisi-sisi lain dari bakal cawapres Prabowo ini.
Sebagai pemilik klub sepakbola Persib Bandung, tentu saja Erick Thohir bisa memberikan pengaruh kepada fans fanatik Persib yang jumlahnya sekitar 5 jutaan. Belum lagi, jika melihat pendukungnya di Media Sosial, seperti Facebook dan Twitter.
Tercatat hingga Rabu 12 September 2018, jumlah pengikut (followers) akun Facebook resmi Persib mencapai 9,73 juta orang. Sedangkan akun resmi Twitter Persib diikuti 3,17 juta orang.
Sekadar untuk diketahui, Jawa Barat merupakan lumbung suara terbesar di Indonesia untuk Pilpres 2019. Sedikitnya sekitar 30 jutaan Daftar Pemilih Tetap (DPT) ada di Jawa Barat. Pada Pilpres 2014 lalu, di Jawa Barat, Jokowi kalah dari Prabowo.
Karena itu, memilih Erick Thohir yang juga pemilik Persib Bandung diharapkan bisa merebut simpati warga Jawa Barat, termasuk tambahan dari pendukung mantan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar yang ikut mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin.
Dari sisi bisnis media, Erick Thohir memiliki puluhan stasiun televisi (nasional dan lokal), radio, media online, koran dan majalah yang tersebar di seluruh Indonesia. Dengan kata lain, dengan menjadi Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf Amin, maka dipastikan mesin kampanye yang berupa media yang berada di bawah kendalinya, akan berpihak untuk kemenangan sang petahana Jokowi.
Mungkin juga termasuk, TVOne atau Republika yang sebelumnya terlihat cenderung "berseberangan" dengan Pemerintahan Jokowi, bisa berbalik arah menjadi mendukung Jokowi.
Dengan merekrut Erick Thohir sebagai Ketua Timses Jokowi-Ma'ruf Amin, sudah barang tentu Jokowi bukan hanya mendapatkan sosok Erick Thohir yang memiliki kapasitas, kapabilitas dan juga integritas tinggi, tetapi juga sosok Erick dengan jaringan media yang ada di bawah kendalinya, serta pendukung dari klub sepak bola yang paling dicintai warga Jawa Barat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews