Samantha Dapat Bonus dari Menpora, Bagaimana dengan Kang Emil?

Selasa, 24 Juli 2018 | 06:51 WIB
0
864
Samantha Dapat Bonus dari Menpora, Bagaimana dengan Kang Emil?

Imam Nachrowi menjawel pipi Samantha Edithso yang tembem, anak perempuan berusia 9 tahun, saat memberinya hadiah uang Rp40 juta atas prestasinya di tingkat dunia. Lucu memang Samantha ini. Tetapi di balik wajahnya yang lucu itu, jangan tanya kalau ia sedang di depan papan catur dan bidak-bidaknya. Dengan wajah sedingin es kutub utara, ia menghadapi lawan tanpa rasa takut.

Kalau belum yakin, coba simak video yang saya sematkan dalam tulisan ini saat Samantha melawan Dariya Lee yang usianya lebih tua dan berpengalaman. Drama dalam catur kilat dengan waktu pikir lima menitan ini adalah saat  Lee harus tepok jidat menerima balasan langkah Samantha yang cepat bagai kilat.

Satu drama lagi, saat Lee meraih Menteri untuk siap-siap promosi bidaknya. Ia menggenggam bidak paling tinggi nilainya itu dengan harapan bidaknya segera promosi di barisan terakhir. Tapi harapan tinggal harapan, Menteri yang berada di genggaman Lee tidak sempat ia mainkan karena Samantha tidak memberinya kesempatan karena keburu melahap bidak Lee yang sudah berada di baris ke-7.

Di akhir duel sudah bisa ditebak; Samantha menaklukkan Lee dengan telak!

[embed]https://youtu.be/-aIA49BU-s0[/embed]

Nama Samantha Edithso tenggelam bahkan setelah ia berhasil menjadi juara dunia catur kelompok usia di bawah 10 tahun sebulan yang lalu. Media tidak ada yang memberitakan keberhasilannya, kecuali PepNews! yang bahkan mengikuti 9 partai Samantha sampai ia menjadi juara dunia!

Nama Samantha muncul berkat Lalu Muhammad Zohri, pria usia 18 tahun yang menjadi juara dunia atletik di nomor bergengsi 100 meter di Finlandia. Selain Samantha, Fauzan Noor yang juara dunia karate dari Kalimantan, juga menyeruak. Tetapi, Samantha lebih beruntung dibanding Fauzan.

Setelah beritanya viral di media sosial dan media utama nasional, akhirnya pecatur cilik asal Bandung itudiundang oleh Menpora Imam Nahrawi untuk bertemu di kantornya.

Dalam pertemuan itu Samantha mendapat ucapan selamat dan bonus dari Menpora sebesar 40 juta rupiah atas prestasinya meraih gelar juara dunia catur cepat U-10 di Minsk, Belarusia, baru-baru ini.

Terus terang saya kecewa dengan jumlah bonus uang yang diberikan Menpora kepada Samantha. Jika dibandingkan dengan bonus yang diterima oleh juara dunia lari 100 meter U-20 Muhammad Zohri sebesar 250 juta rupiah, jumlah uang yang diterima Samantha terasa tidak adil.

Sama-sama juara dunia. Apa bedanya?

Kita semua tahu, olahraga catur itu bukanlah olahraga murah. Untuk mengikuti satu turnamen saja di luar negeri dibutuhkan uang puluhan juta rupiah. Tanpa ada dukungan pemerintah atau sponsor mustahil Samantha bisa berprestasi lebih jauh. Menjadi GM termuda Indonesia seperti yang diucapkannya di video yang baru saja di twit Menpora di twitternya.

Entahlah jika Pak Imam Nahrowi punya rencana lain untuk Samantha. Mencari sponsor kakap misalnya seperti Bank Mandiri atau Pertamina. Namun dengan jumlah bonus sebesar 40 juta itu, pihak lain yang juga bermaksud memberikan penghargaan kepada Samantha akan melihat kepada bonus yang diterima Samantha dari Menpora ini. Jangan lebih besar karena tidak enak.

Tetapi, ya, ini cuma halusinasi saya saja. Mudah-mudahan tidak benar demikian.

Target berikutnya diundang main catur Ridwan Kamil, Walikota Bandung yang terpilih sebagai Gubernur jawa Barat, yang suka main catur. Kang Emil harusnya bangga dan lebih dahulu memberi Samantha penghargaan, sebab bagaimanapun juara dunia itu mukim di Kota Bandung. Target berikutnya, tentu saja diundang Presiden ke Istana untuk menjajal catur Samantha.

***