Imam Nachrowi menjawel pipi Samantha Edithso yang tembem, anak perempuan berusia 9 tahun, saat memberinya hadiah uang Rp40 juta atas prestasinya di tingkat dunia. Lucu memang Samantha ini. Tetapi di balik wajahnya yang lucu itu, jangan tanya kalau ia sedang di depan papan catur dan bidak-bidaknya. Dengan wajah sedingin es kutub utara, ia menghadapi lawan tanpa rasa takut.
Kalau belum yakin, coba simak video yang saya sematkan dalam tulisan ini saat Samantha melawan Dariya Lee yang usianya lebih tua dan berpengalaman. Drama dalam catur kilat dengan waktu pikir lima menitan ini adalah saat Lee harus tepok jidat menerima balasan langkah Samantha yang cepat bagai kilat.
Satu drama lagi, saat Lee meraih Menteri untuk siap-siap promosi bidaknya. Ia menggenggam bidak paling tinggi nilainya itu dengan harapan bidaknya segera promosi di barisan terakhir. Tapi harapan tinggal harapan, Menteri yang berada di genggaman Lee tidak sempat ia mainkan karena Samantha tidak memberinya kesempatan karena keburu melahap bidak Lee yang sudah berada di baris ke-7.
Di akhir duel sudah bisa ditebak; Samantha menaklukkan Lee dengan telak!
[embed]https://youtu.be/-aIA49BU-s0[/embed]
Nama Samantha Edithso tenggelam bahkan setelah ia berhasil menjadi juara dunia catur kelompok usia di bawah 10 tahun sebulan yang lalu. Media tidak ada yang memberitakan keberhasilannya, kecuali PepNews! yang bahkan mengikuti 9 partai Samantha sampai ia menjadi juara dunia!
Nama Samantha muncul berkat Lalu Muhammad Zohri, pria usia 18 tahun yang menjadi juara dunia atletik di nomor bergengsi 100 meter di Finlandia. Selain Samantha, Fauzan Noor yang juara dunia karate dari Kalimantan, juga menyeruak. Tetapi, Samantha lebih beruntung dibanding Fauzan.
Setelah beritanya viral di media sosial dan media utama nasional, akhirnya pecatur cilik asal Bandung itudiundang oleh Menpora Imam Nahrawi untuk bertemu di kantornya.
Dalam pertemuan itu Samantha mendapat ucapan selamat dan bonus dari Menpora sebesar 40 juta rupiah atas prestasinya meraih gelar juara dunia catur cepat U-10 di Minsk, Belarusia, baru-baru ini.
Terus terang saya kecewa dengan jumlah bonus uang yang diberikan Menpora kepada Samantha. Jika dibandingkan dengan bonus yang diterima oleh juara dunia lari 100 meter U-20 Muhammad Zohri sebesar 250 juta rupiah, jumlah uang yang diterima Samantha terasa tidak adil.
Sama-sama juara dunia. Apa bedanya?
Kita semua tahu, olahraga catur itu bukanlah olahraga murah. Untuk mengikuti satu turnamen saja di luar negeri dibutuhkan uang puluhan juta rupiah. Tanpa ada dukungan pemerintah atau sponsor mustahil Samantha bisa berprestasi lebih jauh. Menjadi GM termuda Indonesia seperti yang diucapkannya di video yang baru saja di twit Menpora di twitternya.
Entahlah jika Pak Imam Nahrowi punya rencana lain untuk Samantha. Mencari sponsor kakap misalnya seperti Bank Mandiri atau Pertamina. Namun dengan jumlah bonus sebesar 40 juta itu, pihak lain yang juga bermaksud memberikan penghargaan kepada Samantha akan melihat kepada bonus yang diterima Samantha dari Menpora ini. Jangan lebih besar karena tidak enak.
Tetapi, ya, ini cuma halusinasi saya saja. Mudah-mudahan tidak benar demikian.
Target berikutnya diundang main catur Ridwan Kamil, Walikota Bandung yang terpilih sebagai Gubernur jawa Barat, yang suka main catur. Kang Emil harusnya bangga dan lebih dahulu memberi Samantha penghargaan, sebab bagaimanapun juara dunia itu mukim di Kota Bandung. Target berikutnya, tentu saja diundang Presiden ke Istana untuk menjajal catur Samantha.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews