Masih ada yang meragukan tajam dan lurusnya pedang KPK?
Salah satu orang terkaya di negeri ini, pernah masuk deretan orang terkaya di dunia, Johannes Budisutrisno Kotjo kemarin mengenakan rompi oranye bertuliskan TAHANAN KPK. Ia diapit petugas menuju ruang berjeruji untuk ditahan sampai entah kapan lamanya.
Pengusaha yang besar di zaman Orde Baru ini pernah menjadi raja tekstil melalui APAC Group yang membawahi puluhan perusahaan. Perusahaan-perusahaannya juga bertebaran di bidang properti dan listrik.
Kemarin, gaya-gaya lamanya mengijon proyek dan tak tersentuh hukum, tak lagi mempan di hadapan KPK.
Ia dicokok dengan bukti uang 500 juta rupiah, uang suap yang kesekian dari 4,8 miliar rupiah yang telah diberikannya kepada Anggota DPR Komisi Energi dari Partai Golkar, Eni Maulani Saragih.
Ini kesepakatan gelap di bawah meja, 2,5 persen dari nilai kontrak proyek pembangunan PLTU Riau-1 yang dimenangi salah satu perusahaan Johannes Kotjo.
Di depan KPK, jangan pernah bermain-main dengan gaya lama. Kalau hari ini engkau masih bisa berkongkalikong dan luput dari penangkapan, itu hanya soal waktu. KPK tak mengenal nama besar.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews