Ini sebuah Pantun lama yang mungkin masih relevan dengan kekinian,
Berakit-rakit kehulu
Berenang-renang ketepian
Bersakit-sakit dahulu
Bersenang-senang kemudian
Pantun ini bermakna, tidak ada sesuatu yang bisa dinikmati tanpa jerih payah. Semua dibutuhkan kerja keras untuk menikmati hasilnya. Tidak ada yang bisa diraih secara instant, semua melalui sebuah proses.
Tapi bukan tidak mungkin bisa menikmati hasil secara instant, tapi tentunya akan berbeda rasanya dengan hasil yang diperoleh dalam proses kerja keras. Banyak yang memperoleh sesuatu secara instant, misalnya dengan korupsi, tapi akibat yang diterimapun hanya penyesalan pada akhirnya.
Kadang menikmati sebuah jerih payah itu seperti menikmati secangkir kopi, pahit diawal saat diteguk, tapi baru terasa manisnya saat tegukan terakhir. Berpahit-pahit dahulu, bermanis-manis kemudian. Semua akan Indah pada waktunya.
Meniti tangga saja tetap harus setahap Demi setahap, tidak mungkin dengan melompat. Bisa saja langsung melompat ketangga Paling atas, tapi lebih besar resiko jatuhnya. Semua harus dilalui sesuai dengan prosedur yang sudah ditentukan.
Seseorang pemimpinpun, baik itu pemimpin rumah tangga, pemimpin organisasi, pemimpin perusahaan, bahkan pemimpin daerah dan pemimpin negara butuh perjuangan untuk menikmati hasil dari Kepemimpinan, butuh proses untuk menggapai prestasi Kepemimpinan nya.
Tidak bisa cuma duduk manis untuk merasakan manisnya sebuah usaha, tidak bisa hanya dengan ongkang-ongkang kaki bisa langsung menikmati kesenangan, semua harus diperjuangkan.
Hanya orang-orang yang memiliki kompetensi dalam bidangnya, yang mampu memetik hasil dari apa yang ditanamnya. Tanpa kompetensi, sangat kecil kemungkinannya seseorang bisa menikmati hasil dari kerja kerasnya.
Sejatinya seseorang yang mempersiapkan diri untuk menjadi seorang Pemimpin, dia sudah mewakafkan hidupnya untuk pengabdian, dia sudah mempersiapkan dirinya untuk melayani. Kalau masih ada keinginan untuk dilayani, ubahlah niat, jangan menjadi seorang Pemimpin, karena Akan mengecewakan orang-orang yang dipimpinnya.
Menjadi seorang Pemimpin itu menjauhkan diri dari kesenangan duniawi secara pribadi, karena menjadi seorang Pemimpin itu mengabdikan diri untuk menyenangkan dan mensejahterakan orang lain, bukanlah mengutamakan kesejahteraan diri sendiri.
Banyak pemimpin yang Sukses, baru menikmati hasil Kepemimpinan nya Setelah diakhir Masa jabatannya. Menikmati kesenangan karena apa yang dikerjakan diapresiasi oleh orang-orang yang dipimpinnya. Semua memang Indah pada waktunya, begitulah kebahagiaan yang Sejati. Memetik hasil dari memberi manfaat pada banyak orang.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews