Fahri Hamzah termasuk salah satu politikus yang juga pintar meramal, sebelas dua belas dengan Permadi SH, kalaupun beda ya beda tipis. Kalau Permadi ramalannya masih suka meleset, lain dengan FH, ramalan dan prediksinya tentang Pemenang Piala Dunia dan Pilpres sepertinya akan menjadi kenyataan.
FH nge-tweet tentang final Piala dunia seperti yang dikatakannya di Twitter, "Jika Perancis menjadi Pemenang di Piala Dunia, maka itu artinya Petahana Jokowi pun Akan menang di Pilpres 2018, tapi jika Perancis kalah, maka Petahana Juga kalah."
Kurang lebih begitu tweet FH tentang prediksinya terhadap Piala Dunia dan Pilpres.
Pada kenyataannya memang Perancis keluar sebagai pemenang Piala Dunia, Setelah mengalahkan Kroasia di final kemarin malam. Apa yang dikatakan Fahri untuk tahap awal sudah mengandung kebenaran, apakah ramalannya tentang Pilpres pun akan menjadi kenyataan? Sepertinya ramalan dan prediksi Fahri tersebut akan mendekati kebenaran.
Sebagai Vokalis DPR, Fahri suaranya sangatlah lantang, terlebih lagi jika menyoroti kinerja Presiden Jokowi. Tapi itu jauh berbeda saat dia berhadapan langsung dengan Presiden Jokowi, dia terlihat lebih manis dari biasanya, bahkan lebih manis dari Muchtar Ngabalin.
Itulah kelebihan Fahri Hamzah, dia bisa terlihat garang di hadapan media dan orang-orang ramai, menjadi lembut di hadapan orang yang sering dikritisinya.
Sebagai Politikus dan juga vokalis Senayan, Fahri sangat terkenal. Itu karena dia berani blak-blakan. Di samping berani dan blak-blakan, Fahri Juga berani malu. Begitulah sejatinya seorang politikus kawakan dan vokalis Senayan. Sangat serasi jika dibandingkan dengan Fadli Zon, yang juga sama garangnya, juga sama beraninya jika di belakang orang yang dikritisinya. Bedanya mereka tidak berjodoh saja karena berkelamin sama.
[irp posts="18918" name="Perancis Juara, Harapan Anies dan Fahri yang Tak Jadi Kenyataan"]
Kalau dulu semasa mereka masih bertiga sama Ketua DPR Setya Novanto, saya sempat menjuluki mereka Trio Warkop DPR, karena mereka bertiga ini tergolong fenomenal, sehingga isi Senayan tersebut hanya mereka bertiga.
Sekarang sejak SN terjerat kasus korupsi E-KTP, maka tinggal Fahri Dan Fadli. Duo F ini pun cukup fenomenal. Sayangnya Bambang Soesatyo tidaklah terlalu akrab dengan mereka berdua, kebetulan beda koalisi.
Mari kita doakan saja prediksi Fahri agar menjadi kenyataan, Perancis juara maka petahana Jokowi pun jadi Juara Pilpres. Kemungkinan besar apa yang diramalkan Fahri Akan menjadi kenyataan.
Tinggal selangkah lagilah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews