Ngopi Bareng Fahri dan Gaya Sosialisasi politik GenAMPM-nya Anis Matta, kalau dalam literatur politik India disebut "Chai pe Charcha".
Hal ini pernah dilakukan oleh perdana menteri India saat ini Narendra Modi ketika kampanye PM dulu 2014.
Bahkan Modi melakukannya lebih masif dan dengan teknologi lebih canggih lewat gambar 3D.
Gaya Fahri dan Anis sosialisasi politik lewat deklarasi dan Ngopi Bareng, adalah salah satu gaya politik modern dan terupdate di dunia.
Gaya sosialisasi politik begini membuat PM India Modi mendapatkan pemilih yang sangat besar dari kalangan millenial.
Tidak heran, 1 dari 6 pengguna medsos di India mengikuti Facebook Modi, India punya penduduk saat ini 1,3 Miliar jiwa dengan 814 juta pemilih dalam pemilu.
Dengan gaya kampanye model begini, modi mendapatkan 14 juta pengikut di Facebook, nomor 2 setelah Barack Obama saat itu.
Dengan gaya kampanye model begini, Modi dapat mengalahkan partai kongres yang merupakan partai besar yang telah berkuasa di India beberapa dekade.
Dengan cara kampanye modern model begini. Modi yang merupakan politisi yang berasal dari kasta rendah di India mampu mengalahkan dua dinasti kuat Gandhi-Nehru.
Di Indonesia, Ngopi Bareng Fahri dan gaya sosialisasi politik model Anis Matta dianggap bid'ah, keluar pakem, merongrong organisasi, dan dianggap di luar tradisi jamaah.
Gaya ngopi Fahri dan Gaya Deklarasi Anis Matta diaggap suatu yang tabu, ambisius pribadi dan dituduh terlalu maksa ingin jadi capres.
Jadi kenapa Partai gak bisa besar? Karena zaman sudah canggih, mikirnya masih manual, zaman sudah maju, pola pikir politik masih pakai pola jadul yang sudah gak cocok dengan zamannya.
Ini membuktikan bahwa piknik masih sangat dibutuhkan dan jam terbang harus diperbanyak sebelum mengklaim diri paling nyunnah dalam politik.
Agar mental politik tidak mentok di penggembira dan level tim sukses, agar elektabilitas gak mentok di satu koma, agar partai berwibawa karena ada nama islam yang nempel disana, karena ini semua adalah aset umat bukan perusahaan keluarga juga bukan perseroan terbatas.
***
TZU
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews